BESIDE YOU [Ash & Eiji Next Story'] |Completed✓|

Bagian 17 (TAMAT)

___________________________________________

Suara sirine ambulance yang mula-mula hanya terdengar Samar kini terasa semakin keras. Suara-suara orang yang memanggil namanya juga seperti penuh mengelilingi kepalanya.

Begitu berat, namun Ash mencoba membuka matanya meski hanya sedikit. Cahaya matahari yang masuk melalui celah jendela kaca itu cukup untuk membuat matanya tertutup kembali.
Suara sirine yang begitu just di telinga, Ash yakin mereka sedang berada di dalam ambulance.

Sing yang menyadari pergerakan mata Ash langsung mengambil posisi dan memanggil nama sahabanya itu "Ash, kau bangun"

Suara yang begitu familiar "Sing?" Suara serak itu terucap meskipun sangat pelan.

"Apa yang terjadi" Ash bisa merasakan keram luar biasa di area perutnya, dan di sekitar sana juga dibalut perban.

"Lao, dia menusukmu lalu staf perpustakaan menemukanmu pingsan dengan darah membasahi baju hingga menetes ke lantai perpustakaan" jelas Sing dengan membuang muka, Tak kuasa melihat kondisi Ash yang bisa dibilang sekarat setelah dibiarkan selama berjam-jam dengan luka terbuka di perutnya.

Ash hanya mengguk karena tenggorokan nya terasa dicekat. Ia menutupi dahinya dengan tangannya, mimpi yang terasa begitu nyata, Ash bahkan bisa merasakan tubuhnya yang nyata terasa sakit.

Mungkin ia bisa sedikit lega karena teman-teman nya masih hidup sekarang ini. Terlebih lagi untuk Eiji, Ash berharap kejadian di mimpinya Tak akan pernah terjadi.

'Tubuhku Tak bisa lagi bertahan, dan mungkin aku akan mati disini. Tapi kuharap kalian hidup bahagia. Terutama kau, Eiji'

"Ash" suara Sing tertahan

"Eiji, dia" Sing menahan kaliamatnya

Ash masih bergerak, ia menarik kaos lengan Sing memaksanya untuk lanjut bercerita.

Menahan nafas sejenak, ia pasti menyesal mengatakan ini sekarang.
"Pesawat yang Eiji tumpangi, mereka hilang kontak sepuluh menit setelah lepas landas"

Jantung Ash serasa diremas, perutnya melilit dan tubuhnya terasa diguncang hebat, nafasnya memburu dan terasa sangat sulit untuk mengambil oksigen.

Petugas media yang ada bersama mereka bergerak cepat memasang alat bantu pernapasan namun di cegah oleh Ash.

"Percuma, tubuhku juga sudah Tak bisa akhhh menahan" Ash bersusah payah mengatakan nya.

Ia menggenggam tangan Sing yang terkepal cemas "bersama yang lain. Hiduplah dengan bebas dan akhhh...." kaliamatnya harus terpotong karena keram di perutnya semakin menjadi-jadi.

Ash Tak menyangka Lao menusuknya sedalam ini.

"Ash, kemari" Eiji berdiri di antara awan-awan putih disana. Diiringi Shorter dan Skip yang juga tersenyum lembut.

"Kau sudah mengikuti kami ya, Ash. Terlalu cepat sih, tapi aku senang Kita bersama" Shorter tertawa kecil disana.

"Kak Ash! Ayo main" Skip menarik tangan Ash menitihnya mendekati Eiji dan Shorter.

"Ash, aku akan selalu berada di samping mu" pelukan Eiji yang lembut membawanya pada kenyamanan yang selama ini ia impikan.

"Aku pulang, semuanya" Ash tersenyum disana, senyuman paling tulus yang pernah ada. Disambut dengan hangat oleh orang-orang yang ia sayangi.

Ash tersenyum sebelum nafas terakhirnya ia hembuskan.  Ia dapat membayangkan bagaimana paniknya Sing dan perawat saat ini. Tapi mungkin inilah yang terbaik untuk semuanya sebelum lebih banyak orang yang ia sakiti.

Tak masalah dia berakhir disini, ia hanya berharap semua orang yang telah ia sakiti dapat memaafkannya dan semua masalah yang ia timbulkan selama ini, ia berharap bisa meminta maaf untuk semua itu.

                                     
                                       Beside you TAMAT:")

----------------------------------------------------------------

Finally TAMATಥ‿ಥ

Gimana sama endingnya?

Kira-kira yang pesan terakhir Ash ke Sing tu lanjutannya apa yaƪ(˘⌣˘)ʃ

Makasih lo buat yang udah mau baca
(っ˘̩╭╮˘̩)っ
Maaf banget buat typo yang bertebaran di cerita ini(⊃｡•́‿•̀｡)⊃

Jangan lupa kritik sama saran ya(☞ﾟヮﾟ)☞
Chaa butuh banget soalnya୧(＾ 〰 ＾)୨

___________________________________________