Kembalinya Mantan

8 1 0
                                    

Keesokan harinya ...

Boy masih belum sadar dan masih terbaring di rumah sakit. Di sana juga ia ditemani oleh keluarganya, temannya, dan seringkali dijenguk oleh Angel. Namun, Andri belum menjenguknya, mungkin saja dia sibuk atau mungkin saja dia tidak tau kalau Boy mengalami kecelakaan. Sepertinya sahabat mereka mengalami Miss Communication, sehingga kejadian yang dialami oleh Boy tidak diketahui oleh Andri.

Huft. Angel menghela nafas dan masih berada di rumah sakit. Di sana ia terus menangis dan berdoa supaya dia cepat sadar, "Boy, ayo bangun, nanti kita jalan-jalan deh ... Bangun Boy." Suara pelan dari Angel dan untungnya di kamar itu cuma ada mereka berdua saja karena yang lainnya sedang pergi keluar sebentar.

Tepat pukul 09.00 WIB, saatnya dokter mengecek kondisi Boy. Ada 1 suster dan 1 dokter masuk kamar Boy.

"Nak, sebentar ya, saya periksa dulu dia" kata dokter yang sudah tua.

"Oh iya pak, silahkan," Angel berdiri dan berpindah tempat ke sofa.

Ting ... ting ... ting ... ting. Suara denyut jantung yang terlihat di sebuah alat disana, tandanya Boy masih hidup tapi belum sadar.

"Ini sudah saya cek, sudah diganti infus juga. Jadi dia mengalami koma, belum tau pasti kapan dia sadar" kata dokter itu.

"Oh iya dok"

"Oh iya, nanti saya akan bilang juga kepada orang tuanya ya"

"Oke dok, terima kasih dok"

"Iyaa sama-sama. Hmmm ... Ya sudah saya keluar dulu ya, kamu jagain dia"

"Siap dok"

Dokter dan suster itu berjalan keluar dan membuka pintu, saat pintu masih terbuka belum tertutup, terlihat dari kejauhan ada orang yang dikenal oleh Angel. 

"Itu siapa ya, kayak kenal deh, gue samperin aja kali ya" Angel melangkah ke arah pintu dan membuka pintu.

Kreekkk. Suara pintu terbuka. 

Pintu sudah terbuka, ternyata apa yang dilihat oleh Angel adalah mantan gebetan Angel waktu kelas X. Terkejutnya dan langsung menutup pintunya.

Sementara itu, mantan gebetan yang bernama Kelvin melihat Angel dan langkah demi langkah ia menghampiri Angel, yang ternyata kamar Boy.

Kelvin sudah sampai di depan kamar Boy dan dia mencoba mengintip dari jendela kecil yang ada di pintunya. Ia melihat laki-laki terbaring di kasur, tapi tidak melihat Angel karena Angel sedang bersembunyi.

Mungkin pikiran Kelvin hanyalah ingatan dia saja, tidaklah nyata.

Ya, Kelvin dan Angel saling menyukai, mereka selalu bersama dan setiap ada tugas selalu mengerjakan bersama. Tapi sayangnya Kelvin tidak direstui oleh orang tua Angel karena Kelvin masih anak-anak dan belum boleh pacaran saat itu juga.

Setelah itu, Kelvin kembali ke kamar pasien yang belum diketahui mengapa dia ada disana dan siapakah yang sakit? 

Selang berapa lama, Angel kembali bangun dari persembunyian di balik sofa biru tua.

Angel membuka HP dan ada satu pesan yang belum di baca olehnya. Saat dia melihat pesannya itu, ternyata ada undangan resepsi pernikahan. Langsung saja, Angel membuka undangan tersebut dan terlihat ada nama dia yang tertulis untuk datang ke resepsi pernikahan itu.

Sebelum Angel keluar dari kamar tersebut, ia membisikkan sesuatu kepada Boy, "Boy, aku pergi ke kondangan dulu ya, kamu cepat sadar ya biar kita bisa pergi kemana-mana." Perlahan air netes dari mata membasahi bantal yang dipakai oleh Boy.

Untungnya saja, saat itu keluarga Boy sudah datang dan Angel langsung bilang kepada mereka untuk pergi. Akhirnya Angel pergi keluar dan diluar tidak ada mantan gebetan Angel. Ya, mungkin saja dia sudah masuk ke kamar pasien atau keluar dari rumah sakit ini.

Angel turun ke bawah dan sesampainya di bawah, ia memesan ojek online. Tidak begitu lama, ojek pun datang dan mereka pergi ke tempat yang dituju. 

Dengan pakaian yang sederhana dan tidak memakai make up, Angel pun cuek dengan hal tersebut dan menganggap biasa saja.

Beberapa menit kemudian mereka sampai, untung di jalan tidak kena macet dan jalanan ramai lancar. Angel masuk ke dalam, mengisi daftar tamu, dan diberi souvenir. Saat itu masih belum terjadi apa-apa karena jarak dari depan sampai tempat pelaminan masih jauh.

Langkah demi langkah Angel masuk ke dalam dan benar saja yang nikah itu adalah temannya waktu masih SMP, ternyata dia menikah di usia muda. Karena sudah ramai orang-orang memberikan selamat kepada kedua mempelai, Angel maju ke depan dan menaiki panggung. Disana ia memberikan selamat kepada mempelai wanita yang ternyata temannya itu dan mempelai laki-laki yang berada disampingnya. 

Betapa kagetnya dan sangat terima kasih karena Angel sudah datang ke acara resepsi mereka.

"Selamat ya Yu sudah nikah aja nih" sambil berpelukan dan dijawab, "Iyaa, makasih ya sudah datang dan cepet-cepet nyusul ya"

"Iyaa deh nanti gue nyusul hahaha," mereka melepas pelukan dan tertawa pelan, "hahaha mantap" ujar teman Angel bernama Ayu.

Setelah memberikan selamat, Angel turun dari panggung dan menuju tempat makan. Disana sudah banyak makanan dan bagaikan surga dunia karena sudah ada makanan dan minuman yang membuat perut kenyang.

Sesampainya Angel di tempat nasi dan lauk pauk, saat Angel nengok ke kanan. Terlihat mantan gebetan yang tadi bertemu di rumah sakit.

Dia pun melihat Angel dan menghampirinya.

Jantung Angel berdetuk kencang dan tubuh terasa kaku tidak bisa digerakkan.

"Hai, Angel ... apa kabar?" sambil menyodorkan tangannya.

"Oh iya baik ... kamu apa kabar?"

"Baik kok ... hmmm"

"Kenapa?"

"Oh gapapa Ngel"

"Hmmm ... ya sudah aku ke toilet dulu ya"

"Ohh iyaa ... iyaa ... silahkan"

Angel menaruh piring dan pergi ke toilet. Disana ia berbicara depan cermin, "Duh GILAAA, kenapa gue ketemu sama dia sih. Gue kan gak mau nyakitin Boy dan itu juga udah lama gue suka sama dia. Gue harus gimana nih, bingung gue." Angel meneteskan air mata dan menundukkan kepala. Berdiam adalah kuncinya dan untung di toilet itu sepi, tidak ada orang disana.

Sekarang Angel memiliki pilihan, apakah dia lanjut dengan Boy atau berakhir dan melanjutkan dengan mantan gebetannya... 

***

Terkadang mengatakan sesuatu kepada orang yang dicintainya itu susah. Tidak hanya perempuan, tetapi laki-laki juga memiliki hal yang serupa karena bagi laki-laki apakah ia pantas hadir dalam hidup perempuannya. Pantas bukan mengenai fisik tetapi mengenai sikap atau sifat yang dimilikinya untuk menjalani hidup bersama.

Hidup dalam hubungan bukan sekedar saling mencintai atau pacaran, tetapi lebih dari itu dan lebih luas. Harus mengetahui apakah dia cocok atau enggak. Kecocokan harus ada di kedua belah pihak dan bukan sepihak saja, misalnya dia sangat tulus dan jutek kepada cewek lain kecuali pacarnya sendiri. Oleh karena itu, jangan sampai karena keburu-buruan sampai salah mengambil pilihan yang tepat dan pada akhirnya putus.

Hidup harus capek karena capek terhindar dari zona nyaman. Jangan sampai capek itu membuat kamu malas dan tidak bisa menggapai apa yang kamu inginkan, salah satunya pada suatu hubungan. Capek bukan sebagai suatu alasan untuk berhenti harapan, tetapi capek sebagai penyemangat untuk berjuang dan tidak menyerah dalam mengambil harapan tersebut. -Ayub Bagus S 2021.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 17, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Sahabat Tapi MesraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang