Destiny | 02

885 155 55
                                    

Aqeela segera memasuki perpustakaan. Kali ini ia sendiri. Ia tidak ingin bersama Kiesha terus-terusan.

“Buku obat,” Gumamnya sambil mengingat judul buku itu.

Aqeela sedang mencari buku itu. Beberapa rak buku sudah ia kunjungi, tetapi tetap saja tidak ada buku yang sedang dicarinya itu.

“Kemana sih?” Tanyanya kesal.

Ia terus mencari.

Akhirnya dapat.

Aqeela langsung duduk di kursi yang telah di sediakan dari perpustakaan kampusnya ini.

“Lah iya, gue typonya jauh banget. Pantesan Dosen terus-terusan nyuruh gue ulang lagi,” Gumamnya sambil mencatat beberapa informasi dari buku itu.

Dirasa sudah cukup membaca buku itu, Aqeela menyimpan lagi bukunya.

Kemudian setelah itu, ia segera keluar dari perpustakaan itu.

Tetapi....

Brukkk

Aqeela terjatuh ke lantai. Ia tidak sengaja menabrak seorang mahasiswa di hadapannya.

Buku-buku yang ada di tas Aqeela berjatuhan. Mahasiswa yang tak sengaja ia tabrak itu membantunya.

Sorry,” Ucap Aqeela sambil membereskan peralatannya yang berjatuhan itu.

Kemudian setelah itu, Aqeela segera pergi.

Ia meninggalkan name-tagnya

“Fakultas kedokteran? Aqeela?” Gumam mahasiswa itu, yang bernama Rassya. “Dia cewek yang Clay ceritain ke gue?”









🌼🌼









Name-tag bernama Aqeela dari fakultas kedokteran itu ada di hadapan Rassya.

Rassya bingung, apakah ia harus mengembalikan name-tag ini kepadanya? Atau ia menyuruh Clay saja?

“HAHHHHH AQEELA?” Teriak Clay histeris sambil memegang name-tag Aqeela itu.

Kemudian Clay tersenyum dengan wajah yang memuakkan bagi Rassya. Lebih tepatnya, Clay tersenyum jahil.

“Oke oke. Ini name-tag dia mau lo apain hah????? Kasiin cepet,” Ucap Clay yang lagi-lagi tersenyum dengan jahil.

“Dih, gak mau,” Balas Rassya.

“YAAA TERUS NAME-TAG INI MAU LO APAIN??? DISIMPEN TERUS DI KOSAN INI HAHHHHH???” Semprot Clay.

Rassya tinggal di Kosan bersama Clay. Memang, Kosan ini tidak semewah Kosan yang lain. Tetapi, Rassya nyaman sekali tinggal disini.

“Au ah,” Sahut Rassya pasrah. “Masa harus gue kasiin? Sama lo aja, kan lo kenal sama dia.”

“GUE????? GAK KENAL GUE TUH.”

Rassya melemparkan sebuah bantal, tepat di muka Clay. Kenapa ya... Temannya ini sangat berisik?

“Gak usah teriak,” Ucap Rassya. “Pokoknya gue gak mau tau, gue gak mau kasiin name-tag ini ke dia.”

Clay mencibir pelan. Susah sekali membuat temannya ini untuk diajak berkompromi.

Send kontak Kiesha,” Pinta Rassya.

“Iye iye.”






××
Haaii

DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang