fifty-three

150 6 2
                                    

"Chagi,untuk beberapa hari jeno akan menginap disini,tak apa bukan?,"

Tanya suami dari wanita beranak satu itu.

"Tentu saja,lagi pula untuk apa kamu izin kepada ku terlebih dahulu?siapa saja boleh menginap disini,tapi satu,"

Minji mendekati san yang sekarang tengah duduk di atas kasur,minji duduk di atas pangkuan san.

"Membawa perempuan lain kerumah ini,karena disini hanya aku sendiri seorang perempuan,anak kita cowok,"

San dengan smrik san membalikan tubuh minji ke atas kasur dan sekarang posisi san di atas minji.

"Jadi kamu ngekode mau punya dedek cewek?yaudah aku senang hati melakukannya demi dirimu,mau sekarang bukan?,"

"Yak lepaskan aku,a-aku tidak bermaksud begitu,"

"Tapi kamu telah membuatnya menegang karena pantat mu yang membangunkannya,"

Disaat mereka akan melakukan nya,secara tiba tiba jeno masuk tanpa mengetuk lagi.

"Permisi pak s----,"

Dan minji mendorong tubuh san sampai jatuh dan minji mengubah posisinya menjadi duduk.

San berdiri dari jatuhnya tadi sembari menahan malu.

"A-ada apa?,bisakah kau mengetok terlebih dahulu?,"

Tegas san yang sempat membuat ku agak sedikit bergetar.

"M-maaf pak san,aku lupa kalau bapak sudah menikah,kita ada panggilan ke kantor,"

"Baiklah,"

San kembali memakai Jas nya dan langsung keluar mendahului san.

San sudah keluar mendahului jeno,sedangkan jeno sebelum mengekori san dia sempat mengawink kepada diriku.

"Heh tuh jaenudin kenapa ngewink begitu sih njir?kan lah tau kalau saya udah punya suami sama anak,nyari mati sama suami saya ya,"

"Kok aku ngeliatnya kek ngerasa aneh ya dengan jeno?udah ah males mikirin dia mending ngeliatin sami,"

Disaat aku ke kamar sami,ternyata sami sedang bermain dengan jeno,sekretaris san.

Aku tadinya ingin membiarkannya dan kembali ke kamar ku,tapi kuurungkan karena sami melihat ku dan memanggil namaku.

"Mama mama mama!,"

Aku menghampirinya dan menggendongnya.

"Terima kasih jeno sudah menjaga sami,mari kebawah,Aku sudah membuatkan kalian makanan,"

Jeno berdiri dari duduknya di kasur dan mendekat ke arah ku,reflek aku mundur dan membentur tembok.

"M-maaf?kenapa kamu mendekatkan aku seperti itu?,"

Dia menatapku sedikit lama dan mengambil alih sami dari gendongan ku dan tersenyum.

"Aku hanya ingin menggendong sami,nona bisa duluan kebawah nanti aku nyusul,"

Aku bernafas lega karena dia hanya ingin mengambil alih sami,tapi tetap saja,tingkah nya sangat aneh disaat sampai di rumah ini.

Aku keluar dari kamar sami dan masuk ke kamar ku dan tak lupa menguncinya.

Aku terduduk di kasur dan berfikir keras ada apa yang akan terjadi,bisa jadi kalau somi kembali kesini,

"Baiklah minji berpikirlah yang jernih,jangan berfikir yang negatif,"

Tok tok tok.

"Minji?kenapa pintunya dikunci sayang?lagi ganti baju ya?,"suara san dari luar pintu.

Aku bergegas membuka pintu tersebut.

"A-ah i-iya aku tadi lagi buang air besar jadi aku kunci kamarnya,"

San hanya menganguk dan membuka lemari pakaian dan membuka semua pakaian yang dia pakai.

"Kalau kamu ingin menganti baju mu,tutup dulu pintunya,yaudah aku keluar kebawah ya,"

Mau aja bangun dari kasur malah di tarik oleh san dan dijatuhkan ke kasur kembali,oke aku menyesal membukakan nya pintu.

"Dari jaman sma gak pernah berubah sumpah lah,udah ah lepasin bisa gak?nanti aja bikin anaknya aku capek,"

"Udah kamu diem aja biar aku yang gerak,15 ronde ya?,"

"Ha?!gak gak aku gak mau,!"

San menarik badan minji dan menindihnya.

"Choi san tidak menerima penolakan,masih mending aku minta 15 ronde dari pada kakak kamu,minta ke seonghwa 30 ronde sampe kak seonghwa tepar dah gak bisa bangun lagi,"

Aku diam dan dagu ku dipegang oleh san mengunakan jari telunjuknya.

"Jadi kamu nikmati aja seperti biasa oke?kalau masih sakit cium aja bibir aku atau jambak rambut aku,"

:)

badboy/CHOI SAN《End》Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang