Shakadiba - 02🍂

131 14 5
                                    

"Akhirnya tugas gue selesai juga." Ucap Shaka dengan lega sambil merentangkan kedua tangannya.

Apakah kalian pikir Shaka membersihkan toiletnya? BIG NO. Tugas yang ia maksut sudah selesai adalah ia menyuruh Pak Wawan untuk menggantikannya membersihkan toilet dengan iming-iming akan dinaikkan jabatannya oleh Papanya.

Tiba-tiba dia teringat kepada Adiba yang dia suruh untuk membersihkan kamar mandi.

"Kira-kira cewe gila itu udah belom ya bersihin toiletnya?" Tanya Shaka kepada dirinya sendiri.

Tanpa berpikir panjang, Shaka langsung bergegas menuju toilet kelas 12.

***

Sesampainya di toilet Shaka mencari keberadaan Adiba, cewe yang menurutnya gila itu.

Dia tidak melihat keberadaan Adiba disana, namun toiletnya sudah bersih. Berarti gadis itu sudah membersihkannya.

"Dia dimana sih? Gue cari-cari gak ada, tapi kerjaannya lumayan juga sih, buktinya kamar mandinya sampe kinclong gitu, ga kaya otaknya." Gumamnya sambil tertawa kecil.

Karna Adiba tidak ada di toilet kelas 12, Shaka pun bergegas menuju toilet kelas 10.

Sesampainya di toilet kelas 10...

Shaka melihat Adiba yang sedang menggosok lantai kamar mandi dengan  keras tanpa menyadari keberadaan Shaka yang ada di dekat pintu kamar mandi.

"Kurang ajar banget tuh cowo, gedeg banget gue," kesal Adiba.

"Capek banget gue dari tadi ngebersihin toilet, mana toilet ini bau banget lagi, bau pesing siapa sih ini?" Ucap Adiba yang semakin kesal.

Shaka tersenyum tipis melihat Adiba mengoceh sendiri.

"Kalo kerja tuh yang ikhlas." Ucap Shaka yang sedang menyenderkan punggungnya ke sisi pintu toilet.

Adiba langsung menengok ke arah atas yang ternyata sudah ada sosok yang paling dibencinya yaitu Shaka.

"Woy, lo ngapain disitu? Ngintipin gue? Ngapain lo? Dari kapan lo disitu? Pantesan dari tadi gue merinding merasakan ada hawa-hawa makhluk gaib dekat gue." Ucap Adiba bertubi-tubi.

"Dihh lo kata gue makhluk gaib?!"

"Lo yang bilang!!"

"Biasa aja kali gausah nyerocos gitu, sampai muka gue kena muncratan dari mulut lo," sindir Shaka.

"Maksud lo apa hah?" Kesal Adiba sembari menaikan suaranya. Melempar sikat yang dipegangnya, lalu Adiba pun berdiri.

"Maksud lo apa hah?" ulangnya sekali lagi sambil mendekat ke arah Shaka.

"Itu anu, tadi ada burung terbang, terus mungkin burungnya lagi pipis, terus pipisnya kebawa angin, jadi kena gue dah tuh aer anunya." ujar Shaka.

"GILA! Jangan ngadi-ngadi lu oon, tadi kata lo disini gada hewan, jadi kenapa lo bilang ada burung?" Ucap Adiba ngegas.

"Sekarang baru ada lagi, tadi gak ada."

"Ngeles mulu lo kek Babi. Eh salah Bajay maksud gue, kalo Babi ngok ngok ngok," jelas Adiba.

"Maksud lo gue BABI?" Tanya Shaka kesal.

Belum sempat Adiba menjawab, tiba-tiba ada seorang guru yang bernama Bu Aeni yang dijuluki sebagai guru yang bawel. Bu Aeni sedang berjalan ke arah mereka.

"Eh eh ada apa ini? Kok ribut-ribut? Ini waktunya masuk kelas loh, kenapa kalian masih disini, kalian telat?" Tanya Bu Aeni bertubi-tubi.

"Kamu murid baru itu kan? Adiba? Kenapa kamu disini? Harusnya kamu masuk kelas, baru aja masuk sudah telat saja, bagaimana kedepannya?" Tanya bu Aeni untuk kedua kalinya.

Shakadiba (On Going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang