001

749 89 2
                                    

Musim semi menjadi awal tahun ajaran baru. Mengganti murid yang lulus dengan murid baru.

Bunga sakura yang sedang bermekaran sangat nyaman dipandang dengan warna pink nya yang lembut.

Gadis dengan surai (h/c) itu berdiri dibawah pohon sakura yang menutupi cahaya matahari ke arahnya. Menampilkan bayangan indah di wajahnya.

Hari ini adalah hari pertamanya di sekolah baru. Ia terlalu bersemangat hingga berangkat lebih pagi hari ini. Meski begitu jalan telah ramai oleh orang-orang yang juga berangkat sangat pagi sepertinya.

Dari jalan pemukiman yang banyak di tumbuhi sakura. Sekarang berganti dengan jalan pusat kota yang dipenuhi gedung-gedung tinggi.

Butuh sekitar 45 menit dari rumahnya jika berjalan kaki.

Bisa saja ia lebih cepat sampai jika menaiki bus hingga halte yang di perempatan. Namun ia ingin menikmati bunga sakura di sepanjang jalan.

"Aku harus cepat,"

Gerbang sekolah belum banyak dilalui oleh murid-murid lain. Mungkin tidak mencapi 1% dari total semua murid.

(Last name) (name), gadis yang mulai hari ini akan memulai pendidikannya di tempat yang baru, Yumenosaki Gakuen.

---

"Kau datang lebih awal rupanya,"

"Aku terlalu bersemangat,"

(Name) mendatangi ruang guru ketika sekolah sudah ramai dan mendekati jam pelajaran pertama. Sebelumnya ia menunggu di halaman gedung jurusan idol yang tidak jauh dari pintu masuk.

"Ini barang-barangmu, kamu bisa ke kelas lebih dulu di kelas 2-A,"

"Baik, terima kasih sensei," Ucap (name). Ia membungkuk salam sebelum meninggalkan ruangan tersebut.

Banyak pasang mata yang menatap ke arahnya. Merasa aneh dengan kehadiran seorang perempuan di gedung jurusan idol ini. Walaupun Yumenosaki memiliki murid perempuan, itu hanya ada di gedung jurusan reguler.

Papan kecil di atas pintu bertulisan "2-A" Menarik perhatiannya. Itu adalah ruangan yang ia tuju. Dengan antusias yang sama ia membuka pintu tersebut.

Ruang kelas sudah cukup ramai dengan kedatangan murid disana. sama seperti di lorong-lorong, mereka menatap bingung ke arah (name) yang berada di ambang pintu.

"Apa kamu murid pindahan yang akan masuk jurusan produser?" Tanya seorang laki-laki dengan surai hitam lurusnya.

"Iya, namaku (last name) (name), salam kenal,"

"Aku Hidaka Hokuto, ketua kelas 2-A, kamu sudah bertemu dengan wali kelas kita, Jin sensei?" Tanya Hokuto.

"Aku baru saja dari sana,"

"Yahoo! Aku Akehoshi Subaru, salam kenal murid pindahan!" Sosok laki-laki bersurai jingga muncul tiba-tiba di depan (name).

"Baka Akehoshi, kamu membuatnya terkejut,"

"Abaikan saja, dia memang seperti itu," Ucap Hokuto.

"Hidoi yo Hokke, jangan buat aku terlihat bodoh di depan murid pindahan," Protes Subaru.

"Tanpa kulakukan kamu juga menunjukkan sisi bodohmu,"

(Name) hanya terdiam menatap kedua makhluk itu hingga sebuah suara mengintrupsinya.

"Mereka berdua memang seperti itu, kuharap kamu tidak terganggu,"

"Tidak apa-apa," (Name) tersenyum.

---

Kartu terakhir yang terbuka itu belum menunjukkan titik temu diantara mereka.

Walau begitu, semua masih pada garis yang seharusnya.

Disini hanya berharap tetap seperti itu

---

"JiKA maU, akU akaN mengambilNYA daRI istaNA,"

"Kalau gitu, nggak usah minta padaku,"

Sosok gadi yang tidak terlihat wajahnya itu  merasa kesal kemudian langsung berbalik ingin pergi, namun botol ramuan yang tergeletak di lantai tak sengaja tersandung oleh gadis itu. Alhasil ia kehilangan keseimbangan dan..

BRUAK

"KoneKO-chaN, cepatLAH berdiRI,"

"Ah iya maaf,"

Gadis itu langsung buru-buru beranjak dari tubuh Natsume.
"A-aku masih ada urusan, aku pergi dulu," Ucapnya yang langsung pergi.

Tunggu.. Siapa gadis itu?

---

Manik kuning keemasan itu terbuka. Ia baru menyadari bahwa dirinya tertidur di ruang rahasianya yang berada di bagian bawah perpustakaan sekolah.

Sebelumnya ia baru saja membuat ramuan sihir baru. Tapi karena terlalu lelah ia sampai tertidur dengan kepala berada di atas meja.

"LaGi-laGi mimPI yanG saMA," Gumamnya.

Sakasaki Natsume, seorang mantan anggota Gokijin yang kini telah berubah menjadi "Sankijin". Sebagian besar waktunya di sekolah ia habiskan di ruangan ini. Ia dikenal sebagai sosok yang menyukai sihir dan faktanya ia memang memiliki ibu yang bisa melakukan sihir ramalan. Sudah pasti bakat sihir itu juga menurun padanya. Sayangnya Natsume lebih menyukai sihir-sihir kuno dan ramuan.

Akhir-akhir ini ia bermimpi hal yang sama. Sebelumnya juga ibunya telah mengatakan sesuatu, seperti membaca masa depan.

"Kaa-san akan mengira ini hanya perasaanku, tapi harusnya sebentar lagi ada yang akan kembali padamu,"

Natsume awalnya tidak meikirkan hal itu, tapi dengan mimpi yang muncul ini. Ia yakin ada kaitannya.

Mimpi tentang seorang gadis yang nampak akrab dengannya. Wajahnya tidak terlihat jelas, namun perasaan hangat muncul saat melihatnya. Walaupun adegan yang muncul kadang berbeda, tapi selalu gadis itu yang muncul.

Siapa sebenarnya dia?

"SudahLAH, lanjUT membuAT ramuAN saJA," Gumam Natsume.

____________

Maret, 2021
Naomi / Himari

𝐓𝐢𝐦𝐞 𝐅𝐨𝐫 𝐔𝐬 || Sakasaki NatsumeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang