4

2K 235 5
                                    

"ayo cepat ke taman!"

"ah! Sebentaaaar!" Minghao buru buru memakai sepatu nya, lalu lari menyusul teman teman nya.

"Tukang kebun tukang kebun tukang kebun tukang kebun." Wonwoo bergumam. Terlalu fokus hingga tidak melihat bahwa ada batu di depan nya. Wonwoo pun terjatuh.

"ah..haha. kenapa aku terus yg sial?" Wonwoo cemberut, beberapa detik kemudian, baru terasa sakit di lututnya. Lutut Wonwoo berdarah. Beruntung Jeonghan selalu membawa plester kemana mana.

Jadinya mereka melanjutkan perjalanan ke taman dengan dua plester yg menghiasi kedua lutut Wonwoo.

"Ibu Kim?"

"Perlu apa nak?"

"3 bintang?"

"masuk dulu ya nak" ibu Kim mengajak mereka masuk ke dalam rumah kaca

"Kalian teman temannya Soonyoung?"

"Namanya Soonyoung?"

"Kalian tidak mengenalnya? Lalu kenapa bisa tau 3 bintang?"

"Ah, surat nya berkata begitu"

"Surat? Oh astaga... Sebentar ya"

Ibu Kim pergi keluar dan kembali dengan membawa sebuah surat di tangannya.

"Surat ini untuk kalian." Ibu Kim memberi surat itu ke Minghao.
Minghao memberi surat itu ke Jeonghan untuk membaca nya.
Apakah tidak apa apa buka bersama ibu Kim?

Seperti tau apa yg mereka pikirkan, Ibu Kim langsung berkata "ah, kalau begitu, saya pergi dulu, kalau butuh bantuan, saya akan membantu dengan senang hati."

"Terima kasih Ibu Kim..."

Lalu mereka langsung beralih ke surat di tangan Jeonghan.
Jeonghan pun langsung membaca nya

'Ibu Kim baik kan? Sebenernya kalian boleh saja membuka suratnya bersama ibu Kim. Dia akan sangat membantu.
Lokasi selanjutnya, kandang kelinci. si hitam akan membantu kalian.'

"Si hitam?"

CinderellaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang