4. ❏️Kebohongan ❐️ [1/? ]

1.5K 60 21
                                    

   Pemuda bermata kan gold madu itu memainkan main kan pena nya di atas sebuah kertas.
Dia mencoret coret kertas itu kecuali pada tulisan nya.
Nampak ia tengah berfikir sesuatu yang membuat kepala nya bingung.

Dia tidak terlalu peduli namun dia tahu ini harus segera di ambil tahu karna jika tidak, bisa saja ini surat ancaman.

"Urm.. siapa ya kira kira? Kakak? Apa yang dia maksud. Apa ini ulah kak taufan? Atau.. malah kak blaze? Hurm.. fikir.. fikir.."

Pemuda itu mengetuk ketuk kepala nya dengan pena. Kaki nya berada di atas meja belajar nya dengan kursi yang di ayun ayun kebelakang.

"Apa.. tunggu dulu, tidak mungkin kakak akan repot repot mengambil ku. Aku kan ada dirumah. Lantas ini milik siapa?"

Sekali lagi dan lagi dia mengacak-acak rambutnya gemass.
Geram juga jika tidak menemukan jawaban dari pertanyaan nya ini.

"Lebih baik aku tanyakan sama kakak.. atau.. sembunyiin sa-"

"Mau sembunyiin apa dari kakak?"

"Hah?eh eh ehh!! "

Gedubrak

"Aduhh"

Pemuda gold itu meringis sakit saat kepala nya terkena lantai kamar nya kasar. Ia harus berjungkir-balik akibat jatuh dari kursi kayu nya. Apatah punggung nya rasanya sakit.
Dia mengernyit kan mata sambil menatap sebal pada kakak nya.

"Apa apaan tadi tu kak?! Kalau masuk bilang bilang atau ketuk dulu dong. Itu namanya melanggar privasi orang!" Pemuda Bermata Aquamarine itu hanya mengguling kan bebola matanya malas.terlihat pemuda itu berpeluk tubuh menyandar di dekat pintu. Dia berjalan ke arah adik nya sambil berpeluk tubuh.

"Kau sendiri yang tidak sadar dengan kehadiran kakak. Kenapa kau meracau sendirian di kamar? sampai sampai tidak melihat kedatangan kakak.."

Pemuda gold tadi mengedipkan matanya. Ia mengerutkan alis.

"Tunggu, sejak kapan kak ice ada disini? Aku bahkan tidak mendengar suara orang berjalan" sekali lagi pemuda aqumarine itu hanya menggulingkan bebola matanya malas.

Dia mencebik kesal lalu berjongkok di depan adik nya.

"Itu lah mengapa anak seperti dirimu, wajib di panggil bayi"

Tuk

"Aduh! Kakak!!"

Pemuda gold itu mengaduh sakit saat dahi nya di sentil oleh kakak nya.
Kak Ice, Ice memutar bebola matanya malas sambil beranjak bangkit dari berjongkok.

"Kau itu ceroboh, sifatmu juga seperti anak kecil, tidak bisa ini, tidak bisa itu, selalu minta di ambilin ini it-"

"Kakak ingin menyindir tinggi ku, jelaskan secara blak blak an kak. Lagipula aku tidak peduli" gempa memutar bebola matanya kesal.

"Iya iyaa, kau itu pendek. Tidak bisa mengambil ini, itu. Masih harus di bimbing. Keras kepala dan suka merepotkan kakak saja.."

Pemuda tadi duduk di kasur milik adik nya.dia hanya menatap datar saja pada adik nya yang ada di bawah kasur.

"Apa? Aku tidak pernah menyusahkan kakak. Dengar ya kak, yang selalu memasak untuk kalian siapa? Aku kan-"

"Yang mengobati luka mu saat tergores wajan siapa? Kakak kan"

"Ya karna kakak yang memaksa ku-"

"Jika tidak di paksa, kau akan lupa untuk mengobati nya. Kau itu pelupa, suka mengerjakan tugas sekolah dari pada mengurus diri sendiri"

D1RP3T3R【️2】️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang