Chapter 09

733 74 20
                                    

Broken Hearts

Disclaimer: Masashi Kishimoto

Pairing: Uchiha Sasuke & Uzumaki Naruto

• • •

Pintu kamar terbuka dan Dai mendengar Sasuke mengatup pintu di belakangnya sebelum menaruh jas dan kunci mobil di tempat yang tepat.

"Bagaimana reuni? Maaf, tidak bisa menemani." Dai bertanya dengan santai, berpaling ke arah Sasuke.

Sasuke membuang napas kuat-kuat saat dia melepas kancing kemeja satu persatu, "Menyusahkan. Terlalu banyak orang membuat sesak."

"Bagaimana keadaanmu? Panasnya sudah lebih turun?" Sasuke bertanya sambil duduk di pinggir ranjang.

"Jauh lebih baik. Sayang sekali, terserang demam di saat reuni." Dai menjawab dengan lemah. Menggerakan badan, menopang punggungnya di headboard, "Bagaimana teman-teman? Kau bertemu dengan mereka?" Lanjut Dai di sela-sela membaca buku.

Sasuke membatu mendengar pertanyaan Dai. Teman-teman? Ia baru saja menginjakkan kaki di pintu masuk aula ketika penglihatannya melekat pada pria pirang. Naruto. Pria pertama yang menjerat hatinya. Berusaha untuk mencintai Dai tetap tak meniadakan eksistensi Naruto di hidupnya.

Jalinan asmara lima tahun hingga melanjutkan ke jenjang yang lebih serius. Pertunangan. Semua sia-sia. Segenap rasa cinta yang berusaha ia hilangkan perlahan timbul dan menggerogoti relung hati.

"Ada apa?"

"Hanya kelelahan." Sasuke merebahkan badan di tempat tidur, di sisi Dae tanpa melepaskan baju yang terbuka memperlihatkan dada.

"Kau tidak mandi?" Tanya Dai. Kepalanya ia tempatkan di dada Sasuke. Mendengarkan detak jantung.

"Aku tidak bau."

"Dasar jorok."

• • •

"Kau bertemu Sasuke?!"

"Iya. Miho bahkan mengundangnya untuk datang lagi."

Kushina duduk di sebelah Naruto yang sedang melipat baju, "terus?"

"Tidak terjadi apa-apa. Kami hanya mengobrol sebentar lalu dia pamit pulang."

Kushina menyeruput teh earl gray nya. Mendengar jawaban Naruto membuat pikirannya melanglang buana. Sasuke bertemu Naruto. Takdir apa yang sedang menunggu mereka berdua. Apapun itu Kushina hanya meminta kebahagiaan anak dan cucunya.

"Kau tidak ingin melakukan tes dna?"

Tangan Naruto berhenti melipat baju mendengar pertanyaan Kushina, "Untuk apa?"

"Kau tidak bisa menutup mata atas kemiripan mereka berdua!"

"Penampilan fisik seperti itu kan bukan hanya mereka berdua saja!"

"Apa salahnya mencoba?! Sasuke anak baik dia pasti mengerti. Miho butuh sosok seorang ayah!"

"Aku ayahnya sekaligus ibu baginya! Miho tidak butuh siapapun! Kami bahagia!" Naruto menaikkan volume suaranya. Dia dan Miho baik-baik saja. Miho punya dirinya. Kakek, nenek, sepupu, paman dan bibi. Itu lebih dari cukup.

Broken HeartsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang