Chapter 07

710 73 13
                                    

Broken Hearts

Disclaimer: Masashi Kishimoto

Pairing: Uchiha Sasuke & Uzumaki Naruto

• • •

"Benar tidak kelihatan?"

Kushina menarik nafas panjang. Sudah kesekian kalinya Naruto bertanya pertanyaan yang sama.

"Sudah ibu bilang tidak."

"Ibu yakin, dari samping juga tetap sama ?"

Mencoba bersabar. Naruto terlalu berlebihan. Sebelum mengetahui kehamilannya, ia baik baik saja. Perutnya tidak mungkin bertambah besar dengan drastis dalam kurun waktu satu malam.

"Sebaiknya kau cepat pergi. Nanti terlambat," Kushina mendorong punggung Naruto keluar gerbang rumah, "dan jangan lupa yang ibu bicarakan semalam."

Naruto membuat wajah bodoh dihadapan Kushina. Anak ini. Sebentar lagi menjadi seorang ibu tapi kelakuan seperti anak kecil.

• • •

Naruto mengingat pesan Kushina. Ibunya menyuruh mengabarkan kehamilan Naruto ke Sasuke. Tentu saja ditolak mentah-mentah olehnya. Sasuke saja belum pasti ayah dari jabang bayinya. Entah bagaimana reaksi mantan kekasihnya. Sasuke pasti menertawai dan menanggap Naruto pembual. Atau mungkin ia menyebarluaskan kesatu sekolah sebagai pembalasan dendam. Naruto akan dicap stress karena berpisah dengan Sasuke. Naruto berhenti mendadak. Matanya terpaku pada sepasang pemuda yang sedang duduk membelakangi Naruto di bangku dekat danau.

Nakamura dan Sasuke. Karena rasa ingin tahu yang tinggi, Naruto mengendap-endap menuju tiang besar yang cukup menyembunyikan tubuh Naruto. Jaga-jaga mereka menoleh ke arahnya. Naruto melihat mulut mereka yang komat kamit. Berusaha menajamkan pedengaran. Berharap satu kata pun tertangkap inderanya.

"Tidak terasa sekarang hari terakhir kita di sekolah."

Aha. Tidak sia-sia Naruto mengorek kupingnya setiap malam. Jadi, ceritanya mereka berkencan di taman sekolah terakhir kalinya.

"Waktu berlalu dengan cepat"

Suara Sasuke. Sudah lama tak Naruto dengar. Suara yang selalu menenangkannya di kala ia menangis kehilangan kalung pemberian Sasuke di hari valentine. Su-Naruto menggerakan kepala ke kanan kiri. Tak ingin terjebak dalam nostalgia. Mengamati kembali pemuda di depan. Perbincangan tak penting. Baru saja berputar balik ekor matanya menangkap sosok pemuda berambut hitam lurus mendekatkan dirinya dengan seorang di sisinya.

Nakamura mencium Sasuke.

Naruto tertegun. Bergegas angkat kaki dari sana tak ingin mengintip lebih lanjut. Kebimbangan dalam benaknya sirna.

• • •

"He-hei!"

Sasuke mendorong Dai menjauh. Tersentak atas aksi Dai barusan. Dai tahu-tahu mencium bibirnya. Membuat Sasuke kelabakan. Tak mengerti harus merespons dengan cara apa.

Dai kalang kabut. Niatnya ingin menyatakan isi hati hilang seketika tatkala mendapati reaksi Sasuke. Nyalinya menciut.

"A-aku...ti-tidak berma-maksud..." Dai bertutur dengan gagap. Pipinya berubah merah muda. Kontras dengan kulit putihnya. Dai terbawa suasana merasa ini waktu yang tepat untuk mengungkapkan perasaannya.

Broken HeartsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang