"Bu, Selina berangkat," pamitnya sambil berteriak.
Selina berjalan keluar rumah dan hendak berangkat sekolah. Seperti biasa, ia menggendong sebuah tas biru tua yang hanya berisikan satu buku dan satu pulpen, dan ditambah lagi dengan bekal makan siangnya nanti.
Nina udah berangkat duluan tadi, Diana jemput Nina pake motor buat berangkat bareng. Diana datang pagi banget, masa iya dia datang kerumah jam setengah 6 pagi. Teladan banget Diana, sekolahnya juga belum buka itumah.
Selina berjalan sambil mengikat rambutnya yang tadi sempat digerai, buru-buru jadi belum sempet ngiket rambut. Dan-- ketika berada diambang pintu, langkah Selina terhenti ketika melihat sesuatu yang janggal didepan rumahnya.
"Udah siap, Sel?" teriak orang itu.
"Loh, Dav-"
Selina terkejut melihat siapa yang sudah bertengger didepan rumahnya itu, dengan motor sport yang super gede. Selina baru ingat, kemarin ibu bilang kalau Davin mau jemput dia hari ini. Haduh, kok bisa lupa. Tau gitu, berangkat jam setengah 6 aja tadi, bareng Nina sama Diana, boti kayak cabe cabean.
Melihat Selina cengo, Davin hanya terkekeh geli dibalik helm merahnya itu, ia bilang, "cepet naik, mau sekolah kan lo?" ucap Davin.
Beberapa kali Selina mengerjapkan mata. Merasa bingung dengan apa yang akan ia lakukan selanjutnya. Ikut aja sama Davin atau-- lari sekenceng kencengnya terus ninggalin dia? "Gue bisa berangkat sendiri, biasanya juga gitu," tolak Selina.
"Ya udah sih, sekali kali berangkat sama gue,"
"Gak mau!"
Selina jalan ngelewatin motornya Davin setelah bilang 'gak mau'. Emang dasarnya kurang pinter Selina, mau gimanapun dia jalan, tetep aja ke kejar, Davin kan naik motor sementara dia jalan kaki.
Tak lama dari itu, langkah Selina malah terhenti pas motor Davin tiba tiba nyegat dia dari depan. Siapa yang ngeselin sekarang?
"Naik!" titahnya.
"Gak mau-"
"Cepetan ish, banyak drama banget. Ayo naik nanti telat!" Davin memotong ucapan Selina dengan sedikit nada tinggi dan sukses buat Selina bungkam. Lagian susah banget tinggal duduk manis doang di jok belakang, kalau Selina gak banyak drama, udah dari tadi jalan ini motor.
Selina menatap Davin kesal, ia bilang, "ih gimana gue mau naik. Jok motor lo tinggi, lo gak liat gue pake rok?!" protesnya. Rok Selina seatas lutut. Rok punya dia udah agak lama, jadi agak pendek sedikit.
Mendengar Selina mengoceh, Davin hanya menghela nafas. Davin baru tau kalau cewek tomboy kayak Selina bisa se-ribet ini. Biasanya juga duduk gak tau aturan, mau so' so'-an feminim gitu, "ribet banget jadi cewek!" timpal Davin.
Laki laki itu memindahkan tas punggungnya ke bagian depan motornya. Davin sedang berusaha melepas jaket hitam yang sedari tadi ia pakai, susah nyopotnya kalau tas dia masih ada dibelakang, "pakek," titahnya.
"buat apaan?" tanya Selina, nyolot.
"buat bawahan lo. Rok lo pendek, nanti banyak yang liat lagi-"
PLETAK!
"Sialan lo," sewot Selina setelah mukul lengan Davin keras. Gadis itu mengambil jaket hitam Davin kasar dan melingkarkan lengan jaket itu diperutnya. Sekarang udah agak ketutup, setidaknya walau gak semua.
Davin sempet ketawa kecil pas Selina mukul lengannya tadi. Sebelum Selina naik jok motornya, Davin udah mindahin tas dia kebelakang lagi. "Cepetan naik, Sel. Lo nunggu apaan lagi?" ujar Davin pas liat Selina masih berdiri kayak patung dibelakang motornya.
![](https://img.wattpad.com/cover/255211979-288-k469298.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Your Colours [HIATUS]
Teen Fiction[EUNHA of GFRIEND with JUNGKOOK of BTS] Selina Saputri adalah seorang gadis remaja dengan segala kekurangan yang dia punya. Dia anak yang malas dan juga bodoh. Kerjaan nya di kelas hanya tidur. Dia tomboy dan tak acuh, tidak banyak bicara juga sedik...