Meanie And Their Stories 2

Last Chance

Alunan musik lembut di sebuah cafe menjadi pengiring pertemuan dua pria yang kini sama-sama terdiam. Tiga puluh menit sudah berlalu tapi keduanya belum ada yang berinisiatif memecah keheningan itu.

"Wonwoo_____"

Si pria tinggi yang bernama Mingyu mencoba membuka suara, tapi entah kenapa kata-kata yang sudah ia rangkai sejak semalam begitu sulit untuk ia ucapkan.

"Ayo kita putus."

Wonwoo, si pria manis yang ada di hadapan Mingyu seketika memotong ucapanya.

"Aku sudah memikirkanya selama kita berpisah satu minggu ini dan aku rasa sekarang sudah waktunya kita mengakhiri hubungan ini."

Wonwoo kembali membuka suara, di tatapnya manik kelam pria tinggi yang sudah hampir lima tahun ini berstatus sebagai kekasihnya.

"Maafkan aku."

Mingyu menunduk setelah itu. Entah kenapa dadanya terasa sesak saat ini, padahal keputusan untuk mengakhiri hubungan sudah ia siapkan sebelum pertemuanya dengan Wonwoo sore ini.

"Tak perlu saling meminta maaf karena perpisahan ini bukanlah sebuah kesalahan."Wonwoo menjeda ucapanya dengan senyuman tipis "besok aku akan merapikan barang-barangku dan segera pindah dari apartemenmu."

"Kau tak perlu buru-buru Wonwoo, tinggalah di apartemenku sampai kau menemukan tempat tinggal baru."

"Status kita sudah berbeda Mingyu, jadi rasanya canggung jika aku tetap tinggal bersamamu."

Mingyu tak membalas karena apa yang di katakan Wonwoo memang benar adanya. Mereka pasti akan canggung jika tetap tinggal bersama setelah mengakhiri hubungan.

"Sudah sore Gyu, aku pergi dulu."

Wonwoo beranjak dari duduknya.

"Kau mau bekerja?"

Anggukan kepala di berikan Wonwoo sebagai jawaban sebelum akhirnya ia melangkah pergi dari cafe itu.

Mingyu hanya menatap kepergian Wonwoo dalam diam. Sebagian dari dirinya ingin berlari mengejar pria manis itu tapi sebagian dari dirinya yang lain seolah menahannya.

Wonwoo dan Mingyu sudah menjalin kasih hampir 5 tahun lamanya. Keduanya memulai hubungan saat Mingyu masih berstatus sebagai mahasiswa tingkat akhir. Mingyu sering datang ke cafe tempat Wonwoo bekerja.

Frekuensi pertemuan yang cukup intens membuat keduanya jatuh cinta dan memutuskan untuk menjadi pasangan kekasih setelah hampir enam bulan mendahuluinya dengan hubungan pertemanan.

Hubungan mereka terbilang harmonis karena keduanya memang jarang bertengkar. Tapi pada akhirnya hal itu tak membuat hubungan mereka langgeng sampai ke jenjang yang lebih serius.

"Selamat sore hyung, maaf aku sedikit terlambat."

Wonwoo menyapa Jeonghan, pemilik cafe tempatnya bekerja.

"Tak apa Won, santai saja. Cafe tak terlalu ramai sore ini jadi aku tak terlalu repot."

"Kalau begitu aku kerja dulu hyung,"

"Eh nanti dulu, kau hutang cerita padaku."

"Cerita apa hyung?"

"Cerita tentang pertemuanmu dengan Mingyu."

Wonwoo tampak menghela nafas lalu menghembuskannya dengan kasar.

"Kami putus hyung,"ucap pria manis itu lirih terdengar.

"Kau yang minta putus?"

"Hm, aku sudah memikirkanya selama seminggu ini dan aku rasa hubunganku dengan Mingyu memang tak bisa di pertahankan lagi."