my doctor -4

16.7K 1.7K 100
                                    


vote and comment💚

"oppa, bisakah aku meminta nomor ponselmu?" tanya Heejin malu malu.

baru saja Haechan ingin menjawab namun ponselnya kembali bergetar dan tertera nama 'Mark sialan Jung' membuat Haechan segera mengangkatnya.

"ah baiklah, saya segera kesana" ucap Haechan dan segera memasukan bukunya kedalam ransel hitamnya, tak lupa ia menyampirkan jas putih kebanggaan nya itu.

"ah maaf Heejin-ssi , aku harus segera pergi" Haechan mengusak rambut Heejin gemas sebelum berlari kecil keluar cafe.

dan dapat Heejin lihat Dokter muda tampan itu masuk kedalam salah satu mobil sport yang kalo ia tak salah liat sudah terparkir disana selama 10 menit.

"ya tuhan Haechanie oppa tampan dan lucu sekali! eommaaa" Heejin menutup wajahnya malu.

-

Haechan menahan nafasnya saat Mark membuka kaos nya, pipi anak itu memanas melihat tubuh atletis Mark.

membayangkan jiks Mark mengukungnya lalu mencium bibirnya lembut, ugh!

"apa yang kau pikirkan? cepatlah" ucap Mark dingin membuat Haechan mengangguk kaku.

'sial, mengapa aku jadi mesum!' runtuk Haechan dalam hati.

Haechan menggunting ujung simpul jahitan Mark lalu menariknya dengan perlahan, sedangkan pemuda tampan itu memilih menyender di headboard sembari menatap wajah serius Haechan yang selalu menjadi pemandangan favorite nya.

Haechan menyodorkan salep pada Mark, namun Mark hanya menatap salep itu. "pakaikan" perintah mutlak itu keluar dari bibir sexy milik pemuda Jung itu.

Haechan menelan ludah gugup, oh ayolah! ini bukan kali pertama ia melihat tubuh Mark. dengan perlahan Haechan mengoleskan salep itu.

Mark menggeram pelan merasakan dingin pada lukanya, sensasi yang mulai Mark sukai, apalagi jika yang mengoleskannya adalah dokter cantik yang beberapa hari ini selalu membuat hatinya gundah.

"sudah selesai Tuan Mu-"

"bukankah kemaren aku menyuruhmu memanggil hyung saja?" tangan Mark terulur untuk mengelus surai coklat tua milik simanis.

Haechan hanya menunduk, ada apa ini mengapa ia tak berani menatap wajah paisen nya. "eumm.. apa kau marah saat aku mencium mu?"

IYAA!!

"t-tidak hyung" gugup Haechan sedetik kemudian matanya membulat lucu, bukankah seharusnya ia menjawab iya dengan lantang lalu menampar Mark? ada apa dengan mulutnya.

tangan Mark mengusap lembut pipi gembil Haechan. "maafkan aku yang lancang menciummu, jujur saja aku lumayan tertarik denganmu" pemuda itu menghela nafas pelan, rasa bersalah mulai menggerogoti pikiran nya lagi.

Haechan tak menjawab ia memilih menunduk menyembunyikan wajahnya yang memerah. "hmm" hanya itu respon yang bisa Haechan keluarkan.

Mark terkekeh pelan lalu menarik Haechan agar simanis ikut bersandar di headboard, ia merangkul Haechan sesekali memberikan kecupan sekilas dipipi gembil favorite nya. "bagaimana operasimu?" tanya Mark.

Haechan mendongak menatap Mark. "sebenarnya aku tak melakukan operasi apapun, jadwal ku sudah dikosongkan oleh Jung Sajangnim" ucap Haechan kesal.

"hm? jadi apa yang kau lakukan setelah itu?" tanya Mark padahal ia jelas melihat Haechan mengobrol dengan seorang gadis.

my doctor; MarkhyuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang