Chapter 3. Sela?

9 4 1
                                    

"Kamu bukan berhenti berpura-pura. Kamu cuma pura-pura berhenti berpura-pura."
~Aliesha Safira


Hari Selasa adalah hari kedua dari hari senin dan hari ketiga kalau dihitung dari hari minggu. Hhaha gabut ngitung hari.

Seperti biasanya, siswa/siswi SMA Cahya Pelita ini memanglah pada rajin-rajin. Ada yang rajin kesiangan, rajin isengin guru, rajin godain pak satpam seperti contoh yang satu ini.

Orang bilang kalau Fajar dan Senja itu jangan disatuin, nanti kiamat. Yaa, itu kalau nama mereka berdua si Fajar sama si Senja. Nah loh, kalau namanya si Rizky sama si Doni, gimana noh.

"Assalamualaikum pak" salam seorang cowok yang di bonceng itu sambil turun dari motor nya.l

"Waalaikumsalam"

"Pagi pak" sapa si cowok yang mengendarai motor.

"Pagi.. tumben datang nya pagi-pagi" basa-basi pak satpam itu.

"Ah si bapak bisa aja nih" ucap satu cowok yang merasa disindir, karena ini kan udah siang salah si Doni juga sih ngapain nyapa 'pagi pak'.

Terlihat bapak satpam itu hanya menggelak tawa.

"Bapak lucu deh. Dengan bapa...." Doni menilik-nilik nama di baju seragam pak satpam itu dan alangkah mengejutkannya dia.

"Powww... astagfirullahalazim,, Ya Allah kenapa Engkau telah memperlihatkan makhluk suci ciptaan-Mu ini kepada hamba" dramatisnya Doni dengan mengangkat tangan layaknya orang berdoa.

"Namanya Malik, ky. Malik bukannya penjaga gerbang yah" bisik Doni pada teman di sebelahnya dan dengan pertanyaan ngasal. Gerbang yang disebutkan Doni ini maksudnya gerbang sekolah. Lah emang iya kan, pak malik itu satpam penjaga sekolah.

"Penjaga pintu neraka, bego" ucap temannya membenarkan.

Pak Malik pun menyerngit bingung. Apa yang sebenarnya anak-anak ini lakukan dihadapannya.

Bruumm...
Ckiiitt.. (anggap aja nge-rem dadak)

Melepas helm nya.
"Heh elo ky, ngapain lo? Motor lo mana?" Tanya cowok itu.

"Mogok, biasalah dikempesin hama. Trus di jalan gue nemu ni kunyuk, yaudah ikut aja. Mayan tumpangan gratis" jelas Rizky pada cowok itu, yang tidak lain adalah Raffa dan jangan lupakan yang duduk di belakangnya.

"Siapa bilang gratis? Bayarlah. Lo pikir gue dari sono ampe sini ni motor gak butuh bensin"

"Bacot lah lo"

Rizky pun meninggalkan Doni yang masih berdiri di sebelah pak Malik.

"Aneh.. ni sekolah kok banyak utusan Allah nya" gerutu Doni bergidik ngeri melirik pak Malik, dan langsung ngibrit ke kelas.

Aneh sekali bukan? Ini spesies manusia terlangka edisi cowok bacot cap kaki enam, yang ada badaknya.

***

Sebuah mobil sport pun memasuki halaman sekolah, dengan jalannya yang mulus, mobil itu berhasil menarik perhatian.

"Bunda, aku turun yah. Assalamualaikum" dengan menyalami tangan Ayu.

Ayu pun megecup pundak putri nya itu dan menjawab salamnya. Lalu kembali mengendarai mobilnya pergi meninggalkan halaman sekolah.

Disana Michella melihat lagi pemandangan uwwu. Diparkiran.

"Hai Ray! Duluan yaa" sapa Michella ramah. Sombong sekali dia kalau tidak menyapa sohibnya sendiri. Yaa walaupun mengganggu ke-uwwu-an mereka.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 01, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Eunoia [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang