Jajan

3.2K 474 152
                                    

"Jumat ini Adek pulang rumah, ndak?"

Hari ini Mas Jeongguk ajak Taehyung untuk makan mie dok dok. Sejujurnya waktu dengar namanya, Taehyung sempat curiga. Siapa sih orang aneh yang memberi nama makanan 'dok dok', menurut Taehyunh jelas sekali kalau beliau malas untuk cari nama yang sedikit lebih pantas. Mereka makan di tampat yang namanya Malaya, Burjonan dengan emie dok dok terenak kata Mas Jeongguk. Agak jauh dari kontrakan aslinya, tapi karena emienya enak, Mas Jeongguk paling sering jajan mie dok dok disana.

"Biasanya sih, pulang. Tapi kalau Mas Jeongguk ajak pacaran juga gapapa! Bapak diklat juga, kok."

Taehyung meringis sambil mengaduk es teh, senyum manis sekali sambil perhatikan Mas Jeongguk yang sedang pindahkan sebagian mi dok dok pesanannya ke mangkuk kosong.

Itu buat Taehyung.

Karena namanya yang aneh, Taehyung ngeyel sekali diminta untuk pesan sendiri. Takut nggak doyan, katanya. Jadilah Mas Jeongguk sambil geleng-geleng minta mangkuk kosongan, berencana berbagi mie dok dok pesanannya untuk Taehyung yang masih ngeyel saja.

"Sabtu Mas ada gawe di kampus. Nyanyi. Mau nonton, nggak?" Katanya sambil sodorkan dua sendok emie dok dok dalam mangkuk kosong Taehyung.

Taehyung jelas menggangguk, dengan senang hati akan melihat Mas Jeongguknya menyanyi. Sambil tiup-tiup mie dok doknya yang masih keluarkan uap panas, Taehyung balas bertanya. "Enggak papa tapi ya? Emang itu acara apa, Mas?"

Masukkan suapan pertama, Taehyung menyipit matanya.

Menurut Taehyung (lagi), rasanya aneh. Aneh. Rasanya aneh sekali. Aneh tapi Taehyung rasanya juga nggak keberatan untuk menyendok lagi. Aneh, tapi akhirnya Taehyung geser kursi plastiknya untuk duduk di samping Mas Jeongguk yang ketawanya nggak berhenti. Aneh, tapi pada akhirnya dia juga yang habiskan pesanan Mas Jeongguk itu sendiri.

"Ngeyel banget sih, kecil. Kan Mas udah bilang enak. Begaya nggak mau pesan sendiri segala." Katanya, topang dagu sambil satu tangan lainnya sibuk sibakkan poni Taehyung yang sudah menempel karena keringat. Hasil kerja keras dia makan emie dok dok yang masih keluarkan uap panas.

"Aku tuh butuh tester. Mas nggak akan paham."

Lalu Mas Jeongguk cuma bisa balas ketawa, untuk beberapa kali masih ngusap-ngusap poni basah Taehyung yang sedari tadi hampir masuk ke mata. Lihat gelas es teh Taehyung yang tinggal seperempat isinya, Mas Jeongguk berdiri kemudian jalan menuju abang penjual emie yang sedang fokus mainan hp, minta es batu.

"Mana tasmu?" Katanya, kemudian lihat bagaimana Taehyung menunjuk tasnya, Mas Jeongguk dengan mandiri berdiri dan ambil tas Taehyung sendiri. Dia buka tas itu, kemudian keluarkan tupperware hitam yang dulu hampir membuat dia mati di tempat. Lihat tupperware saja Jeongguk bisa rasakan lucunya Taehyung, apa masih waras kalau begini namanya?

"Belum dijawab." Taehyung topang dagu, tatap Mas Jeongguk yang masih sibuk ambil tempat minumnya. Tuang air bekal Taehyung dalam gelas, Mas Jeongguk terkekeh sambil jawab Taehyung yang sudah habiskan seperempat sisa es teh miliknya tadi.

"Ya Boleh to, umum kok. Itu acara fakultasku Dek, ada pensi tahunan gitu, bazaar juga. Kamu kalau mau cari telur gulung sama roti laba-laba ada juga. Nanti Hoseok jualan disana."

"Loh Kak Hoseok ndak ikut nyanyi tah?"

"Lah dia di Bebek Karet cuma tim hore doang, kok."

Lalu sekarang giliran Taehyung ketawa. Ketawanya cakep sekali, meski aslinya dia mencucu pun Taehyug tetap lucu sebenarnya, tapi gimana ya Jeongguk menjelaskannya, Taehyung ketawa (bukan yang meringis hihihi gitu) itu lucunya sudah beda levelnya. Pokoknya nggak ada yang bisa mengerti, pasalnya yang bisa menikmati Taehyung ketawa-meringis-mencucu begini cuma Jeongguk sendiri.

M A S Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang