Destiny | 04

813 165 157
                                    

Aqeela. Aqeela orang yang gue tabrak dulu.’

Rassya masih kepikiran sampai sekarang. Apa Aqeela tahu, jika orang yang selalu berada di sampingnya itu adalah orang yang menabraknya dulu?

“Yaudah sih, ngapain gue pikirin,” Ucapnya kesal. Tanpa ia sadari, Clay mendengarkan apa yang Rassya ucapkan sedari tadi.

“CIAAAAAA mikirin Aqeela Aqeela itu ya?” Tebak Clay, tepat sasaran. Rassya langsung mendengus kesal, dan menjauh dari Clay.

“Apaan dah,” Elak Rassya. Clay semakin menjahili Rassya.

Tebakan Clay benar. Rassya sedang memikirkan Aqeela.

“Gue mau ke supermarket. Mau nitip apa?” Tanya Rassya.

“Minuman yang biasanya,” Jawab Clay.

Rassya mengangguk.










🌼🌼











Kini Rassya sudah berada di supermarket. Ia membawa beberapa makanan dan minuman, untuk stok di kamarnya.

Rassya mengambil cemilan yang biasanya ia beli. Kemudian setelah itu, Rassya membelikan minuman Clay.

Ada satu lagi.

Tetapi,

“Eh?”

Tangan Rassya berpapasan dengan tangan seorang cewek. Rassya melirik kearah cewek itu.

Aqeela.

“Ambil aja,” Ucap Aqeela santai. “Gue nanti beli lagi di supermarket depan.”

Rassya menggeleng. “Gak, lo ambil aja ini.”

Rassya tiba-tiba teringat apa kata Neneknya.

Kalau kamu gak sengaja ketemu sama orang yang sama sekali gak kamu kenal secara tiga kali berturut-turut, itu tandanya takdir. Atau... Jodoh.’

“Kayaknya kita takdir? Atau... jodoh,” Ucap Rassya.

Rassya keceplosan. Rassya benar-benar tidak menyangka. Bagaimana bisa... Ia berbicara seperti itu? Aduh, perkataan Neneknya tidak bisa di blokir apa, dari pemikirannya?

“Hah?” Tanya Aqeela sambil diakhiri kekehan itu.

Jangan lupakan, mereka masih memegang tangan satu sama lain. Mereka belum melepaskan pegangan itu dari satu minuman yang tersisa itu.

Rassya merutuki dirinya sendiri.

Trobos ajalah.

“Lo mau jadi pacar gue gak?” Tanya Rassya.

Rassya memang menyukai Aqeela. Dari awal Clay bercerita tentang Aqeela, Rassya mulai tertarik.

Sampai akhirnya, kemarin, mereka makan bersama di kantin bersama Kiesha juga. Rassya menyukai kepribadian Aqeela yang kalem, tetapi bisa juga menjadi tidak bisa diam.

“Mau.”

Rassya langsung mengalihkan pandangannya kearah lain. Masa iya, Aqeela menerimanya?

“Kok?” Tanya Rassya heran. “Kenapa lo nerima gue?”












××
Satu chapter lagii! Hahahah.

Gimana menurut kalian? Kenapa Aqeela bisa dengan mudah nerima Rassya? Padahal mereka baru ketemu tiga hari?

Btw besok yaaa chapter akhirnya hehehehe.

DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang