Hujan masih berlangsung di luar sangat deras dan dingin. Sarapan pagi mereka agak berbeda.
Gemma selesai memakan sarapannya yaitu roti lapis berisi daging dan sayuran hasil curian mereka kemarin sore.
Begitupun kakak dan temannya tapi mereka belum selesai menghabiskan makanan itu.
Pangeran Edmund makan dengan lahap seakan itu makanan yang pertama kali ia makan setelah tiga hari tidak makan. Tapi mungkin itu benar.
Tatapan gemma dan Edmund bertemu saat gemma memandangnya tanpa berkedip dan berpikir dia pasti akan sangat gagah ketika memakai baju zirah dan memimpin perang. Edmud yang sedang mengunyah roti lapisnya berhenti dan tatapan mereka berdua bertemu. Tatapan Gemma langsung berpaling ke bawah dan Edmud juga melakukan hal yang sama, melanjutkan memakan makanannya itu.
Mereka makan tanpa bersuara, hal yang sangat jarang dilakukan oleh gemma dan teman temannya saat sedang bersama seperti ini. Biasanya mereka sambil mendiskusikan apa yang akan mereka lanjutkan berikutnya. Kembali mencuri sesuatu, atau hanya akan di bawah jembatan. Rasanya aneh jika mereka harus mendiskusikan rencana mereka didepan seorang pangeran.
Sarapan selesai, Thomas memulai pembicaraan.
"So, tell me prince edmud-" Perkataan Thomas terpotong karena pangeran memotongnya.
"It's King Edmund, actually" Potong Pangeran.
(Atau aku (Author) mulai sekarang juga harus memanggilnya RAJA EDMUND)
Thomas menatap bingung Edmund sambil mengerutkan alis "maafkan aku? Bagaimana?" Tanya Thomas.
Gemma, Aleda, dan will sama bingung dengan Thomas.
"Ya, Raja Edmund" Jelasnya. " Hanya raja. Peter yang lebih raja, Raja Agung Peter. Tapi aku hanya Raja." Lanjutnya, menatap ke empat anak itu. Berharap mereka mengerti.
"Jadi kau hanya Raja dan kakakmu yang 'lebih Raja' Begitu? " Tanya Aleda "ya, aku mengerti,," Lanjutnya
"Forget it! Just call me Edmund" Ujar nya membenarkan posisi duduknya dan tersenyum.
Mereka berempat mengangguk bersamaan walaupun tidak yakin mereka mengerti apa yang dijelaskan 'Raja Edmund'. Kecuali mereka mengerti mulai sekarang mereka memanggilnya Edmund.
Just Edmund.
"Kenapa kau kabur?" Tanya Gemma. Itu adalah pertanyaannya sejak hilangnya pangeran ke 3. Dan pertanyaan seluruh warga Carlomen Dan Thasban.
"Biarkan aku bercerita" Ujarnya serius.
******
*Flasback, Edmund pov*
Aku berangkat ke Carlomen untuk melamar putri raja Tris. Aku tidak tau apapun tentang berita hilangnya pangeran pangeran yang hendak melamarnya. Peter (kakaku) berkata padaku saat aku sudah menaiki kudaku.
"Hati-hati. Maaf aku tidak bisa mengantarmu" Ujarnya menepuk lututku, tersenyum.
"Tidak apa apa" Ujarku "ini baru akan melamar jika pernah pernikahannya sudah diadakan kau baru harus datang" Lanjutku.
Seminggu yang lalu aku mendengar putri raja Tris sedang mencari pangeran dan Aku sudah mengagumi kecantikannya sejak lama. Aku bertanya pada kakak kakakku untuk aku melamarnya. Dan mereka mengizinkanku. Sedikit Aneh memang. Tapi aku sangat senang bisa Diizinkan.
Aku didampingi oleh Mr.Tumnus dia adalah rakyat narnia yang kami temui pertama kali sejak kami Datang pertama kali ke Narnia. Adikku lucy yang memperkenalkannya pada ku.
KAMU SEDANG MEMBACA
He's The Fourth - [Edmund Pevensie]
Fantasy"So tell me, prince Edmud-" Perkataan Thomas terpotong karena pangeran memotongnya. "It's King Edmund actually" Potong pangeran. ------- Cerita terinspirasi dari Novel Klasik The Chronicles of Narnia karya C.S Lewis. [ON GOING] TYPO DIMANA-MANA!!!