pengakuan (jungkook)

27 3 0
                                    

Hening

Yang terdengar hanya decakan yang keluar dari mulut seorang pria di sebuah gubuk kecil dan gelap itu.

Jam menunjukkan pukul 1 dini hari, dan pria itu masih terjaga ditemani adiknya dengan kantuk tertahan.

Mereka memang berjanji akan begadang malam ini, menikmati sekotak kue salju yang sudah habis tak bersisa.
     Tangannya terulur mencoba menyalip dan jari-jemarinya di sela-sela rambut tebal dan pirang sang adik.

Taehyung namanya.

Pria dengan wajah Paripurna itu sangat menawan ketika tersenyum, suara Bariton yang nyaris tak terdengar saking rendah dan lembutnya berbisik memanggil sosok di depannya yang berusaha menahan kantuk sejak tadi.

"Jungkook"

Pria bergigi kelinci itu menatap Taehyung, mata merahnya membuat taehyung terkekeh geli.

Taehyung: silahkan tidur.

Pangkas Taehyung singkat, tangannya menyapu-nyapu karpet yang ter hujani oleh bubuk kue salju tadi.

Malam ini adalah malam yang sungguh biasa saja .

Yang beda hanya ada Jungkook di sini, adiknya itu bekerja di sebuah rumah besar di kota, menjadi Bodyguard kesayangan seorang 'Yena'

Taehyung juga tidak mengerti mengapa adiknya tiba tiba datang kemari dan berkata bahwa ia tidak akan bertahan lama disana.

Padahal... seharusnya, ada seseorang yang bisa membuatnya stay di tempat itu. Ada seseorang yang setidaknya bisa membuat jungkook merasa betah dan akan selamanya disana.

Bukan bukan, Jungkook bekerja bukan karena benar-benar mencari uang.
lupakan soal tikar yang lusuh dan mereka yang kelaparan ,ada hal lebih penting yang memicu adanya Jungkook di rumah itu.

dan itu hanya rahasia antara dirinya, Jungkook ,dan Sonya

Sonya adalah...

Lamunan Taehyung buyar ketika suara serak Jungkook masuk ke gendang telinganya.

Jungkook:hyung, aku mimisan

Taehyung menghela nafas ,dan taehyung selalu tahu siapa yang membuat Jungkook menjadi 'takut' 'gelisah' 'tertekan' dan  'sedih' seperti ini.

Setelah menyumbat dua lubang hidung yang menggunakan tisu, Jungkook bersandar di dinding gubuk mencoba menetralkan pikirannya ,sambil memejamkan mata ,Siapa tahu dia kembali mengantuk dan tertidur

Taehyung: bunuh saja

Kata kata singkat itu menyapu lembut gendang telinga jungkook

Dan jungkook mengerti maksudnya.

Jungkook: aku mencintainya

'Bunuh saja yena'
Itu maksud taehyung,

Dan itu tujuan mereka sejak 10 thn lalu.

Taehyung :kamu bisa dalam bahaya

Jungkook terkekeh masih memejamkan matanya ,selama ini dirinya sudah di dalam bahaya ,dan dia sama sekali tidak peduli .
Masa bodoh dengan luka sayatan di lehernya ,sakit ...tapi nggak penting

Jungkook:aku mencintainya

Taehyung menatap jungkook sendu, Bayangan yang tergambar cantik di Sebuah sinar lampu bernuansa kuning bagaikan kehangatan.

Taehyung:  Sonya akan melukaimu jika masuh belum membunuh wanita itu.

Jungkook tahu ini jahat, dan ia tak ingin melakukannya, namun Sonya alias ibunya terlihat sangat bengis jika dibantah, diabaikan, dan dikhianati

Umur Jungkook  21 tahun
Dan 21 tahun pula Sonya merawatnya walaupun Jungkook merasa dengan tidak adanya belas kasih sayang.
.
.

Walaupun Jungkook merasa Sonya bukanlah sosok ibu kandungnya,dan Taehyung bukanlah abang yang satu rahim dengan dirinya juga.

Taehyung dan jungkook sangat berbeda

Jungkook bunny smile
Taehyung box smile

Jungkook berotot dengan badan besar.
Taehyung terlihat ceking dengan tinggi badannya.

Jungkook ceria
Taehyung pendiam

Jungkook yang keras
Taehyung yang sangat rapuh

Jungkook yang tidak pedulian
Dan taehyung yang sangat perhatian

Jungkook yang sangat licik
Dan Taehyung yang tolol

Kemiripan mereka hanya satu
.
.

'Alunan takdir yang menyedihkan'
.
.
.
Jungkook: ayo lawan takdir

Keheningan yang terjadi setelah sebuah keheningan ,terasa lebih senyap ketika Jungkook mengatakan itu,
bahkan jangkrik dan kodok seolah ikut berhenti bernyanyi.

Mendengar itu tatapan mata Taehyung menjadi sangat sulit diartikan.

Taehyung :Apapun yang terjadi, itu takdir mu

Gelengan kepala Jungkook disertai senyuman membuat Taehyung menghela nafas.

Taehyung :hidup itu keras Jungkook takdir tetaplah takdir.

Jungkook :Oh Ayolah... hidup ini cuma sekali, siapa yang bisa menghentikanku hm?

Taehyung menarik nafasnya, otaknya berpikir membantah ucapan Jungkook, namun Jungkook mengangkat kedua tangannya menyuruh Taehyung untuk tidak memotong monolognya.

Jungkook: kau hanya perlu tahu aku mencintai Yena Apapun yang terjadi ,aku bekerja untuk melindunginya.

Pengakuannya....

terdengar halus dan murni begitu saja, gigi kelinci yang terlihat saat senyum sesudah mengucapkan kata-kata itu menambah kesan seolah ia benar-benar tulus.

Pengakuan seorang Jungkook membuat Taehyung terharu secara tiba-tiba .

Dinginnya malam juga tak bisa menahan butiran bening di mata Taehyung yang sejak tadi terapung,

ternyata jungkook sudah semakin besar, pikiran yang melambung jauh menjadi sangat dewasa,

Ia membiarkan rembulan mendengar pengakuan manis itu.

Jungkook: silahkan tidur.

........

Jangan lupa di vote by😭 sedih gua tu.
Ini gua udh buat semenarik mungkin loh.

Ini gua udh buat semenarik mungkin loh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


See you next time












THE BODYGUARDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang