Pdkt (1)

77 15 0
                                    

Teu-ha👋
.
.

.

U-know

|Test

Oke|

|Sip

Singkat? Tapi Wony udah keburu senang

Wony pun menambahkan kontak Haruto diponselnya, ia pun melanjutkan makan makannya bedanya sekarang ia makan sambil senyum senyum

"Woy lu ngapain heh?!" Kata Haruto dan merampas ponselnya dari tangan Yedam, sedangkan Yedam sudah tersenyum penuh kesenangan.

"Anjirrrr lo bajak hp gue!!!"

"Ettttt! seharusnya lo senang dong punya nomor gebetan, gue enggak salah kan tu cewek gebetan lo?" Kata Yedam sembari bersedekap dada

Haruto menoleh kekanan dan kekiri aman. "Lo tau dari mana anjirrr" kata Haruto yang melotot kearah Yedam

Haruto dan Yedam sekarang ada ditaman belakang yang sering dijadiin tempat nyantai mereka karena lorong kelasnya nyambung sama taman belakang sekolahnya.

"Waktu si Jisung nolongin cewek yang waktu itu" kata Yedam santai

"Terus kok lo bisa simpulan kalo tu cewek gebetan gue" mereka berdua masih terus berdebat masalah ini, sampai ga menyadari ada yang ikut mendengar dan menyaksikan perdebatan mereka.

"Gue sebenarnya cuma nebak, eh taunya malah tebakan gue benar. Hebat bat gue hihi" sedangkan oknum yang menyimak menatap jengah Yedam dan Haruto, 'kenapa ga ada yang nyadar si, kesal ni pangeran huh' batin orang itu dan tetap menatap kesal kearah Yedam dan Haruto

"Itu kan pri–

"Udah dong debatnya, daritadi gue kesini ga ada yang nyadar" potong orang itu dengan raut muka yang kesal ditambah bibirnya yang maju membuat Haruto dan Yedam menatap jijik, sok imut- Yedam dan Haruto

"Ehh dobby, sejak kapan disini? Eh sini duduk dekat gue" kata Yedam berusaha membuat dobby nggak kesal lagi, sedangkan Haruto bersikap bodoamat

"Sejak lo berdua debat tentang gebetan!" Kata dobby dengan ucapan seperti orang nyolot ditambah ia menekankan kata tepat dia kata 'gebetan'

"Dihh cowok kok pundungan" cibir Haruto dan dapat tatapan tajam dari Dobby, sedangkan Yedam menatap Haruto jengah. Yang ada gue lagi yang jadi tukang nyimak perdebatan mereka berdua ini hadehhh - Yedam

"APA LO BILANG??!!" kata Dobby dengan tidak santai sedangkan Yedam hanya mengelus dada sabar, harus diberhentiin ini kalo nggak, ga bakal kelar kelar sampai pulang sekolah - Yedam

"Iyee lo itu mac–

"UDAH WOI UDAH" potong Yedam

"Gara gara Ruto pokoknya" kata kata Dobby sukses membuat Haruto melotot dan hampir membantah lagi tapi langsung diberhentikan oleh Yedam

"Udah to jangan diladenin" kata Yedam berusaha sabar, dia tidak ingin ngegas seperti tadi. Ngabisin suara emasnya aja pikirnya

Sedangkan Haruto dan Dobby saling melempar tatapan tajam

"Dah ya, mending kita lanjut obrolan tadi"

"Gini ya to, saran gue lo coba dekatin siapa tau jadian yekan" Dobby memasang wajah bingung kearah Yedam dan Haruto

"Tunggu! Ini pada bahas apaan si? Siapa yang mau dekatin siapa?" Tanya Dobby yang masih memasang raut wajah bingung

"Itu loh, lo tau kan adeknya bang Ajun itu?" Dobby menggangguk tanda mengerti

Dream || Watanabe Haruto Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang