fifty-four

54 7 0
                                    

"Lagi dan lagi?gak capek lu lembur mulu pak san?pikirin aja,lu punya anak bini dirumah,yakali di tinggal mulu ke luar negri,"protes minji kepada san yang lagi lagi meninggalkannya.

San duduk dan mendekati minji yang ngambek kepadanya,san menangkup wajah bulat milik minji.

"Minji,aku bisa mengerti perasaan kamu,ini sangat penting,kalau gak penting penting bener gak bakalan aku dadakan gini bukan?aku janji bakalan pulang cepet,okey?udah ah ngambeknya,"ucap san sembari menaklukan sifat manja khasnya.

Minji menghelas nafas dan berdiri.

"Terserah kamu mau gimana,tapi hati hati disana,kalau udah sampe langsung kabarin gua,"

Minji keluar dari kamar dan meninggalkan san yang masih berdiri.

San mengeluarkan ponselnya dan menelpon seseorang yang berhubungan dengan kepergiannya ini menuju luar negri.

"Halo?"

"Woy kak,bini gua ngambek nih pegimana,bisa bisa gak di kasih jatah ini,orang lain kenapa?kenapa harus gua bener dah"

"Karna lu yang dipercaya oleh perusahaan bodoh,udah lu bujuk aja sih minji,biasanya juga luluh,"

"Yaudah deh,"

Dan san menyusul minji yang keluar tadi,dia melihat minji duduk di sofa bawah bersama jeno yang sedang memangku sami.

Jeno yang menyadari keberadaan san pun langsung pergi meninggalkan mereka berdua,entah kenapa tapi pikirnya begitu.

San duduk disebelah minji dan mengengam tangan minji,tapi malah di lepaskan oleh minji,ya dia sepertinya ngambek.

"Minji,udah dong ngambeknya ya?gak ada yang mau ngegantiin aku,jadi terpaksa aku yang kesana,karena aku kepercayaan perusahaan,kak jong juga gak bisa ngegantiinnya,karena gak ada yang mau sama gak kuat,"

Minji masih diam dan fokus dengan ponselnya,masih tidak menyerah,san kembali membujuknya dengan berlutut didepan minji dan otomatis minji berdiri dan menyuruh san berdiri.

"Aku bukan ratu,dan dirimu bukan seorang budak,jadi berdirilah dan berhenti memohon kepada ku seperti ini,aku tau ini sangat penting bagi perusahaan mu dan juga dirimu,jadi,"

Minji berdiri dan san ikut berdiri,minji mendekati san dan mencium pipi kiri san.

"Pergilah,jangan lupa makan dengan teratur,tidur lah dengan nyenyak,dan satu lagi,jangan melirik gadis atau wanita lain disana,mengerti?,kalo ketuan oleh gua wahai pak choi san bermalam dengan wanita seksi,habid lu di tangan gua"ancam istri tercinta san itu membuat san tertawa gemas melihat istri cantiknya yang amat amat sangat cemburu padanya.

"Iya sayang iya,tenang aja aku gak bakal noleh ke cewek lain kok,"

San berpamitan dengan istrinya dan anaknya dan akhirnya meninggalkan mereka berdua bersama seketaris pribadinya san.

Awalnya minji agak bingung kenapa jeno tidak ikut dengan san,san mengatakan kalau jeno lebih baik menjaga dirinya dan sami saja,karena jeno sangat dipercaya oleh san makanya dia menyuruhnya untuk menjaga kedua orang kesayangannya itu.

"J-jeno kalau kamu lapar atau memerlukan sesuatu silakan ambil sendiri ya?dan tak perlu sungkan dengan ku,dan ku dengar kamu lebih muda dariku jdi panggil noona,"

"Baiklah noona,"minji tersenyum dan berdiri dan berjalan menuju ke kamar atas.

Namun,mainan sami membuat minji terjungkal kebelakang dan di tahan jeno dengan cepat.

1...

2...

3...

"Ah maafkan aku,aku hanya menahan mu agar tidak jatuh,"ucap jeno dan minji hanya berjalan cepat naik ke atas.

badboy/CHOI SAN《End》Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang