Belakangan ini Taehyung rasa, dia jadi semakin sering nggak bisa menemukan Jimin di tempat biasa anak itu berada. Jimin punya banyak teman, mungkin karena dia pintar jadi dia punya banyak aliansi mulai dari kakak tingkat sampai adik-adik maba. Jadi, kadang Taehyung enggak terlalu terkejut kalau anak itu tiba-tiba saja sudah hilang dan nongkrong bersama sekadar untuk membahas topik penelitian yang dosen sempat tawarkan pada mereka. Keren banget memang temannya itu, Taehyung saja masih sering terkesiap tiap mendengar Jimin membahas penelitian dan curhat, minta pendapat tentang dosen mana yang baiknya Jimin ikuti projeknya.
Tapi belakangan ini sudah beda lagi. Biasanya, sesibuk apapun Jimin ngelab dan menanggapi dosen rewel yang mengejar dia, Jimin enggak pernah lupa untuk kabari Taehyung di mana dia berada. Sedang cari jurnal, sedang diskusi asdos, sedang bantu susun thesis, sebut saja semua; Taehyung pasti tahu di mana temannya itu berada. Tapi beberapa minggu ini Jimin seolah hilang begitu saja. Tiap kelasnya berakhir bahkan cuma jeda saja, Taehyung dan Minjae bisa kehilangan jejaknya.
Jadilah hari ini sewaktu Mas Jeongguk berjanji untuk pulang bersama, Taehyung yang sudah duduk rapi di jok belakang motor Jeongguk yang menyala curhat, cerita tentang Jimin yang suka ngilang dan susah sekali dihubungi akhir-akhir ini. Bukanya apa-apa, tapi Taehyung takutnya Jimin yang pintar itu berhasil dibodohi dan masuk kultus sesat seperti cerita di televisi. Kan, biasanya begitu. Orang pintar suka mikir kejauhan.
"Aku takut banget Jimin jadi ketua kultus pemuja apa gitu, bisa aja dia berasa dapet pencerahan setelah ngejogrok di lab kimia analisis pusat dua belas jam, Mas." Taehyung mengomel, kepalanya yang menyender di bahu Jeongguk itu makin maju, semangat sekali mengeluh tentang fenomena Jimin yang hilang dari radarnya.
"Lagi sibuk doang paling lah, Jimin kan rajin ibadah nggak kayak kamu." usap-usap lutut Taehyung pakai 1 tangan, suara kekehan Mas jeongguk tetap kedengeran gurih meski ketutup helm full face. Taehyung ikut ketawa, meski jengkel dengan respon pacarnya, tapi apa yang dibilang beliau memang nyata adanya.
"Alah, kemarin tak ajak Gereja we Mas Jeongguk berat nonton black clover kok." balasan dari Mas Jeongguk masih sama, tertawa sambil usap-usap lutut Taehyung yang menempel di pahanya.
"nggak usah khawatir lah, udah gedhe dia, udah tau pacaran sama kayak kamu. Kalo ilang-ilangan mungkin ya baru ketemu pacarnya, to."
Lalu begitu, sirine di dalam kepala Taehyung menyala dengan gagah perkasa. Jimin itu bagaimana ya Taehyung mendefinisikannya... Jimin itu meski kelihatan galak (memang galak juga sih sebenarnya) tapi dia baik hatinya. Selama hampir tiga tahun berteman, Taehyung sudah temui banyak orang yang Jimin patahkan hatinya karena salah artikan kedekatan mereka. Jimin itu punya rasa tanggung jawab yang tinggi, jadilah dia nggak bisa tinggalkan orang-orang yang dianggapnya perlu bantuan untuk berjuang sendiri. Hangatnya Jimin itu yang sering timbulkan salah arti, melambungkan harapan sia-sia yang jelas nggak akan Jimin balas rasanya.
Tapi diingatkan begini Taehyung jadi sadar juga, belum pernah temui gandengan idaman Jimin selama ini belum tentu punya arti bahwa Jimin akan selalu sendiri. Bisa saja seperti yang Mas Jeongguk bilang, Jimin sedang sibuk berpacaran sekarang. Selalu mendengar keluhan Jimin tentang orang-orang yang mendekatinya buat Taehyung terlena, ambil konklusi mandiri dan hapuskan kemungkinan bahwa mungkin saja Jimin sedang senang-senang bersama pacarnya dan bukannya memimpin pertemuan kultus aneh penyembah berhala.
"Jadi sekarang Jimin lagi sama Bang Namjoon ya, Mas?"
Ambil telapak tangan Taehyung yang mencengkeram ringan kaosnya (karena jaketnya jelas sudah dia pakaikan Taehyung yang gampang masuk angin), Jeongguk menjawab sembari eratkan pelukan yang lebih muda pada perutnya. "nggak penting banget bahas orang lagi jatuh cinta, mending sekarang kamu milih nanti kita mau tidur di kos kamu atau kontrakanku aja?"
KAMU SEDANG MEMBACA
M A S
FanfictionTaehyung sejak dulu nggak pernah jauh-jauh dari ketek bapaknya, manja sekali. Apalagi karena mereka memang cuma tinggal berdua saja. Tapi sewaktu mas-mas aneh itu datang, yang gondrong dan punya hobi aneh untuk sirami Taehyung dengan banyak cinta, t...