ketika orang lain terjebak friendzone sedangkan kita justru terjebak dalam suatu masalah yang tak bisa diselesaikan. kita berbeda, seperti halnya aku yang masih mencintaimu hingga akhir dan kamu yang berhasil melupakanku dengan ikhlas, dan inilah ki...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Karina sedang meneguk es tehnya, duduk dikursi kursi bekas acara bersama tiga temannya yang lain. Menonton orang orang berjalan pulang tidak pernah terasa sesedih ini sebelumnya, bahkan obrolan obrolan kecil yang biasanya selalu mereka lakukan seakan sirna menjelajahi pikiran.
Hari ini benar benar terakhir kalinya mereka berangkat ke kampus sebagai mahasiswa, sungguh waktu berjalan amat singkat. Dulu masa skripsi rasanya lama banget sampai sampai kalo bisa mau diskip, tapi sekarang ditengah keramaian mahasiswa mahasiswa yang tengah berfoto itu ingin rasanya waktu berhenti sebentar. Ya sebentar saja.
"sedih ya setelah ini kita gak berangkat bareng lagi" Giselle tersenyum setelah menyelesaikan kalimatnya, ia tidak menatap teman temannya. Pandangannya masih tertuju ke arah beberapa mahasiswa lain.
"yah semoga aja kita gak terlalu sibuk setelah ini" sekarang suara Winter yang biasanya emosian terdengar santai menyapa pendengaran.
"haaaahhh lega gue akhirnya wisuda, tapi rasanya kaya ada sedih sedihnya gimana gitu" Ningning menghela napasnya panjang, sedih sih tapi gak bisa nangis.
"semoga tuhan mempertemukan kita buat ke kampus ini lagi berempat, urusan apa pun itu" Karina menatap ketiga sahabatnya.
"gimana udah selesai cerita ceritanya? " tangan laki laki menyentuh pundak Winter membuat teman temannya yang lain ikut mendongak.
"Jaemin sialan" -Winter
"eh Jaemin anak univ xxx bukan? " tanya Giselle yang merasa familiar dengan wajah dan namanya.
"iya kok tau? Eh ini Giselle bukan sih!?! Demi apa lo temennya Winter? " sudah gak asing lagi kalo Jaemin yang orang baru ternyata kenalannya Giselle, selama ini juga sering gitu.
"hahahhh lo gak tau gue temenan sama Winter dari jaman dulu? " Giselle terkekeh ditengah kalimatnya, temennya yang lain udah gak penasaran lagi.
"ya meneketehe, dia aja kaga cerita apa apa" Jaemin menyenggol bahu Winter sedikit menyindir.
"emang kalo aku kasih tau ada urusannya sama kamu? " -Winter
"whattthee! Aku kamu lohh, jarang jarang nih Winter kek begini" Ningning ngetawain panggilan Winter ke Jaemin barusan, pasalnya cewe itu kan anti banget ngomong sama orang pake aku-kamu.
"wait ada hubungan apa nih kalian? " -Giselle
"kita udah jadian sebulan lalu" Jaemin merangkul pundak kekasihnya itu.
Tapi yang dirangkul masih setia dengan wajah datarnya, bytheway tolongin Karina deh, dia gak kenal siapa itu Jaemin dan kenapa ini cowo akrab banget.
"sampe lupa kenalan, sorry gue Jaemin pacarnya Winter" kata Jaemin dan menyalami Karina dan Ningning setelahnya.
