Hari-hari berlalu, sampai tibalah saat penobatanku. Rakyat bersorak gembira ketika harta yang kusembunyikan di balik air terjun di Hutan Sephtis kubagi dan kukembalikan. Bangsawan yang ikut memanipulasi pajak aku hukum mati pada penghujung hari, biarlah bila orang-orang kerajaan seberang menganggap aku kejam, setidaknya Bangsa Leómara tidak dicekik kriminalitas dan kemiskinan.
Kau lihat itu, ayah? Anakmu yang kau sebut sadis dan barbar itu akhirnya dapat membuktikan bahwa ia layak menjadi penguasa, sama seperti nenek moyang dan kakak tirinya. Tidak peduli berapa nyawa yang aku renggut, tidak peduli betapa darah selalu mengucur pada pedangku, yang aku tahu adalah rakyatku mencintai aku.
Ketika itu usai pengeksekusian koruptor terakhir, aku melangkah maju, seseorang mendiamkan warga saat aku hendak bicara, "Rakyatku sekalian! Mulai hari ini dan sampai akhir masa pemerintahanku, bila ada siapapun yang berani berkhianat, dia dan orang lain yang terlibat, akan disiksa sampai akhir hayat."
Caraku memerintah mungkin keji, namun dapat aku pastikan segala persoalan yang Renatine hadapi, tidak akan terjadi pada Leómara yang aku kuasai.
☆★☆
"Ke mana perginya pelukis itu? Harusnya dia tiba sebelum senja," Youngjo bergumam pada dirinya sendiri. Ia menolehkan kepalanya padaku, bertanya-tanya apa aku tahu sesuatu soal nasib pelukis mesum yang sempat meletakkan tangan kotornya pada tubuhku. "Kau tahu ke mana perginya dia, bukan?"
"Siapa? Pelukis mana?"
"Lelaki arogan yang kau temui di lorong beberapa minggu yang lalu, aku tahu kau menyembunyikan sesuatu." Youngjo melangkahkan kakinya mendekati aku, ia meraih belati yang sarungnya aku sembunyikan di belakang celanaku. Ditariklah aku olehnya, ia membawa belati yang masih diselimuti darah segar itu ke tengah-tengah kami. "Darah siapa ini?"
"Tanganku tergelincir, jadi belati itu melesat ke dada Sang Pelukis dengan sendirinya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Leómara dan Murka
Adventuremereka pikir aku sudah mati. terkoyak oleh serigala yang keji, tenggelam dalam kabut hutan yang sakti. tapi mereka tidak tahu, bahwa akulah penguasa hutan itu. -1037, Yeo Hwanwoong.