My Birthday Wishes

3.2K 223 13
                                    

Namaku Jeon Wonwoo. Beberapa hari lagi usiaku genap 18 tahun. Saat ini aku duduk di bangku kelas 3 sekolah menengah atas atau bahasanya kerennya Senior High School.

Aku tergolong murid yang cerdas tapi hal itu tidak lantas membuatku di kelilingi banyak teman.

Sifatku yang pendiam, datar dan penampilanku yang nerd membuat teman-teman enggan mendekatiku. Terkecuali Jihoon, dia adalah teman akrabku satu-satunya.

Jihoon tidak pernah malu jalan bersama denganku, dia juga tidak pernah marah saat aku mengacuhkan keberadaanya karena terlalu asyik membaca buku. Pokoknya, untukku Jihoon adalah yang terbaik.

Tak banyak yang bisa ku ceritakan tentang masa-masa sekolahku. Jika orang lain menganggap masa-masa SMA mereka adalah masa yang paling indah, maka hal itu tidak berlaku padaku sebelum aku mengenal sosok Mingyu.

Mingyu??

Iya, Mingyu. Adik kelas yang sudah satu tahun ini aku kagumi diam-diam.

Nama lengkapnya adalah Kim Mingyu. Ia murid kelas 2 dan masuk dalam jajaran siswa populer di sekolahku.

Postur tubuhnya yang tinggi membuat Mingyu terpilih menjadi kapten team basket sekolah menggantikan teman seangkatanku yang bernama Jun.

Sebagai kapten team basket, Mingyu mempuyai banyak fans. Banyak siswi dan siswa manis yang mengaguminya, tapi menurut gossip yang kudegar sampai sekarang ini Mingyu masih jomblo.

Sebenarnya aku belum pernah berkenalan langsung dengan Mingyu. Aku hanya sebatas tahu dan mengagumi sifatnya yang ramah dan baik hati.

Awalnya aku tak percaya ketika para fans Minyu bercerita tentang keramahan dan kebaikan idola mereka itu, karena dari apa yang aku tahu kebanyakan siswa populer itu sombong dan angkuh. Tapi ternyata Mingyu memang berbeda dari yang lainnya.

Mingyu selalu bersikap sopan baik pada guru maupun pada senior. Dia tak pernah menolak jika di mintai bantuan bahkan terkadang ia menawarkan diri untuk membantu. Seperti yang terjadi di awal pertemuanku dengannya.

Hari itu aku membawa tumpukan buku yang harus aku antarkan ke ruang guru dan untuk sampai ke ruang guru aku harus melewati lapangan basket.

Kejadian na'as hampir saja menimpaku saat sebuah bola basket mengarah tepat ke kepalaku, tapi Mingyu dengan sikap melindungiku dengan berlari cepat dan menghalau bola basket itu dengan tangannya.

Kepalaku terselamatkan tapi buku yang aku bawa jatuh berserakan. Dengan sigap, Mingyu kembali membantuku untuk merapikan buku itu bahkan ia juga membantuku untuk membawa buku itu ke ruang guru.

Sejak kejadian itu setiap kali kami bertemu, Mingyu selalu tersenyum padaku dan aku memberanikan diri untuk membalas senyumannya.

Seiring waktu berlalu kegakumanku pada Mingyu membuahkan benih-benih perasaan lain dalam hatiku.

Awalnya aku tak tahu apa arti rasa itu tapi setelah bercerita pada Jihoon, dia bilang aku sedang jatuh cinta.

Iya, Aku jatuh cinta pada Mingyu tapi aku tak akan pernah mengungkapkan perasaanku ini padanya.

Selain karena tak punya nyali, aku juga menyadari sepenuhnya jika aku dan Mingyu sangatlah berbeda.

Biarlah aku terus mengaguminya diam-diam. Melihat senyum dan tawanya dari jauh saja sudah membuatku bahagia.

Tapi akhir-akhir ini aku sering ketahuan oleh Mingyu saat aku tengah mencuri pandang ke arahnya.

Entah itu kebetulan atau tidak, Mingyu seperti tahu jika aku tengah memperhatikannya diam-diam.

Meanie And Their Stories 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang