Hari ini sekolah Yongbok mengadakan perkemahan di pinggir kota, Yongbok memaksa berangkat dengan Bangchan dengan alasan, "Aku sudah besar."
"Yongbok, kau ingat pesan mommy tadi?" tanya Bangchan sambil fokus menyetir. Yongbok yang asyik meminum susu hanya melirik sekilas.
"Uncle sama cerewetnya dengan mommy." sahutnya singkat, "Astaga, kau benar-benar mewarisi sifat Lee Felix." Bangchan terkejut dengan ucapannya barusan.
"Lee Felix? Bukankah itu nama Uncle Felix? Mengapa aku mewarisi sifatnya?" tanya Yongbok.
Bangchan memijit pelipisnya, "Maksud Uncle, kau sama menyebalkannya seperti Uncle Felix.""Ya, tapi Uncle Felix pemilik sekolah. Aku akan mengadukan Uncle padanya agar Uncle Chris dipecat."
"Yongbok, jika Uncle dipecat kau tidak akan bertemu Uncle."
"Uncle benar, tidak akan ada yang mengajakku bermain saat Mommy dan Daddy sibuk di kamar." Bangchan mengerem mobilnya, "Apa maksudmu?""Mommy dan Daddy selalu sibuk di kamar dengan laptop mereka masing-masing." Bangchan bernafas lega mendengar jawaban Yongbok, karena pikirannya sudah kemana-mana.
"Jennyyyyy ..." teriak Yongbok saat turun dari mobil. Ia berlari menghampiri Jenny yang sedang berbaris dengan teman-teman lainnya.
"Yongbok, apa hari ini kau datang bersama Mr. Chris?" tanya Jenny saat melihat Bangchan berjalan dengan membawa barang-barang Yongbok.
"Hmm... Yes."
"Okay, Kids. Today we will have fun and Mr. Felix will join us." kata Han, anak-anak bersorak.
"Yongbok, siapa nama pria yang bersama Mr. Felix?" tanya Jenny, Yongbok segera berlari menghampiri pria yang dimaksud Jenny."Uncle, kita belum berkenalan." kata Yongbok. Pria itu berjongkok mensejajarkan tubuhnya dengan Felix. "Namaku Changbin, anak tampan."
"Aku akan memanggilmu Uncle Binnie!" seru Yongbok. Changbin terhenyak, "Itu panggilan Hana untukku .." gumamnya. "Jenny, come! His name is Uncle Binnie." kata Yongbok memanggil Jenny.
Acara perkemahan berjalan dengan lancar, tentu saja Bangchan ikut kewalahan karena keponakannya itu banyak tingkah. Untung saja Yongbok anak yang bertanggungjawab dan bisa diandalkan.
"Yongbok, malam ini Uncle akan sibuk untuk mempersiapkan acara besok pagi. Jadi, Uncle minta tolong padamu untuk berani tidur sendiri. Okay?" ujar Bangchan saat mereka sedang makan malam.
Yongbok mengangguk, "Don't worry, Uncle." Bangchan tersenyum dan mengelus rambut.
Saat waktu tidur tiba, Yongbok dan teman-teman lainnya sudah berada di dalam tenda. Namun, Yongbok tidak dapat memejamkan matanya. Ia membalikkan tubuhnya ke kanan dan kiri.
"Daddy .. Aku rindu daddy .." gumamnya. Lalu Yongbok terdiam, "Hmm, lebih baik aku berjalan-jalan sebentar." katanya sambil keluar tenda.
"Where are you going, Yongbok?" tanya John salah satu teman Yongbok, "I just wanna go outside for a while."
Yongbok duduk di depan api unggun sambil menguap berkali-kali, "Daddy .. Aku mengantuk .." gumamnya sambil menekuk lututnya.
"Hi, anak tampan." Yongbok menoleh, "Kau belum tidur?"
"Uncle Felix ..." jawab Yongbok dengan kantuk yang tak tertahan, "Kenapa masih disini?"Yongbok tidak menjawab pertanyaan Felix, ia justru mengangkat tangannya sebagai isyarat agar Felix menggendognya. Felix awalnya sempat bingung, namun melihat mata Yongbok yang hampir terpejam, ia bergegas menggendong Felix.
"Aku suka digendong Uncle. Rasanya seperti gendongan Daddy .." gumam Yongbok. Felix tersenyum sambil mengelus punggung Yongbok. "Kalau begitu, Uncle akan tidur bersamamu malam ini."