Selina sempat menggeliat karna tubuhnya terasa pegal. Tidur yang hanya beralaskan meja sebagai bantal dan dengan posisi duduk tentu saja akan sangat menyakitkan. Tapi tidak apa, setidaknya tidurnya cukup kali ini. Dari pagi sampai jam istirahat, benar benar bukan sikap seperti murid teladan.
Suara bising terdengar di telinga Selina, bel istirahat yang baru saja berbunyi juga ia dengar. Suara guru yang masuk kelas dan menerangkan pelajaran juga sempat masuk telinga nya. Selina tidak benar benar tidur sebenarnya.
Selina di tegur tadi, tapi dia pura pura masih tidur. Gadis itu memang selalu begitu, dirinya mondar mandir ruang BK bukan karna masalah serius, melainkan hanya karna tidur di kelas.
"Selina bangun. Mau sampai kapan lo pura pura tidur gini, hah?! Gua tau lo gak tidur beneran."
Yunita selalu jadi sasaran guru guru yang masuk kelas untuk membangunkan Selina. Hari ini, sudah tiga kali Selina di bangunkan Yunita, tapi tetap saja gadis itu tak bangun. Menyebalkan, Yunita tau Selina tak benar benar tidur. Yunita juga capek setiap hari harus membangunkan anak ini, padahal pada akhirnya meskipun ia bangun tapi raut wajahnya selalu tidak enak di lihat. Kadang Selina marah marah atau hanya melengos pergi ke luar kelas.
"Kalo lo gak bangun juga, gua siram lo pake air. Liat aja Sel, gua gak main main." Yunita berbicara lagi saat melihat Selina tak bereaksi sama sekali.
Bagaimana tak kesal? Guru mata pelajaran yang baru saja berakhir tadi meminta Yunita untuk membawa Selina ke ruangan nya segera. Yunita juga ingin ke kantin, kalau Selina gak bangun bangun gini gimana dia mau bawa dia ke ruangan guru?
"ASTAGAA SELINA! LO BUDEK ATAU GIMANA SIH HAH? GUA PENGEN KE KANTIN ANJIR-"
"Yun, sabar." Davin, dari tadi dia yang menjadi saksi bagaimana Yunita beberapa kali membangunkan Selina. Davin tau gimana rasanya di kacangin, Davin tau Yunita capek, dia ngerti itu. Tapi kalau harus siram orang yang lagi tidur pake air juga bukan ide yang bagus.
"Lo ke kantin aja gak apa apa. Selina biar gue yang bawa ke ruang guru." Lanjut Davin. Lelaki itu mencoba menenangkan Yunita yang sedang naik darah dan hendak menyiram Selina dengan air dari botol minumnya.
"Tapi dia ini harus di kasih pelajaran sekali kali, Dav. Orangnya ngeselin tau gak, selalu egois. Dia denger kok kalo gua pengen ke kantin, tapi kenapa dia gak bangun bangun coba!"
Yunita berbicara sambil menarik dan menghembus nafas secara kasar. Hari harinya selalu penuh emosi semenjak dia pindah tempat duduk. Jika bisa, Yunita mau pindah tempat duduk lagi ke tempatnya yang dulu, tempat yang jaraknya jauh dari bangku Selina. Yunita yakin, nasib dia seketika jadi kang bangunin Selina kayak gini ya karna bangku dia sama Selina deketan.
"Iya iya tau. Tapi jangan di siram juga lah, Yun. Lo ke kantin aja udah, gue tau lo laper. Serius deh, Selina biar gue yang bawa ke ruang guru."
Yunita sempat menatap Davin, sebelum akhirnya menghela nafas pelan. Setidaknya emosinya sedikit menurun sekarang, lelaki ini memang pengertian. Ada untungnya juga Yunita bangunin Selina beberapa kali hari ini, kalau ujung ujungnya bisa kenal cowok kayak Davin, Yunita gak rugi.
"Lo gak apa apa emang? Mau nitip gak? Sini biar gue beliin, Dav."
Davin tersenyum tipis. "Gak usah, gue bawa bekel kok. Udah sana ke kantin, nanti bel masuk keburu bunyi." Ucapnya.
Davin ini spesies langka. Yunita bener bener gak nyesel kenal Davin, orangnya lembut dan penuh perhatian gini. Yunita gak punya alasan buat gak suka sama sikap Davin.
"Ya udah, gua ke kantin. Makasih ya, Dav." Yunita sempat tersenyum sebelum akhirnya ia pergi keluar kelas setelah melihat Davin mengangguk.
Di kelas ini sekarang sepi, hanya menyisakan Davin dan cewek yang masih tidur membelakanginya sekarang. Jujur, Davin baru liat orang yang tidur di kelas bisa se-lama dan se-nyenyak ini. Bisa bisanya dia tidur tanpa merduliin teguran guru guru yang masuk, besar juga nyali dia.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Your Colours [HIATUS]
Fiksi Remaja[EUNHA of GFRIEND with JUNGKOOK of BTS] Selina Saputri adalah seorang gadis remaja dengan segala kekurangan yang dia punya. Dia anak yang malas dan juga bodoh. Kerjaan nya di kelas hanya tidur. Dia tomboy dan tak acuh, tidak banyak bicara juga sedik...