03. Rumah Kontrakan (2)

5.9K 800 172
                                    

Sudah jam sebelas, Taehyung yang sebelumnya merah dan salah tingkah sudah anteng, diam saja begitu roti laba-laba yang mereka beli sore tadi habis untuk rebutan. Jeongguk berkali-kali lihat kepala Tahyung hampir merosot jatuh, terantuk-antuk kentara sekali kalau sudah kecapekan dan butuh rebahan. Tapi mau di bujuk bagaimana juga, bocah itu masih saja ngeyel, duduk lesehan bareng Jeongguk yang masih kerja laporan.

Gemes sendiri, akhirnya Jeongguk yang menyerah juga. Dia matikan tv dan beres-beres laporannya, angkat bahu Taehyung yang kebingung karena udah ketiduran, ngoceh kalau katanya dia belum mau tidur duluan. Dia masih kuat, mau begadang bareng Mas Jeongguk katanya.

Tapi berdiri sendir saja Taehyung sudah kebingungan. Oleng sedikit, Jeongguk (dengan senang hati) akhirnya rangkul pinggang Dek Taehyung yang nyawanya sudah hilang tiga perempat, sambil dengar anak itu ngomel-ngomel bawa Taehyung masuk kamar dan nyatanya, bocah itu langsung bisa merem tanpa protes apa-apa.

Lucu banget, bener-bener nggak masuk akal buat anak laki umur dua puluhan.

"Bisa-bisanya beneran tidur disini." Jeongguk ketawa, setelah benerin posisi Taehyung tidur dan pasang selimut buat bocah itu, dia matikan lampu kamar kemudian keluar. Jeongguk selonjoran di karpet, buka jendela dan nyalain rokok. Jeongguk nggak tahu Taehyung tahan sama perokok atau nggak sebelumnya, jadi seharian bareng bocah itu, mulutnya sudah asem banget. Mau ngerokok nggak bisa, mau cium Taehyung apalagi. Menyiksa sekali.

Duduk sendiri begini rasanya sepi sekali. Ngenes karena aslinya disana ada orang yang bisa disayang-sayang tapi Jeongguk takut keterusan. Jadi setelah habis dua puntung rokok, Jeongguk akhirnya nyalain tv lagi. Sebelumnya rumah Jeongguk nggak pernah sepi seperti ini alias bajingan-bajingan yang selalu ngaku jadi temennya ada saja alasannya buat nebeng tidur dan nyampah di rumahnya. Kadang-kadang Chanyeol sama Jaebum bahkan sampai nggak punya otak, gedok pintu depan jam tiga pagi habis mabok dan muntah-muntah di depan rumah, dengan nggak tahu diri buat Jeongguk harus ngepel lantai subuh-subuh, jadi babu di rumahnya sendiri karena temennya yang kaya tai.

Lima belas menit bengong sambil balas WA dari temen-temen yang sudah dia wanti-wanti untuk nggak datang ke rumahnya sampai besok pagi, Jeongguk akhirnya bosan juga. Bambam berisik sekali, sudah cerewet kesana-kemari tanya alasan kenapa mereka nggak boleh mampir padahal mau ada perang nuklir pun, Jeongguk nggak pernah peduli kapan dan siapa aja yang tiba-tiba sudah rebahan di depan tv rumahnya.

Jadi setelah dua tiga kali hela napas Jeon Jeongguk masuk ke kamar lagi, gemes sendiri waktu lihat Taehyung sudah kelelep selimut, kelihatan nggak terganggu sama sekali padahal dia baru juga sekali kemari. Jeongguk ketawa, ngedeket dan mengusap dahi bocah yang nggak tahu gimana caranya bisa bikin dia seneng banget begini. Padahal mereka baru kenal juga, tapi kok ya bisa dia sudah tergila-gila. Malu sekali aslinya, tiba-tiba dia sudah jadi budak cinta padahal sendirinya sering sekali ngolok-ngolok Hoseok kalau sudah tunduk sama Yoongi, pacarnya.

Ambil bantal dan selimut baru dari lemari, Jeongguk keluar lagi setelah pastiin lampunya sudah mati. Tvnya masih nyala, dia rebahan sambil ambil satu rokok lagi. Sudah mulai ngerokok sejak SMP jadi alasan Jeongguk susah sekali untuk berhenti. Padahal Ayahnya bukan perokok, Ayah bahkan sempat kaget sekali dulu waktu nggak sengaja nemuin pemantik di jas almamater anak laki-lakinya. Sudah di marahi juga, tapi karena aslinya Jeongguk itu berandal, ya sudah. Ayahnya cuma bisa diem dan sesekali ngomel kalau dengar Jeongguk batuk-batuk waktu pulang kerumah.

Acara TV nggak ada yang bagus dan rokoknya juga sudah hampir habis sebungkus, jadi Jeongguk tutup jendela, pastikan semua pintu terkunci dan matikan lampu utama. Baru jam setengah satu, bukan jam biasa dia tidur karena biasanya Bang Namjoon baru mulai buka obrolan dengannya sekitar pukul dua. Tapi karena dia cuma bareng Taehyung, berdua, disekat tembok tipis samping sana, dia akhirnya pilih untuk tidur saja. Takut-takut dia gagap, masuk kamar dan kesenengan, sayan-sayangan sambil kelon sama Dek Taehyungnya.

M A S Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang