Hana dan Hyunjin memasuki area fakultas mereka. Tampak beberapa mahasiswa sibuk dengan kegiatan tahunan kampus mereka.
"Hyunjin, apa tema pameran tahun ini?" tanya Hana saat melihat beberapa atribut yang begitu familiar.
"Hi, Andrew. do you know what theme for this year?" tanya Hyunjin pada salah satu teman kampusnya yang sedang membaca buku di taman. "Hmm. I'm not sure, but I think is your country. South Korea."
Mendengar jawaban temannya itu Hyunjin dan Hana segera menuju gedung pameran.
"This is our previous school." ujar Hana saat melihat salah satu foto yang dipajang. Hyunjin mendekat dan memperhatikan beberapa foto disana. "Hmm, I miss it." gumam Hyunjin.
Mata Hana terpaku pada salah satu foto dimana saat ia dan Hyunjin mendapat predikat siswa terbaik. Terpampang Hana dan Hyunjin yang berdiri berdampingan sambil tersenyum pada kamera. Hana tersenyum haru melihat foto itu. "Aku tidak emnyangka sekolah kita sangat terkenal." gumamnya.
Ia beralih pada foto yang lain, ia melihat foto siswa-siswi di sekolahnya dulu saat sedang ada lomba antar sekolah. "Dari mana mereka mendapat foto-foto ini .." gumamnya lagi.
Disana terdapat wajah siswa-siswi yang sedang tertawa bersama di lapangan.
Mata Hana terpaku pada salah satu sosok di dalam foto itu, Lee Felix. Sahabat sekaligus ayah dari Yongbok. Hana tersenyum tipis sembari tak melepas pandangannya dari foto itu.
Hyunjin yang melihat Hana begitu serius menatap foto langsung menghampirinya. Pandangannya mengarah kemana Hana melihat.
"Dimana dia sekarang .." ujar Hyunjin sambil tersenyum pedih. "Aku merindukannya .." sambungnya. Hana menoleh dan tersenyum tipis.
Sementara itu, Lino dan Yongbok baru saja tiba di sekolah baru Yongbok.
"Arrived! I can't wait to meet my new friends." ujar Yongbok sambil menatap Lino yang sedang melepas sabuk pengamannya."Remember what your mom said, okay?" ujar Lino.
"Yes, dad. Daddy tidak perlu mengantarku ke dalam." Lino terkejut mendengar perkataan Yongbok."Why?" tanya Lino. "Aku sudah besar, Daddy tidak perlu mengantarku." ujar Yongbok sambil membuka pintu mobil. Lino tersenyum melihat kelakuan Yongbok, ia segera menyusul Yongbok keluar dari mobil.
"No, Daddy. Let go of my hand, I can go by myself." ucap Yongbok saat Lino mencoba menggandeng tangannya.
"Yongbok, look all of the students go with their parents. Ini hari pertama sekolah. Orangtua wajib ikut masuk." Yongbok menyilangkan tangannya di dadanya, "Ok. tapi Daddy tidak perlu menggandeng tanganku." katanya sambil berlalu.
Lino hanya tertawa kecil melihat kelakuan Yongbok.