Chapter 08

716 81 12
                                    

Broken Hearts

Disclaimer: Masashi Kishimoto

Pairing: Uchiha Sasuke & Uzumaki Naruto

• • •

"Miho. Pokoknya "papa" ya. Pa.pa." Naruto mengingatkan Miho setelah turun dari taksi yang ditumpangi. Miho dengan mata sembabnya mengangguk kecil. Tidak mengerti. Mama ya, mama. Memangnya salah.

Menggandeng tangan kecil Miho menuntunnya menaiki tangga, reuni Konoha High School dipadati tamu undangan saling berbaris menunjukkan surat undangan yang digunakan sebagai bukti alumni. Setelah masuk, Aula main hall KHS tampak sesak. Dalam riuh ramai orang-orang di aula, terlihat berbincang dengan busana mewah, ada yang mengambil foto selfie bersama. Naruto sedikit menyesal hanya memakai pakaian sederhana. Mestinya tadi Naruto pakai saja jas termahalnya. Naruto melirik ke Miho, anaknya juga memakai baju rumahan, atasan motif bunga dan rok mini biru lipit motif kotak. Flat shoes pink. Naruto jadi ingin pulang.

Berbagai macam kudapan juga disediakan dalam acara reuni. Mulai dari masakan tradisional jepang hingga hidangan internasional. Deretan tamu berdiri antre untuk mengambil makanan yang tersaji.

"Pshh...mama..."

Naruto menengok ke bawah mendengar panggilan kecil Miho. Rupanya anaknya lebih memilih berbisik daripada menyebutnya papa. Mendekatkan telinga ke bibir Miho. Mendengar apa yang ingin dikatakan anaknya.

"Makanannya banyak bangeet...Miho nggak yakin perut Miho muat." Tutur Miho dengan menunjuk perutnya sendiri. Anaknya ini benar-benar menggemaskan. Kecintaannya pada makanan pun menurun ke Miho.

"Pilih yang paling Miho suka aja. Jangan semuanya." Naruto menjawab sambil melangkah ke meja panjang berisi makanan. Tubuhnya bergerak dengan lihai menghindari lautan manusia. Digendongnya Miho agar tidak terhimpit.

Saat mengambil dua porsi besar makanan, Naruto menelusuri ruangan mencari tempat duduk kosong. Naruto menemukan meja bundar di tengah-tengah aula. Setelah membantu Miho untuk duduk di kursinya dan mengupas cangkang lobster untuk Miho, Naruto mulai menyantap makanannya dengan nikmat.

Naruto melahap daging ayam bakar yang dilumuri saus sungguh empuk dengan kepedasan yang pas di mulut. Naruto memandang ke seluruh aula seraya menyendokkan nasi ke bibirnya. Gerakannya terhenti. Pupil matanya membesar. Pegangan sendoknya mengendur hingga jatuh menimbulkan bunyi benturan logam dan kaca. Oh. Tidak. Di sana. Sekitar dua puluh langkah dari tempat Naruto. Berdiri Uchiha Sasuke. Mata mereka saling beradu. Tak berkedip seakan saling menantang siapa sang pemenang. Tersadar dari keadaannya, Naruto memutuskan kontak mata. Nafsu makannya menghilang.

"Miho, kita pergi sekarang ya." Naruto berdiri dari duduknya segera mengangkat Miho untuk di bawa pergi. Naruto semakin panik saat lirikan matanya menangkap sepasang sepatu hitam berkilau berjalan ke arahnya.

"Tapi mama, makanannya belum habis. Kan sayang."Anak satunya ini. Seperti tidak pernah di beri makan mewah oleh Naruto saja. Jantung Naruto semakin berdetak cepat saat mendengar ketukan sol sepatu yang semakin mendekat. Keringat dingin membasahi kemejanya. Mukanya barangkali sudah memucat.

"Mi-"

"Naruto?"

Dewi fortuna sepertinya tidak berpihak pada Naruto malam ini. Menduga tidak akan bertemu sang Uchiha di antara ratusan orang. Salah besar. Hirup. Buang. Hirup. Buang. Mempersiapkan diri menyapa pria yang berdiri di sampingnya.

Broken HeartsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang