Natsume Takashi-1

251 31 26
                                    

❝Pada akhirnya, tidak masalah apakah kamu manusia atau youkai. Asalkan itu merupakan sosok penting bagimu, keberadaanmu pastilah berharga.❞

###

Atmosfer pagi akhir pekan tidak seperti biasanya. Aku sebenarnya berniat jalan-jalan bersama Nyanko-sensei, tetapi sudah kucari ke mana-mana, dia tidak ketemu juga. Akhirnya kuputuskan berangkat sendirian saja. Paling-paling kucing kaliko gembul itu sedang asyik menjelajahi kompleks untuk bermain kejar-kejaran atau berpesta dengan kawan-kawannya. Lagi pula, kemungkinan besar dia pasti akan menolak dengan ketus ajakanku.

'Tidak ada yang boleh mengganggu liburan menyenangkanku!', mungkin Nyanko-sensei bakal berceletuk seperti itu.

"Dasar Nyanko-sensei, padahal setiap hari dia biasanya minum sake di kamar!" Aku mengembus napas panjang. "Pasangan Fujiwara pun sedang berbulan madu ...."

Pasangan Fujiwara yang kumaksud tentunya Shigeru-san dan Touko-san. Keduanya merupakan kerabat jauh yang beberapa bulan terakhir bersedia merawatku di kediaman Fujiwara. Aku sangat menghargai mereka, dan tidak akan sekali pun kubiarkan terlibat ke dalam permasalahan yang berbahaya. Semoga di bulan madu kali ini semuanya berjalan lancar seperti biasa dan tidak terjadi hal-hal yang tak diinginkan.

Mengawali pagi, aku keluar dan menutup pintu depan. Kugulung lengan jaket sampai siku serta kubenarkan posisi sepatu pas ke kaki. Udara terasa sejuk terlebih masih tampak kabut tipis di kejauhan. Nyanyian burung-burung terdengar merdu meski sekadar dari pohon seberang. Memperhatikan suasana yang mendukung ini, membuatku berpikir, barangkali sedikit lari kecil bisa membunuh waktu sebelum masa sarapan tiba.

Pandanganku beredar ke sekeliling, masih menimbang-nimbang momen yang tepat untuk memulai. Di halaman depan, aku berdiri termenung. Sebuah citra asing membuatku mendongak ke pepohonan di pekarangan. Saat kucermati lebih lanjut, tidak kutemukan sesuatu yang ganjil. Perhatianku pun mengikuti arah tumbuhnya dahan-dahan, kemudian tiba-tiba aku terpikirkan sesuatu.

Halaman belakang.

Hasrat ini terbujuk menuju sana, yang kuketahui dekat dengan hutan belantara. Namun, Nyanko-sensei belum mengatakan apa-apa tentang adanya bahaya di tempat itu. Atau aku saja yang lupa, ya?

"Ah, nanti bisa tahu saat masanya tiba."

Aku mengambil langkah pertama, membuang keinginan sebelumnya yaitu berlari kecil berkeliling kompleks. Sepanjang perjalanan singkat, tampak pohon-pohon kayu nan tinggi lagi lebat, berbaris kukuh seakan menjadi penjaga batas hutan.

"Kira-kira di sana ada apa, ya?" Aku mulai penasaran dan membayangkan segala kemungkinan.

Sesampainya, aku memasang ekspresi tak percaya. Mata terbelalak dan mulut mengatup, melihat pemandangan berupa papan-papan kayu vertikal yang diikat dengan tali tambang, menutupi batang pepohonan hitam. Dari papan itu, keluarlah asap putih yang membubung diliputi abu yang bertebaran.

Aku segera berbalik lalu lari menjauh. Saat ini, hanya pintu rumah depanlah yang terlintas di benak. Yakni akses masuk menuju tempat berlindung. "Pertama-tama, aku harus menuju pintu rumah, masuk ke dalam, kemudian mengunci rapat-rapat, dan--"

Aku berusaha tak menoleh atau berpikir tentang hal-hal mengerikan. Pemandangan aneh tadi masih terbayang dan membuat bulu kudukku meremang.

Halaman depan sudah tercapai, kupercepat lari hingga sampai hadap pintu depan. Aku panik. Lekas kuraih kenop pintu, tetapi sebuah suara membuatku berpaling ke belakang.

"Takashi ...."

Seorang perempuan tinggi tampak bergeming di luar, pada gang lengang. Dia memiliki rambut pirang pucat yang tergerai sepinggang, mengenakan seragam kemeja putih dan rok biru gelap panjang. Tatapannya tertuju kepadaku, seiring seringai terbit di wajahnya. Aku tercengang, kemudian mengerjap mata beberapa kali, mengusap kelopak dengan punggung telapak tangan.

Reiko-san, nenekku, berdiri di sana. Mematung, berair muka penuh teka-teki.

###

20 Maret 2021

(A/N)

Info sekilas bagi yang belum menonton/membaca Natsume Yuujinchou:

•Natsume Yuujinchou bercerita tentang seorang anak yang mempunyai kemampuan untuk melihat Youkai (sejenis roh/hantu). Namanya adalah Natsume Takashi, kemampuan tersebut diwarisi oleh neneknya sendiri, Reiko. Setelah kematian Reiko, Natsume mendapatkan sebuah benda yang merupakan warisan dari Reiko yaitu Yuujinchou.

Yuujinchou merupakan buku yang menyimpan nama-nama roh yang pernah dikalahkan oleh Reiko. Roh yang namanya ada di dalam buku itu bisa dikendalikan dan akan terikat dengan buku itu. Mereka hanya bisa bebas bila namanya telah dihilangkan di buku tersebut.

Sebagai pemegang buku tersebut, Natsume bertanggung jawab dalam mengembalikan nama-nama roh.

Takashi dibantu sebuah roh yang dipanggil Nyanko-sensei (Madara), dan juga dibantu oleh teman roh lainnya.

Waktu dari Jam [Natsume Yuujinchou FF]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang