Bagian 4

580 74 8
                                    


___________________________________________

"Sampai jumpa" Eiji mengayunkan tangannya tinggi ke arah Yamamoto yang juga melambai padanya.

Hari sudah mulai gelap, sesuai rencana Eiji akan ikut Ash kembali ke markas. Pertama, mereka masuk ke minimarket untuk membeli beberapa botol cola dan juga beberapa makanan instan.

Ash menenteng satu plastik besar belanjaan di tangan kirinya. Mereka berdua keluar setelah membayar semua total belanja. Eiji bersyukur ia sempat menabung beberapa bulan terakhir sehingga untuk uang jajan, ia tidak perlu meminta ke orang tuanya setiap hari.

Ash dan Eiji berjalan bersamaan, seperti biasa suara orang-orang yang terpana dengan Ash menggema di telinga mereka berdua. Bahkan para siswi SMA menjerit histeris saat Ash melirik mereka, tak sedikit juga yang berencana menanyakan nomor telpon atau alamat e-mail Ash.

'Mereka sangat mengganggu' setidaknya itu yang dikatakan raut wajah Ash saat ini. Ia hanya fokus ke jalan di depannya hingga tak sadar jika Eiji kewalahan mengimbangi langkah kakinya yang lebar.

Tak ada hal yang Ash inginkan saat sedang di tempat umum selain pulang. Bukan karena membenci tempat atau orang-orangnya, hanya saja ia merasa lebih nyaman saat sendirian atau ketika bersama sahabatnya.

Tentu saja tidak sepenuhnya introvert, Ash menyadari dengan baik tentang dirinya yang merupakan seorang ambivert. Ia menyesuaikan diri tergantung suasana dan keadaan.

Mereka tiba di markas, berjalan selama lima belas menit melewati gang-gang kecil dan beberapa dinding ternyata cukup melelahkan. Dan khusus untuk Eiji rasa lelah itu berlipat menjadi dua kali karena ia juga harus berjalan cepat mengimbangi langkah Ash.

Eiji ngos-ngosan mencoba mengatur nafasnya, sementara Ash terlihat tidak merasakan kelelahan yang berarti.

"Oh kalian disini?" Bones membuka pintu dari dalam saat Ash dan Eiji baru saja akan masuk

"Kau mau kemana?" Tanya Eiji

"Tadinya ingin mencari udara segar. Tapi karena sudah ada Eiji itu tidak perlu" Bones mengatakannya dengan cerita.

Ash masuk terlebih dahulu meninggalkan Eiji dan Bones yang masih cengar-cengir dengan candaan mereka.

Ash meletakkan plastik belanjaannya di meja tengah sehingga semua orang dapat melihatnya. "Minumlah, ini hadiah dari Eiji" lalu Ash duduk di sofa depannya. Melepaskan rasa lelahnya dengan bersandar sembari meminum cola bersama yang lainnya

"Ash" Sing mendekati nya dengan wajah serius. Dari gaya bicara dan ekspresi Sing Ash tau jika ia ingin membahas tentang Eiji dan masalah yang mereka hadapi saat ini.

"Aku tau. Aku sudah memberi tahu yang lain untuk tidak mengatakannya. Biar aku saja"

Baru selesai Ash mengatakannya, Eiji masuk dengan terburu-buru dan ekspresi cemas yang berlebihan. Dibelakangnya Bones menunduk takut dan raut wajahnya terlihat sangat menyesal.

"Ahh sepertinya aku terlambat" Ash bangkit dari kursinya dan berjalan mendekati Eiji. Semua yang ada di sana berhenti meminum minumannya dengan mulut terkunci saat suasana menjadi sangat tegang.

'Dasar Bones, dia selalu keceplosan' Sing mengkhawatirkan keadaan Bones setelah ini.

Ash melewati Eiji yang berdiri menunggu penjelasannya, ia menghampiri Bones yang sepertinya belum siap dengan hukuman yang harus ia terima.

"Maaf Ash, a-aku tidak sengaja mengatakannya"

Ash tidak memperdulikan perkataan itu. Ia terus berjalan hingga tubuhnya tepat berhadapan dengan Bones. Menunduk sedikit lalu menyangga dagunya di bahu Bones.

BESIDE YOU [Ash & Eiji Next Story'] |Completed✓|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang