• Chapter 4 •

463 54 7
                                    

Author's POV

Keesokan harinya, Japan terbangun dari tidurnya. Lalu dia mencoba duduk untuk mengumpulkan nyawanya.

Japan menghembuskan nafas,

'Sepertinya..... Aku bermimpi buruk'.

Lalu dia diam sementara.

"Sekarang jam berapa?", Japan bertanya pada dirinya sendiri.

Japan melihat kearah jam dinding.

Ternyata jam 6.30, sebentar lagi waktunya sarapan.

Japan beranjak dari tempat tidur, lalu pergi mandi.

Setelah Japan mandi, dia langsung pergi ke dapur. Mungkin yang lain sedang sarapan.
-------------------------------------------

Sesampainya disana, sudah ada Germany dan Australia.

"Ohayo", sapa Japan.

"Oh, selamat pagi, Japan", balas yang lain.

"Kalian belum sarapan?", tanya Japan karena tidak melihat satupun makanan dimeja makan.

"Belum. Italy, China, dan Indonesia sedang membuat sarapannya", jawab Germany.

"Lalu yang lain pada kemana?", tanya Japan lagi.

"Mungkin belum bangun. Atau lagi jalan-jalan sebelum sarapan ", jawab Australia.

Tak lama setelah itu, England, Canada dan America datang,
"Selamat pagi".

"Pagi juga".

Beberapa menit setelah England, America, dan Canada datang, China, Italy, dan Indonesia datang membawa sarapan.

"Sarapan sudah siap, aru~", China menaruh semua sarapan dimeja makan.

"Oh, Japan, England, America, dan Canada datang juga. Sebentar ya, kuambilkan sarapan kalian", Indonesia berjalan menuju ke dapur lagi

"Terima kasih, love", ucap England.

"Ve~. Biar kubantu", Italy menyusul Indonesia.

Indonesia tersenyum, "Terima kasih, Italy".

Lalu datang Korea dengan agak bar-bar, "Annyeonghaseyo!".

Tentu saja mereka semua kaget.

"Korea, jangan ngagetin. Hampir lepas jantungku!", protes China.

Korea hanya tertawa kecil sambil menggarukkan kepalanya, lalu duduk disalah satu kursi meja makan.

"Tunggu sebentar ya, Korea kuambilkan sarapanmu", ucap Indonesia.

"Terima kasih!", balas Korea.

Setelah Indonesia dan Italy kembali membawa sarapan untuk yang baru datang, mereka memulai sarapannya.

"Yang lain belum pada bangun atau gimana?", tanya Korea sambil menyantap sarapannya.

"Sebenarnya aku sudah mengajak Russia untuk sarapan, tapi nanti. Katanya dia ada sedikit urusan", jawab Indonesia.

"Urusan apa?", tanya Germany.

"Entahlah", kata Indonesia.

Dan tiba-tiba..........



Braaak!







Semuanya terkejut.

Bahkan sampai ada yang keselek.

Dangantalia : G20 Into Despair Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang