"KALIAN?! AKU TIDAK MENGIRA KITA AKAN BERTEMU DISINI. AKHHH BAGAIMANA INI..."
"Tenanglah Seungkwan. Jangan berteriak. Kasihan, pacarmu yg kena akibatnya." Seungcheol menunjuk Hansol yg berada di samping Seungkwan.
"Tidak apa apa." Hansol tersenyum tipis. Dia sudah terbiasa. Apalagi dengan mempunyai Seungkwan sebagai pacarnya.
"Seungkwan kenapa bisa ada disini?"
"Ah. Akan kujelaskan dari awal. Begini....
"Seungkwaaaan tolong bantu kami, ya???"
"Apa lagi...?" Seungkwan melirik Soonyoung kesal.
"Simpan surat surat ini. Akan kukasih tau kapan kau harus menyimpannya dan dimana. Ya? Bantu kami ya?" Seokmin memohon dan memberi muka yg imut(?)
Hening beberapa detik sebelum Seungkwan membuka mulutnya.
"Huh kalau kau sampai begitu, mana bisa aku menolak." Soonyoung, Seokmin, dan Mingyu meloncat loncat kegirangan
"Tapi, makanan gratis dari 13.17 selama ini berjalan." Lanjut Seungkwan.
"Deal!" Soonyoung menjawab dengan cepat. Mereka rela membayar Seungkwan dengan cara apapun demi surat surat yg Seungkwan tidak melihat bagian mana yg berharganya.
Alasannya? Karena hanya Seungkwan yg bisa memenuhi semua syarat untuk membantu mereka. hanya Seungkwan-yg statusnya sepupu Mingyu-yg bisa ke sekolah itu dengan mudah. Seungkwan sekolah disitu bersama Jisoo, Wonwoo, dan Jihoon. Beda dengan Soonyoung, Seokmin, dan Mingyu yg tinggal 10 km dari sekolah itu.
Jadi setiap hari, Seungkwan menyimpan surat di loker Jisoo, Wonwoo, dan Jihoon. Lalu mengawasi mereka dan melapor ke Soonyoung. Kalau mereka sudah membuka surat dan mencari surat selanjutnya, artinya Seungkwan harus melakukan tugas selanjutnya. Yaitu, menyimpan surat lainnya di waktu yg tepat. Seungkwan hampir ketahuan mengawasi mereka karena tidak sengaja berpapasan dengan Jihoon saat study tour. Untungnya Jihoon tidak curiga.
"Jadi begitu. Maaf ya. Eh, salahkan mereka saja. Kalau mau marah, ke mereka saja ya" Seungkwan melihatkan muka tanpa salahnya sambil menunjuk Soonyoung, Seokmin, dan Mingyu. Tentunya mereka tidak terima. Mingyu dan Seokmin bertengkar menggunakan kata kata. Sedangkan Soonyoung melupakan omongan Seungkwan dan melangkah mendekati Jihoon.
"Jihoon, sayang sekali ya, hanya kita yg tidak ada cerita indah saat pertama bertemu. Karena aku jatuh cinta saat pandangan pertama. Saat Mingyu dan Seokmin memaksa aku ikut dan mengobrol dengan kalian, aku melihatmu. mataku langsung terpaku pada wajahmu yg indah itu."
".....kau serius?"
"Iya. Oh, lihatlah. Telinga mu memerah loh haha, lucu sekali. Ah iya, nama lengkap mu siapa sih?" Soonyoung membungkukkan badannya sedikit sehingga jarak diantara mereka cukup dekat.
"Aku masih tidak bisa percaya padamu untuk memberi tahu nama lengkapku padamu." Jihoon mendorong Soonyoung untuk menjauh. "Terlalu dekat..."
"Sepertinya mama mu mengajari mu dengan baik?" Soonyoung tertawa.
"Oh! Terima kasih. Aku jadi ingat kalau harus mengabari ibu ku." Jihoon mengeluarkan ponselnya dan berenang mencari kontak ibunya diantara kontak lainnya.
"Halo ma. Aku sudah sampai. Sudah ketemu orang yg harus ku temui."
"Sekarang dimana? Sudah ke rumah saudara mu belum?"
"Belum ma."
"Dasar anak ini. Cepat ke rumah saudara mu! Sudah malam. Mama tidak mau bayi nya mama yg satu ini hilang diculik karena kecil dan imut."
"Ah mama! Kututup panggilannya nih ma..."
Soonyoung yg melihat dari samping dan bisa mendengar percakapan mereka dengan jelas, tertawa. Mungkin saja dia yg akan menculik Jihoon karena dia kecil dan imut.
"Iya iya tutup aja. Jangan lupa makan dan minum. Jaga diri. Harus bisa mandiri. Ingat kamu sudah besar walaupun kau masih terlihat-"
Pip.
Panggilan berakhir. Jihoon lelah. Dia hanya ingin melompat ke kasur lalu tidur. Melupakan semuanya sejenak."Kalian harus ke rumah saudaramu, betul?" Jihoon mengangguk untuk menjawab pertanyaan Soonyoung.
"Mau aku antar?" Jihoon diam sebentar untuk berpikir. 10 detik kemudian, Jihoon mengangguk setuju. 18 menit mereka berjalan dari sungai ke rumah saudara Jihoon. Mereka akhirnya bisa istirahat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinderella
Random'putri-putri' yg mencari pangeran mereka hanya dengan petunjuk dari surat. gs/bxb nya tergantung kalian maunya gimana Terinspirasi dari webtoon Your Letter