CHAPTER 4 | i meet with him

358 51 1
                                    

Keesokan harinya,

Gemma terbangun oleh Suara langkah kaki di atas jembatan yg sangat kencang.

Itu pasti sudah jelas suara para prajurit itu lagi.

Dia sudah tidak ingat dengan mimpinya.

Masih Setengah sadar, gemma berusaha bangkit dan membuka matanya. Ini terlalu pagi untuk bangun. Tapi sekali gemma bangun tidak bisa tidur lagi.

Dia pun berhasil membuka matanya, Dan menegakkan tubuhnya ke posisi duduk. Mengucek matanya, dan badannya kembali loyo.

Di atas, masih terdengar suara para prajurit itu bercakap cakap Satu sama lain.

'Apakah mereka tidak tidur semalam?' Pikir gemma.

2 temannya dan kakaknya belum terbangun. Masih sibuk dengan mimpi mereka masing-masing. Gemma tidak berani membangunkan mereka. Karena seperti nya mereka bermimpi Indah.

Perlahan Gemma bangkit dari duduknya, dan berjalan menuju atas (jembatan).

Benar saja, di sana ada segerombolan prajurit yg sedang berkumpul di pinggir jembatan. Dengan masih memegang panah di tangan mereka.

Gemma mendengar sebagian percakapan mereka.

-----

"Apakah benar dia melihat sesuatu di hutan semalam?" Tanya salah satu prajurit.

"Aku dengar begitu, tapi tidak tau juga sih" Jawab prajurit lainnya.

Gemma masih menguping di pojok pinggir jembatan. Dengan posisi bersembunyi di balik kayu jembatan.

"Yang Mulia minta kita agar pangeran itu segera ditemukan. Bukan dibincangkan! Jadi cepat kembali bekerja!" Tegur salah satu prajurit, suaranya lebih besar dan jelas.

'Pasti itu pemimpin mereka' pikir gemma

Tiba tiba dari belakang, gemma merasakan ada yg menepuk pundaknya. Gemma tersentak kaget. Tapi untunglah tidak menimbulkan suara.

Ternyata itu will.

Will bangun setelah gemma Bangun. Lalu mengikuti gemma ke pojok jembatan. Ikut menguping.

"Apa yg mereka bincang kan?" Tanya will berbisik dibelakang pada gemma.

"Entahlah, tapi aku dengar ada salah satu prajurit yg hampir menemukan sesuatu di hutan" Jawab gemma, Dengan nada berbisik.

"Maksudmu, hampir menemukan pangeran?!" Tanya will bersemangat.

"Stttt!!" Gemma mengarahkan jari telunjuknya ke arah bibirnya,
"Pelan pelan mereka akan mendengarmu!" Lanjutnya.

Dan kembali menguping.

Tiba tiba ada salah satu prajurit berlari dari arah hutan. Menuju ke Kegerombolan para prajurit yang ada di jembatan

Terengah-engah.

"Ada apa?!" Tanya salah satu prajurit di gerombolan.

"Kalian..." Prajurit itu berhenti menarik nafas. "Aku kira di hutan ada sesuatu, kalian harus membantuku!" Lanjutnya masih terengah-engah.

"Apakah mereka menemukannya?! " Tanya will.

"Entahlah, " Jawab gemma tambah penasaran.

Lalu tak lama segerombolan prajurit itu pergi berlari meninggalkan jembatan. Menuju hutan.

Gemma dan will keluar dari tempat persembunyian mereka, Menatap heran ke arah hutan. Ditengah keheningan, gemma merasa bahwa pagi ini tidak seperti biasanya. Pagi ini mendung, dingin, dan tidak cerah.
Suasana yg jarang dirasakan warga Carlomen.

He's The Fourth - [Edmund Pevensie]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang