ketika orang lain terjebak friendzone sedangkan kita justru terjebak dalam suatu masalah yang tak bisa diselesaikan. kita berbeda, seperti halnya aku yang masih mencintaimu hingga akhir dan kamu yang berhasil melupakanku dengan ikhlas, dan inilah ki...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
3 years later
"YEAYYY!! "
Teriakan lega dan bahagia mahasiswa mahasiswa yang baru lulus terdengar amat keras menyapa telinga Karina. Dia juga salah satunya yang ikut berteriak saat ini, senyum lebarnya masih belum luntur sejak tadi pagi. Toga wisuda terpakai dikepala Karina, dia berjalan sambil menggendong satu buket bunga didadanya.
"Karin selamat ya, mama bangga sama kamu" ucap mama Karina yang sekarang sedang berdiri didepannya, disamping kiri mamanya juga ada papanya yang tersenyum sembari mengusak puncak kepala Karina.
"congratulations Karin, anak papa udah besar ya" mata papanya hampir berkaca kaca melihat anak perempuannya.
Papa Karina menyodorkan buket bunga besar pada Karina dan sekarang ada dua buket digendongannya.
Setelahnya Karina memeluk kedua orang tuanya, selama ini Karina tidak punya banyak teman sekelas karna dia hanya berteman dengan Winter, Giselle dan Ningning meskipun ada kenalannya yang lain. Keluarganya alias mama dan papanya adalah supporter terbesar dihidup Karina, masa skripsi yang cukup membuat stress ditambah tugas tugas yang masih menumpuk memang masa yang sedikit kelam, tapi semua itu adalah kenangan kan? Termasuk Yoshi, cinta pertamanya.
"Karinnnn lo cepet banget jalannya, sumpah ini rok nya agak sempit gak sih? " cerocos Ningning yang tiba tiba datang dengan jalannya yang sedikit kesusahan.
"selamat ya Ningning, btw kamu tambah kurus deh" tegur mama Karina.
"thanks tante, kurus apanya ini aja roknya sempit banget sampe susah jalan"
"ketuker ukuran sama Winter kali" kalimat Karina disusul oleh tawa orang orang terdekatnya termasuk Ningning.
"ma, pa Karin jalan duluan ya mau perpisahan sama anak anak" Karina tersenyum, mama Karina mengusap pipi anak gadisnya itu sebelum mengijinkannya.
"duluan tante"
Ningning menyusul Karina masih dengan roknya yang sempit itu. Semoga acaranya cepat selesai, satu harapannya pagi ini.
"sana deh mumpung ada kursi" Karina menunjuk pojok parkiran yang ada banyak kursi, sepertinya bekas anak ilkom.
Mereka duduk berdua fokus pada handphone-nya masing masing, Karina sedang mengabari dua temannya yang lain, ngasih tau kalo lokasi mereka didekat perpustakaan. Kalo Ningning lagi balesin dm penggemarnya, maklum dia kan selebgram kampus.
Anak laki laki yang kelihatannya kenal sama Ningning tersenyum dari jauh menatap mereka berdua, dibalas lambaian tangan oleh Ningning.
"Ning selamat ya, semoga lo gak jomblo lagi taun ini"
