3

622 76 12
                                    

Waktu terus berjalan seiring dengan laporan kantor yang awalnya menggunung kini hanya tinggal 5 map tersisa. [Name] yang awalnya kena mental breakout karna ada banyak sekali pikiran yang menggunung di dalam kepalanya kini seperti orang yang tidak memikirkan apapun kecuali satu hal, iyap pulang ke rumah dan langsung simulasi meninggal alias rebahan.

Tepat pada jam 19.30 semua karyawan sudah diperbolehkan pulang ke rumah.

"Akhirnyaaa!! Sip kerjaan kelar waktunya pulang!" ucap [Name] sambil merilekskan otot-otot badannya.

"Hahahaha...cape [Name]?" tanya Yachi kepada [Name].

"Iya nih hahaha, pegel banget duduk berjam-jam" jawab [Name] sambil tertawa.

Yachi mengambil tas nya dan berjalan pergi keluar dari kantor diikuti [Name] dibelakangnya. Awalnya [Name] menawarkan diri untuk mengantar Yachi pulang bersamanya namun Yachi menolak ajakan [Name] karna merasa dirinya nanti akan merepotkan [Name].

"Seriusan gamau?" tanya [Name]

"Iya serius,dua rius malah, bentar lagi suamiku datang jemput kok" jawab Yachi sambil tersenyum ramah

'LAH ANJIR UDAH BERUMAH TANGGA?!' kaget [Name] dalam hatinya setelah mendengar kalimat yang cukup membuat mental dan hati merasa iri ga karuan dari rekan kerjanya itu.

Brrrrmmm....
Tampak mobil sedan silver milik suami Yachi berhenti tepat di depan kantor.

"Ah itu dia, duluan ya [Name]!"ucap Yachi pergi meninggalkan [Name]

"Oh iya iya hati-hati!" balas [Name] menahan rasa iri melihat keuwuan dua pasangan muda itu.

'Anjiiirrr gua kapan punya suami huaaaa!'
'Eh emang ada yang mau sama gua?'
'Mboh ah asu tenan!!' teriak batin [Name]

"Enak ya nikah muda" ucap seorang pria yang berdiri di samping [Name].

"EH! ASTAGHFIRULLAH MAS DAZAI?! KAGET TAU!" ucap [Name] menahan degup jantungnya yang tadinya normal

"Ahahahaha maaf maaf kirain tadi nyadar gitu aku udah di sini" ucap Dazai sambil tertawa

"......"
[Name] hanya terdiam cemberut menahan rasa kesalnya dengan Dazai.

"Pengen nikah muda juga [Name]?" tanya Dazai

"Pengen aja sih cuma calonnya gaada" jawab [Name] lesu dan pasrah menerima takdir kejombloan yang mengutuk dirinya sejak SMA.

"Yaudah nikah sama aku aja gimana?" tanya Dazai semakin menjadi-jadi

"Mending mas pulang deh ya sebelum ku lempar ke jurang!" jawab [Name] yang sudah lelah ngeladenin Dazai

"Ahahahaha...becanda kok, oh iya [Name] kenapa belum pulang nungguin aku ya?" tanya Dazai menggoda [Name] lagi

"Dih, ogah banget nungguin Mas Dazai!" ucap [Name] yang sudah capek meladeni segera berbalik badan, berjalan ke parkiran meninggalkan Dazai sendirian di depan gedung kantor

Dazai yang melihat [Name] pergi meninggalkannya hanya bisa tersenyum kemudian berjalan seorang diri menuju halte bus yang tidak terlalu jauh dari gedung kantor.

"Yosh..yosh..yosh.. hari yang sangat melelahkan!" keluh Dazai

-----------

Sesampainya di parkiran, [Name] segera mengambil kunci motor dari tas dan memasukkan kunci itu ke lubang kunci motor miliknya. [Name] menghidupkan starter motornya, menarik gas dan segera pergi keluar parkiran.

Sebelum pulang ke rumah [Name] mampir membeli onigiri kesukaannya di tempat langganannya dan kebetulan pemiliknya juga adalah temen SMA nya [Name], Miya Osamu.

"Permisi? Oh itu dia, Samuuuuu!" panggil [Name] dengan melambaikan tangannya ke seorang pria berambut hitam dan berpakaian serba hitam.

"Oh, [Name] kenapa?" tanya Osamu

"Yang biasanya aing pesen" jawab [Name] sambil meletakkan kepalanya di meja.

"Oh tiga? terus isi tuna?" tanya Osamu lagi

"Pinter!" jawab [Name]
"Eh iya gimana kabar anak Inarizaki yang lain?" tanya [Name]

"Ga gimana gimana, sama sama sibuk karna urusan masing masing sih" jawab Osamu yang sambil menyiapkan pesanan [Name]

"Si Tsumu gimana mas-?" tanya [Name] yang belum selesai tiba tiba dipotong dengan hadirnya seseorang yang masuk ke tokonya Samu

"APAAN LU NANYA NANYA GUA?!" jawab Atsumu

"Dih anjir sensi banget lu hari ini?" tanya [Name] heran

"Paling juga kalah sparing" jawab Osamu asal

"Sok tau anjir!" jawab Tsumu yang makin kesal dengan omongan duplikat dirinya alias kembarannya itu.

Tsumu-Samu ga kelahi sehari aja udah pasti ada yang salah dengan dunia. Karna ya, tiap hari ga kelahi dengan kembaran kek ada yang kurang gitu bagi mereka berdua.

"Lah terus kenapa bego?" tanya [Name]

"Dia diselingkuhin lagi ahahahahaha!" jawab seorang pria yang masuk ke dalam toko onigiri nya Osamu

"HAH YANG BENER? ATSUMU-KUN DISELINGKUHIN LAGI? HAHAHAHA!"
ejek Osamu yang udah ga tahan lagi ngelihat kembarannya yang pundung karna diselingkuhin.

"Pfffttt, serius Rin?" tanya [Name] yang berusaha menahan tawanya

"Ini onigiri lu [Name]" ucap Samu sambil memberikan plastik berisi onigiri pesanan [Name]

"Iya beneran sumpah haha, gua udah bilang dari awal sama nih bocah tuh cewek simpenannya banyak" jawab Suna

"Lah kok lu bisa tau?!" tanya Osamu dan [Name] bersamaan

"Eh iya Samu, ini uangnya, kembaliannya ambil aja deh" ucap [Name] menyerahkan uangnya

"Eh beneran?Makasih loh!" ucap Osamu

"Lu berdua lupa gua admin lambe turah inarizaki plus, kesayangan mak mak komplek dan jago nyari informasi melebihi intel polda?" tanya Suna seperempat sombong, tiga perempat banggain diri dengan dosa:v

"I-iya juga sih, ga heran juga" jawab [Name] yang hanya memaklumi tingkah Suna Rintaro yang sudah dia kenal sejak SMA.

"Eh iya tumben banget lu ke sini [Name]?" tanya Suna

"Ah itu gua tadi jalan mau balik ke rumah terus keinget udah lama banget ga makan onigiri nya Samu, makanya gua mampir ke sini" jawab [Name]

"Owalah gitu" jawab Suna singkat.

"Gua kira lu kangen gua [Name]" tanya Osamu sedikit merasa sedih.

"Hmmm... half kangen lah ya bisa dibilang ahahaha" jawab [Name] sambil tertawa.

"WOI! GUA MANUSIA LOH YA BUKAN BENDA MATI!"
"DARI TADI GUA DIKACANGIN MULU ANJIR KAGA ADA DI AJAK NGOBROL!"
"DIBUJUK KEK APA KEK! GUA KAN JUGA PENGEN DIAJAK NGOBROL!"
"KENAPA GA ADA YANG NGERTIIN PERASAAN GUA SIH ANJIR?!"
ucap Atsumu sambil marah marah karna dicuekin sama [Name], Osamu, Suna dari tadi.

"DIH AUTIS?!" ucap [Name], Osamu, dan Suna berbarengan.

"Ga jelas banget kembaranlu"

"Bukan sih, dia anak pungut"



Wanna be my wife? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang