3

92 23 12
                                    


Tidak Nako sangka seminggu sudah dia tak lagi diantar-jemput Ayahnya. Nako sudah terbiasa diantar-jemput sehingga dia merasa capek jika harus pulang sendiri. Memang Nako semanja itu.

Kini Nako kembali pulang dari les sendirian lagi, sebelumnya dia juga berangkat sendiri. Nako merasa sangat sepi. Dia rasanya tak mau pulang karena suasana rumah yang sepi. Ibunya belum kembali dari rumah Nenek, sedangkan Ayahnya entah kenapa akhir-akhir ini sibuk hingga Nako sendiri jarang bertemu dengannya.

Lebih baik Nako duduk di taman melihat orang lain beraktivitas daripada harus di rumah sendirian. Benar saja, Nako duduk di salah satu bangku taman sambil memakan snack yang sebelumnya ia beli. Dia makan sambil melihat semua yang ia bisa lihat.

Tiba-tiba Nako dikagetkan dengan permen kapas yang berada tepat di hadapannya. Nako mendongak dan menemukan seseorang yang ia rasa pernah ia temui. Orang itu duduk di samping Nako dengan tangan yang masih di depan wajah Nako memegang permen kapas.

      "Mau tidak?"

Nako menggeleng, agak takut menerima sesuatu dari orang lain yang belum ia kenal. Apalagi pakaian orang ini terkesan seperti berandalan, Nako jadi takut.

     "Wah kamu sepertinya takut, tidak papa aku bukannya mau jahat kepadamu kok. Lagipula kita pernah bertemu di minimarket."

Nako ingat sekarang.

     "Ah iya, Om yang kemaren itu ya? maaf saya lupa" Ucap Nako

     "sudah kuduga kamu lupa, ngomong-ngomong kamu baru pulang dari les ya?"

Nako mengangguk saja.

     "Kenapa tidak pulang? Ini sudah sore, nanti kamu dicari keluargamu"

     "Saya belum mau pulang, Ayah dan Ibu saya tidak di rumah, rumah jadi sepi dan saya tak menyukainya" Ucap Nako sambil menunduk sedih.

Orang itu mengusap kepala Nako dan kembali menawarkan permen kapas tadi.

     "Makanlah, mungkin akan menghilang sedihmu untuk sementara."  





______



Baru sampai di ruangan yang penuh dengan bau asap rokok, Sungchan disambut dengan pertanyaan dari Jihoon.

     "Lama banget Chan cuman beli minum, mampir kemana lo?"

     "Nemenin keponakan dulu tadi. Bang balap yok, gue ditantang anak sebelah nih, taruhannya lumayan juga soalnya"

     "Boleh juga, gue yang taruhan tapi lo yang tanding ya. Remuk nih punggung gue, kemaren dibetot sama bokap."

Semua tertawa mendengar perkataan Jihoon. Ada-ada saja kelakuannya.

Beda dengan Mashiho yang menatap Sungchan. Mashiho tadi tak sengaja melihat Sungchan di taman dengan seorang perempuan. Mungkin saja dia keponakan yang Sungchan maksud, tapi setahu Mashiho Sungchan itu tak punya keponakan, dan lagi perempuan tadi terlihat familiar bagi Mashiho.

Mashiho menggelengkan kepalanya. Untuk apa ia memikirkan hal yang bukan urusan dia. Kemudian Mashiho mengeluarkan ponselnya.

      "Jae, main game yuk" Ajak Mashiho kepada Jaehyuk yang hendak tidur di sampingnya.

Jaehyuk seketika terduduk dan mengambil ponsel di tasnya. Main game dulu, tidurnya bisa ditunda.

     "Mashi, gue join ya" Ujar Sungchan yang tiba-tiba sudah duduk di samping Jaehyuk

Mashiho mengangguk. Mereka pun mulai bermain game sambil sesekali mengeluarkan kata-kata mutiara.

     "Emang lo punya keponakan ya Chan?" Tanya Mashiho tiba-tiba

Mereka masih bermain game.

     "Enggak, mana bisa tiba-tiba kakak gue ngelahirin anak padahal belum nikah. Ada-ada aja lo" Jawab Sungchan

     "Terus tadi lo bilang nemenin keponakan, keponakan siapa elah" Balas Mashiho cukup kesal

Sungchan tertawa kerasa, sampai-sampai sebuah botol mendarat di kepalanya.

     "DIEM, GUE MAU TIDUR NIH" Seru Jihoon kesal

Junkyu yang di sampingnya malah ikutan tertawa melihat Sungchan kena lemparan botol dari Jihoon tadi. Sedangkan Sungchan hanya bisa mengusap kepalanya yang seperti nya sedikit benjol. Kalau bukan abang udah dia piting kali si Jihoon.

      "Gue ketemu anak perempuan imut pas ke minimarket seminggu yang lalu, doi manggil gue 'om' yaudah gue anggep doi keponakan gue. Gemes banget anaknya" Ucap Sungchan

      "Bisa gitu ya, terus kalo lo ketemu bocah manggil lo kakek, bakal lo anggep cucunya gitu" Sahut Jaehyuk yang daritadi hanya sibuk mengumpat

Baru saja Sungchan hendak gelud dengan Jaehyuk, tidak jadi karena ucapan Mashiho.  

      "Gue tadi liat lo Chan pas di taman, gue ngerasa kayak gak asing sama tu keponakan lo" Cerita Mashiho

      "Jangan-jangan anak lo, Mashi"

Sungchan kembali mengusap kepalanya yang barusan dijitak Mashiho.

      "Gini nih, kalo punya otak cuman buat pajangan doang" Ujar Jaehyuk

Dan pada akhirnya, baku hantam antar oknum berinisial Sungchan dan oknum Jaehyuk tak terelakkan. Tontonan yang pas bagi Junkyu yang sudah bosan memainkan ponselnya.




TBC








:)

26.03.2021

Mini-market✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang