𝐇𝐀𝐈𝐑𝐏𝐈𝐍！jean x reader ✔︎

E l e v e n

"Tapi siapa yang akan melakukannya?" Tanya ku.

"Kita belum tahu situasi Levi dan yang lain. Meski aku memenggal kepalanya, aku masih belum tenang." Ucap Hange. Dia memperdalam pedangnya di leher Reiner.

"Itu tidak seperti Hange-san yang biasa. Jika kita meninggalkan sesuatu yang tak diketahui, bagaimana mungkin kita bisa mengalahkan titan?" Kalimat itu keluar dari mulut Jean.

Mataku melebar, astaga Jean.

"Jean."

"Kapan tahu kalau kita sudah bisa mengukur kemampuan musuh?" Jean melanjutkan kalimatnya.

Hange diam sejenak.

"Mikasa. Berapa banyak gas yang kamu miliki?" Hange bertanya.

"Hampi habis, tapi cukup untuk ke tempat Eren dan Armin."

"Lebih banyak dari punyaku. Pergila ke sana dan periksa situasi mereka, lalu tukar gas mu disana, ambil suntikannya dari Levi. Jika ada hal yang tak bisa melakukan itu, tembakan signal." Perintah Hange.

"Baik."

Dan disaat itu juga Mikasa pergi.

"Hange-san, aku-"

"Itu adalah keputusanku, kamu hanya menyediakan informasi."

Jean melihat ke lantai dan terdiam.

Tak lama, ada tanda pistol suar di langit, Mikasa.

"JEAN, HANGE!!" Aku bediri.

"HANGE-SAN!!!"

Jean mengaktifkan ODM gearnya dan menyelamatkan Hange dari titan bermulut panjang itu. Ada orang diatasnya, berjenggot. Jean tergeletak di tanah. Aku hanya diam berdiri, melihat mereka mengambil Reiner dan pergi.

"DIA MEMBAWA REINER PERGI!" Teriak Connie.

Connie siap untuk mengejar titan dan pria itu. "CONNIE!! TIDAK USAH MENGEJAR MEREKA!" Aku berteriak.

"SIAL!" Jean menghentamkan tangannya ke tanah.

"Ini adalah salahku." Aku dan Jean berbicara bersamaan.

"Aku tidak bisa melakukan apa-apa, maaf, harusnya aku melakukan sesuatu." Aku melanjutkan kalimatku.

Hange tidak berbalik. Jean melihat ke arahku. "Aku melakukan hal buruk." Jean bicara.

"Sudah ku bilang ini keputusanku, kan?" Aku dan Jean melihat Hange.

"Mari berkumpul dengan Eren dan yang lain."

---

Hange menahan Mikasa.

"Oi. Tidak mungkin kan? Bagaimana bisa?"

"I-itu A-armin?"

Semua mata tertuju pada Armin, Erwin, dan Bertholdt, tidak percaya semua ini terjadi.