007

403 68 13
                                    

"Switch?"

(Name) mengangguk.

Hari ini ia memberi laporan pada Eichi tentang unit mana yang akan ia produseri. Dari sekian banyak unit yang ada di Yumenosaki. Ia menjatuhkan pilihannya pada unit milik Natsume, Switch. Unit yang konsep nya benar-benar menggambarkan ciri khas leadernya.

Penuh dengan sihir dan fantasi.

"Apa kamu yakin dengan pilihanmu?" Tanya Eichi.

"Aku sudah menentukannya," Ucap (name).

"Baiklah, ini detail lengkap untuk data unit Switch, kamu bisa menggunakan ini untuk membantumu memproduseri mereka," Ucap Eichi sambil menyerahkan sebuah map dengan judul Switch di sampulnya.

"Arigatou gozaimasu,"

"Oh iya ada satu lagi,"

"Ada apa ?"

"Karena 3 pekan lagi akan diadakan DreFes S1, aku meminta bantuanmu untuk mengurusnya," Ucap Eichi dengan senyum khasnya.

"Eh?"

Bukankah ini permintaan yang mendadak? (Name) belum lama menjadi murid Yumenosaki dan sekarang sudah dimintai untuk menjadi produser DreFes. S1 pula.

"A-apa tidak apa-apa? Aku masih baru di Yumenosaki," Ucap (name)

"Tidak apa-apa, anggap saja sebagai latihan,"

---

(Name) mendatangi ruang latihan Switch. Disana sudah ada Tsumugi, Natsume, dan Sora yang sudah lebih dulu memulai latihan mereka.

Ruang latihan di Yumenosaki bisa dibilang luas. Bahkan untuk unit berisi 5 member pun masih banyak sisa ruang kosong. Mungkin dengan ukurannya, bisa menjadi ruang latihan unit dengan member 10 orang lebih.

"Hahu, (name)-senpai, apa kamu akan menemani kami latihan hari ini ?" Tanya Sora saat melihat sosok (name) yang berdiri di ambang pintu.

Gadis itu tersenyum, kemudian melangkah masuk ke dalam ruangan tersebut.

"Mulai hari ini aku akan menjadi produser kalian, mohon bantuannya," Ucap (name).

"ApA? SiaPA yanG memintaMU menjaDI produSER kaMI?" Tanya Natsume dengan nada kurang senang.

"Aku sendiri," Ucap (name).

"Maa maa, biarkan saja," Ucap Tsumugi pada Natsume.

"Humph !"

Para member Switch itu kembali melanjutkan latihannya. Sementara (name) duduk di bagian belakang untuk mengawasi mereka. DreFes ada 3 pekan lagi, entah bagaimana ia harus mempersiapkannya.

(Name) berpikir untuk mencoba meminta data-data DreFes yang dulu pada OSIS nanti. Mungkin bisa menjadi referensinya.

---

Hari itulah ia menjadi produser sebuah unit.

Hari itulah ia diminta menjadi produser DreFes

Hari itulah ia harus mempersiapkan semuanya.

Paling tidak dalam 2 hari ia harus segera menyiapkan proposalnya. Walaupun sepertinya sangat sulit untuk membuat proposal dalam 2 hari.

Saat ini (name) sedang membaca data-data DreFes sebelumnya. Ada banyak macam event DreFes yang berbeda setiap tahunnya. Ia berpikir untuk membuat yang sedikit berbeda.

"Ya jou-chan,"

Suara serak yang khas itu terdengar di telinga (name). Ia seperti pernah mendengar suara itu. Tapi ia tidak yakin

Gadis itu menoleh ke sumber suara. Sosok laki-laki bersurai hitam panjang ikal dengan netra merah ruby tengah berdiri bersandar di salah satu rak buku. Laki-laki itu menatapnya dengan seulas senyum yang seperti memiliki sebuah makna dibaliknya.

(Name) melihat ke warna dasi milik laki-laki itu. Warnanya hijau, menandakan bahwa laki-laki itu adalah seniornya.

"Senpai memanggilku?" Tanya (name).

"Siapa lagi jou-chan di gedung jurusan idol ini," Ucap laki-laki tersebut

(Name) menggaruk tengkuknya yang tidak gatal karena canggung.

"Ada apa senpai memanggiku?"

"Fufufu~"

Laki-laki itu mendekat ke arah (name). Tangannya yang terasa dingin itu meraih dagu (name) dan mengarahkannya mendekat ke wajahnya.

"Hanya ingin melihat wajah jou-chan yang begitu polos ini," Ucap laki-laki itu.

"Aku tidak paham apa maksud senpai,"

Laki-laki itu terkekeh.

"Sakuma Rei, jou-chan bisa memanggilku Rei," Ucap laki-laki yang menyebut namanya Rei.

"Baiklah, apa Rei senpai bisa melepas tanganmu dari daguku? Rasanya tangan senpai dingin," Ucap (name).

Rei melepaskan tangannya dari dagu (name). Dengan posenya yang khas ia kembali terkekeh.

"Sampai bertemu lagi, jou-chan~"

Rei meninggalkan (name) yang masih dibuat bingung olehnya. Gadis itu tidak mengerti kenapa tiba-tiba ada senpai yang datang menemuinya hanya untuk melihat wajahnya.

---

Darah yang mengalir dalam aliran sang murni pun tak bisa menghindar dari sebuah hantaman

__________

April 2021
Naomi / Himari

𝐓𝐢𝐦𝐞 𝐅𝐨𝐫 𝐔𝐬 || Sakasaki NatsumeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang