11

280 31 2
                                    

Paginya setelah semalaman mereka merayakan hari lamaran itu. [Name] terbangun, menatap plafon kamar lamanya.

Suasananya sunyi dan damai.

Tinggg....
Tinggg....
Tinggg....

Notifikasi handphone mengusik kedamaiannya yang indah. [Name] meraih handphone nya dengan perasaan malas dan nyawa yang belum terkumpul.

Terpampang nama calon suaminya di bar notifikasi itu.

"Ey, udah bangun?, cepat siap siap ntar lagi aku jemput!"

"Hah?! Ngapain anjir?" tanya [Name] bingung dengan isi chat dari Kenma.
"Bodo ah mending lanjut tidur" ucap [Name] yang kembali menutup wajahnya ke bantal tidurnya.

Belum 5 menit ia menutup matanya, [Name] dikejutkan oleh suara sang kakek tercinta, iya, Mbah Sukuna.

"[NAME] BANGUUNNN!!!" teriak Mbah Sukuna

'Anjing sekali kakekku ini, ya Allah mau ganti kakek boleh ga sie' keluh [Name] di batinnya

"Apaan sih mbah?, [Name] ngantuk!"

"Ini Kenma udah datang mau jemput kamu, cepetan siap siap!" ucap Mbah Sukuna

"Ih suruh pulang, bilang ketemuannya besok aja!"
"[Name] cape, masih ngantuk" ucap [Name] dan langsung melanjutkan tidurnya.

"Nah kan, kepala batu emang" ucap Mbah Sukuna kepada Kenma.

"Gapapa Mbah, biar Kenma yang nanganin"
"Kenma izin masuk kamar [Name] boleh kan Mbah?" ucap Kenma

"Iya, jangan macam macam ya"
"Belum legal soalnya" ucap Mbah Sukuna pergi meninggalkan Kenma di depan pintu kamar cucu tercinta.

Kenma masuk ke kamar [Name] dan melihat [Name] yang masih tidur dengan selimut menutup semua anggota tubuhnya.

Kenma duduk di ranjang [Name] dengan posisi agak jauh dari posisi [Name] tidur.

"[Name] ayo bangun, ntar telat" ucap Kenma dengan lembut

"Ck, mau ke mana sih?!" ucap [Name] membuka selimutnya dengan kasar dan menatap Kenma dengan mata sinis.

"Lupa? Hari ini jadwal ngurus kebutuhan nikah tau" jelas Kenma

"Lah terus? Saya harus terkejut salting guling guling gitu?" tanya [Name] tidak peduli

Kenma hanya terdiam. Tanpa ragu Kenma langsung menarik selimut [Name] dan menggendong nya menuju kamar mandi.

"IH TURUNIN ANJIR!! GUA LAPORIN MBAH NIH YA!!"
"TURUNIN GAK!" berontak [Name]

"MANDI MAKANYA ATAU LU MAU GUA YANG MANDIIN?!" tanya Kenma yang juga ikutan emosi ngelihat kelakuan calon istrinya yang malasnya minta dinikahin.

[Name] langsung menyentil bibir Kenma dengan tangannya.

"Anjir!" ringis Kenma

"Mulutmu ya minta disetrika, ngomong sekali lagi ga jadi nikah kita!" ucap [Name]

"Makanya mandi bego!" kesal Kenma

"Gimana mau mandi ini masih digendongin anjir goblok banget heran?!" ucap [Name]

Lantas Kenma langsung menurunkan [Name].[Name] pun berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan dirinya.

"Mandi yang bersih ya sayang" ucap Kenma manja.

"Bacot lu sialan!"
"Keluar lu sana!, ngapain masih di sini?!" usir [Name]

"Ntar kalo gua pergi lu ga jadi mandi jancug!"
"Yang ada ntar lu malah putar balik ke kasur terus lanjut tidur"
"Gua udah hafal akal akalan lu!" ucap Kenma

[Name] yang sudah berdiri di depan pintu kamar mandi cuma bisa melihat calon suaminya dengan mata sinis dan perasaan kesal yang ia tahan.

"Serah deh!" ucap [Name] masuk ke kamar mandinya.

Kenma yang duduk di kamar [Name] pun mulai pergi keluar setelah mendengar bunyi air shower kamar mandi [Name].

Seperti biasa, Kenma fokus dengan aktivitas kesukaannya. Benar, pushrank.

45 menit kemudian, [Name] keluar dari kamarnya dengan vibes nya yang seperti biasa, suram.

"Ck, mager banget gila!" keluh [Name] sambil menggaruk kepala nya yang sebenarnya ga gatel sama sekali.

[Name] membuka lemarinya dan ya, masalahnya sama seperti perempuan pada umumnya. Ngeluh ga ada baju yang bagus padahal bajunya seabrek bahkan ada yang ga pernah kepake.

"Aaaagh! Harus pake baju apaaaa?!"
"Bodo ah anjir terserah gua aja!" kesal [Name] memuncak.

Tanpa memperdulikan style pakaiannya [Name] langsung memakai hoodie warna lilac yang sudah biasa dipakainya dan juga celana panjang warna hitam.

Dan juga make up natural anti ribet gak kek mbak sebelah yang make up nya sangat natural seperti idol korea mau perform.

[Name] memakai sneakers putihnya, mengambil tas nya dan langsung keluar kamar.

"Gini aja? Kamu itu mau main atau mau pergi ngurusin kebutuhan nikah?" tanya Mbah Sukuna yang kebetulan lewat di depan kamar [Name].

"Yang penting pake baju" jawab [Name] enteng langsung berjalan menuruni tangga.

Seketika Mbah Sukuna speechless dengan kelakuan cucu nya yang sangat minta di ryoiki tenkai.

"Ngegame aja terus gausah pergi, biar gua balik tidur lagi ini!" sindir [Name]

Mendengar hal itu Kenma langsung menghentikan aktivitas pushrank nya dan langsung berjalan ke arah calon istrinya. Sudah memenuhi kriteria tipe suami takut istri.

"Marah-marah mulu ke gua anjir!"
"Salah gua apaan coba?" tanya Kenma

"Banyak!" jawab [Name]

"Apaan banyak cuma satu doang kok"
"Itupun karna gua ganggu tidur lu kan pasti, udah ketebak dari muka lu" ucap Kenma

"Emang kenapa muka gua?" tanya [Name] heran

"Cantik" ucap Kenma sambil senyum tipis ke arah [Name].

"Najis!" ucap [Name] sinis pergi keluar rumah meninggalkan Kenma.

"Najisnya doang di mulut, hati nya sih ngga bakal" ucap Kenma yang berjalan menyusul [Name].

Mereka pun masuk ke dalam mobil.
Dan pergi menuju tempat pertama yang akan dikunjungi.

"Pergi ke mana duluan?" tanya [Name]

"Ke butik dulu sih buat fitting dress, kemarin gua udah dapet tiga model dress yang menurut gua bakal cocok sama lu"
"Tapi, karna gua belum tau pendapat lu gimana dan lu belum nyobain jadi gua ga bisa tentuin langsung" jelasnya ke calon istrinya itu

"Hmmm, gitu ya?" tanya [Name] lesu

"Iyaaa, btw ayo senyum dong suram amat muka lu dari tadi kek kerasukan roh halus" ucap Kenma yang mulai tidak fokus dengan jalanan.

"Gini?" tanya [Name] sambil tersenyum paksa

"Iya deh iya" ucap Kenma sambil mengelus kepala [Name] pelan.

[Name] yang kaget cuma bisa buang muka menutupi rasa saltingnga karna ini masih jadi hal tabu baginya kepalanya dielus sama Kenma yang terkenal susah bucin sama cewe.

"Kita ke restoran dulu ya,sarapan"
"Muka lu loyo banget kek ga niat hidup dikitpun"
"Natr habis sarapan baru kita ke butiknya" ucap Kenma

"Ye" jawab [Name] singkat sambil ngeliat keluar jendela mobil Kenma

Wanna be my wife? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang