My crush

930 74 2
                                    

Helaan nafas kasar mengiringi langkah Mingyu yang saat ini tampak keluar dari sebuah restoran mewah.

"Sudah selesai kan untuk hari ini?"

Mingyu bertanya pada Seokmin yang sudah bersiap membukakan pintu mobil untuknya.

Seokmin adalah sahabat yang juga berstatus sebagai sekertaris pribadi Mingyu.

Keduanya lantas pergi dari area parkir restoran itu dengan Seokmin yang mengemudikan mobil Mingyu.

"Untuk hari ini sudah selesai tapi besok kau masih harus menghadiri 5 kencan buta lagi."

Saat sedang berdua seperti sekarang ini, Mingyu selalu meminta Seokmin untuk berbicara non formal layaknya sahabat.

"Astaga, memang berapa orang yang di jadwalkan Ibu untuk kencan buta denganku?"

"Entahlah, tapi yang pasti Ibumu akan terus mengatur kencan buta selama kau belum mengenalkan seorang kekasih padanya."

"Huft, merepotkan sekali."

"Makanya cepat ungkapkan perasaanmu pada Wonwoo. Jangan denial terus."

Mingyu hanya membalas dengan helaan nafas.

"Mau kembali ke kantor atau langsung pulang?"

Seokmin kembali bertanya setelah jeda keheningan yang cukup panjang.

"Ke Bittersweet cafe."

Tanpa bertanya lebih banyak lagi Seokmin langsung melajukan mobilnya menuju cafe yang di sebutkan oleh Mingyu.

Cafe yang di dominasi warna ungu itu sudah cukup sepi saat Mingyu sampai di sana. Maklum saja saat ini sudah hampir larut malam dan harusnya cafe sudah tutup, tapi dalam perjalanan tadi Mingyu mengirim pesan pada sang pemilik dan mengatakan jika ia akan datang.

"Kau sudah datang, Gyu?"

Sang pemilik cafe menghampiri Mingyu dengan sebuah apron warna ungu yang masih melekat di tubuh rampingnya.

"Hm, kau masih sibuk?"

"Tidak, duduklah dulu aku akan buatkan minum untukmu."

Wonwoo tampak berkutat dengan mesin pembuat jus dan membawanya ke meja Mingyu. Ia juga melengkapinya dengan beberapa kue macaron kesukaan pria jangkung itu.

"Kau dari kantor?"

Wonwoo duduk di seberang Mingyu. Hanya Mingyu saja yang singgah di cafe Wonwoo karena Seokmin langsung pulang setelah mengantar Mingyu beberapa bsaat yang lalu.

"Tidak, aku baru saja menemui seseorang. Biasa, agenda kencan buta yang di atur oleh Ibuku."

"Ah, begitu rupanya. Lalu hasilnya bagaimana? Kau menyukai pasangan kencanmu kali ini?"

"Tidak."

"Kenapa?"

"Orangnya terlalu banyak bicara. Gaya berpakaianya juga berlebihan, sama sekali bukan tipeku."

Wonwoo hanya terseyum. Ia tahu persis seperti apa tipe pasangan yang di inginkan Mingyu karena selama keduanya menjalin pertemanan pria jangkung itu sering sekali menceritakan seperti apa pasangan ideal yang ia inginkan.

Mingyu menyukai orang yang sederhana, tidak terlalu banyak bicara, dewasa dan yang pasti orang yang mengerti akan kesibukannya yang cukup padat.

Kadang Wonwoo merasa tipe Mingyu hampir mirip cerminan dirinya tapi itu hanya pikiran acak Wonwoo yang akan ia tepis jauh-jauh. Tak mungkin kan, pria sekelas Mingyu menyukai dirinya. Bisa menjadi temanya saja Wonwoo sudah merasa bersyukur jadi Wonwoo tak ingin berkhayal terlalu jauh.

Meanie And Their Stories 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang