my doctor -20

15.3K 1.1K 132
                                    


hai?


"hyung" Mark berdehem pelan, menjawab sapaan adik nya.

Jeno membuka kaos nya yang basah karena keringat dan di lempar sembarangan ke sofa lain, setelahnya dia berjalan ke arah Mark dan merebahkan kepalanya di paha hyungnya itu.

Mark tertawa kecil, ngeliat Jeno yang cemberut. "daddy menang lagi?" tebaknya. dan Jeno mengangguk lemas.

"sudah ku bilang, jangan adu basket dengan daddy." lanjut Mark membuat adiknya merengek kesal.

"dukung aku sekali-kali, aihhhh! susah sekali mengalahkan orang tua satu itu" geram Jeno.

"Jenoo, mana daddy, sayang?" Taeyong mengambil kaos milik si bungsu Jung.

Jeno duduk dan menatap mommynya dengan senyum manis. "masih dibelakang, mau Jeno panggilkan?" tawarnya.

Taeyong dengan senang hati mengangguk. "tolong ya, sayang" ujarnya. Jeno mengangguk sekali dia berdiri dan menyempatkan diri untuk mengecup pipi mommynya cepat dan berlari kearah belakang.

Mark menarik Taeyong untuk duduk disebelahnya. "nanti malam jadi jalan bersama Echan?" tanya Taeyong.

"iya mom, ingin menitip sesuatu?" Mark mendusel di bahu Taeyong.

"tidak, mommy juga ingin pergi bersama daddy mu" ujar Taeyong dan anak sulungnya itu mengangguk paham.

"mommy~"

Mark menggeleng pelan, dan Taeyong tertawa kecil saat melihat Jeno di gendong di punggung oleh Jaehyun.

Jaehyun menepuk pantat Jeno. "turun sayang, daddy ingin duduk" katanya.

Jeno menurut, ia turun dari punggung Jaehyun. dan duduk di sebelah daddy nya itu.

"yasudah, Mark ke atas dulu. ingin mandi" Mark mengecup sekilas pipi Taeyong lalu pergi ke kamar nya.

"kalian juga mandi sana" Taeyong berdiri dan berjalan kearah suami serta anak bungsu nya.

Jaehyun menarik pinggang Taeyong, dan tersenyum lembut."ayo mandi berdua" ajaknya, membuat anak mereka yang baru beranjak dewasa itu mendengus kasar.

Jeno memeluk Daddynya dari samping dengan wajah tertekuk kesal. "Jeno ikut!" katanya dengan nada merajuk, spontan dua orang dewasa disana tertawa.

dilain tempat ada ke tiga dokter muda yang termenung diruangan istirahat mereka.

"kalian kenapa kaget sekali sih?" bingung Guanlin

Renjun mendelik pada kekasihnya. "kau itu pihak penusuk, tidak akan paham!" runtuknya kesal.

"bayangkan, timun sebesar itu tidak bisa keluar dari lubang mu, shit... aku ngilu" timpal Haechan.

Jaemin membuang napas nya kasar, ia menyenderkan kepalanya di bahu Haechan. "membayangkan menusuk diri sendiri dengan timun saja aku tidak bisa, bagaimana dia bisa kepikiran sih..." katanya, spontan di angguki oleh Renjun dan Haechan.

Guanlin hanya bisa mengdengus jengah, dan memilih berkutat dengan buku buku tebal didepannya.

Tok! Tok! Tok!

Guanlin menatap pintu yang dibuka oleh seseorang yang tak lain adalah Mark, mereka berdua bertatapan sebelum akhirnya Mark mengalihkan pandangannya kearah kekasihnya yang masih diam.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 18, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

my doctor; MarkhyuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang