What If [Series]

[side story] Someday In 2017

"Apakah pada akhirnya memang harus seperti ini?"
—Na Jaemin, 2017

song recommendation
the one that got away

Happy Reading

Anak laki-laki itu hanya bisa terdiam di tempatnya dengan pandangan kosong. Selama beberapa saat, isi pikirannya terus melayang, tidak pada tempatnya. 

Dia. Na Jaemin. Berdiri termangu sembari memandang jejak-jejak hilangnya anak laki-laki yang telah pergi kala lalu. 

Kembali ke masa depan. 

"Ibuku adalah putri Jung Jeha dan Lee Jeno." 

Jaemin menundukkan kepalanya, menarik napas dengan teratur beberapa kali, berusaha untuk meredakan sakit kepalanya. Keningnya mengernyit sesekali, dan kepalanya yang berdenyut terasa sangat menyakitkan. Rasa sakitnya sampai ke jantung. 

"...putri Jung Jeha dan Lee Jeno." 

Hembusan napas kali ini, terdengar lebih panjang. Sepasang mata Jaemin sudah basah, dan dia semakin menundukkan kepalanya, tatkala merasa tak mampu lagi untuk membendung cairan bening itu. 

"Pada akhirnya... aku memang tidak bisa memiliki dia, dan pada akhirnya... aku akan pergi."

Itu adalah batin seorang Na Jaemin dalam hatinya, sampai akhirnya dia memilih untuk kembali menuntun sepedanya dan berjalan pergi. Pulang menuju rumahnya. 

Mendapatkan kejadian luar biasa hari itu, Jaemin merasa bahwa dia tidak perlu melupakan semuanya. Dia didatangi oleh seorang anak yang katanya dari masa depan. Seorang anak laki-laki berpakaian mahal yang terlihat sangat mirip dengan saudara tirinya semasa kecil. 

Na Jeno namanya. 

Saat Jeno kecil mengatakan untuk menghapus ingatannya, Jaemin menolak itu. Ah, memang... terasa menyakitkan, tapi setidaknya dia sadar akan posisinya setelah mengetahui seluruh kenyataan yang ada, dan takdir yang tak akan pernah bisa dihindari. 

"Sejak awal, semua memang salahku," Na Jaemin terus membatin. 

——-oOo——-

Ah, kapan yah, Jaemin jatuh cinta. 

Jatuh cinta pada gadis itu. 

"...Na?" 

"Na??"

"Nana!" 

Anak laki-laki itu mengerjap beberapa kali ketika seorang perempuan berambut sebahu meneriakinya. Jaemin tersentak, kesadarannya baru kembali ke kenyataan setelah dia menggelengkan kepala.