3. RUMAH SAKIT

123 8 2
                                    

HAPPY READING!


Tembakan terakhir mengenai kepala musuh dari kakek nya itu. beruntung saja aku tadi membawa pistol dan pisau kecil untuk berjaga jaga. ya, aku sangat amat mahir bela diri dari dulu. Melatih diri sendiri agar bisa menjaga keluarganya yang sekarang itu. Setelah menghabisi mereka aku pun langsung menghampiri kakek tua yang sudah kehabisan darah itu, tetapi masih bisa bertahan sambil melihat pertarungan yang bagaimana aku menghabiskan sisa lawan kakek itu.


AUTHOR POV

"apa kau baik baik saja kek?" tanya cia kepada opa yang sudah kehabisan darah

"a aku b baik baik s-sja queen" balas sang opa terbata bata karna sudah tidak kuat menahannya lagi

'DEG'

Cia pun langsung terdiam ketika mendengar kata queen dari mulut sang opa itu. Lalu cia langsung tersadar dari lamunannya dan langsung memapah kakek ke mobil yang ditumpangi kakek tadi, biar lah motor cia ditinggal disini dan cia langsung menyuruh anak buahnya membawa motornya ke rumah sakit juga.

Setelah masuk kedalam mobil cia pun bergegas menancapkan gas full mobil itu ke rumah sakit terdekat. Berhubung rumah sakit itu adalah rumah sakit milik opa nya sendiri itu. Saat tiba di rumah sakit langsung saja cia berteriak agar suster membawa kakeknya untuk di periksa.

"SUSTER WOII ADA YANG SEKARAT NIH" teriak cia kepada dokter suster yang ada di situ.

Segera lah suster mengambil brankar menuju tempat mobil dimana ada didalam nya sang pemilik rumah sakit ituu.

"ayo mba, dimana pasiennya?" tanya sang suster bersama yang lain membantu

"ada didalam, dia terkena luka tusuk dan kehabisan darah tadi" seru cepat cia kepada susternya tadi dan dengan cepat membantu memapah kakek yang dia tolong tadi.

Setelah kakek tadi keluar dari mobil, wajah kakek itu pun terlihat jelas oleh sang suster, langsung saja suster tersebut berteriak

"AYO AYO CEPAT TOLONG TUAN BESAR SEMUANYA, TUAN BESAR TERTUSUK" seru suster sambil berteriak kepada anggota rumah sakit ituu

cia yang masi mengerjapkan matanya setelah mendengar kata tuan besar, yang berarti pemilik rumah sakit ini. 'pemilik rumah sakit ini kan tuan abiyyu ya, berarti dia pemimpin keluarga harkey dong, anjir anjir anjir mantap lah' cia pun langsung tersadar dari lamunannya pun segera menuju tempat dirawatnya tuan besar abiyyu tadi.

Setelah mendengar teriakan salah satu suster yang mengatakan bahwa 'tuan besar' mengalami luka tusuk langsung saja seisi rumah sakit langsung heboh mengenai itu. Sedangkan cia yang hanya bisa geleng geleng kepala itu memilih mengikuti kakek tu- ah maksudnya tuan abiyyu itu yang sedang dibawa keruang khusus rawat inap keluarga harkey itu.

Setelah menunggu setengah jam lebih dokter bersama suster pun keluar, cia pun langsung bertanya

"apa kakek tu- ah maaf apa tuan besar abiyyu baik baik saja, saya yang membantu tadi kesini" ucap cepat cia yang ingin mengetahui keaadaan kakek tua tadi.

"ah iya nona, luka tusuk tuan besar sudah dijahit, tetapi ia kekurangan 1 kantong darah AB- nona, dan saya ingin melaporkan ke keluarga harkey nona" jawab sang dokter dengan penjelasannya

'darah gue kan AB- ya, ko bisa samaan kaya gini sih' gumam cia dalam hatinya

Lalu setelah itu cia pun langsung berkata

"saya saja yang akan donorkan darah untuk tuan besar dok, biar cepat. dan untuk susternya langsung hubungi saja keluarganya" seru cia kepada sang dokter dan suster itu. entah kenapa ia sangat khawatir kepada kakek tua itu tadi

CIA [ On Going ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang