“kita tidak tau apa yg akan terjadi hari ini atau bahkan esok hari. Tapi yg jelas adalah allah maha membolak balik kan hati seseorang ”-hrfh 🌿-
✨✨✨
Pagi ini cuaca tidak mendukung, hujan turun dengan deras. Sekarang ini pukul 08:00 pagi hari seorang Nara yg sedang rebahan di tempat tidur nya dan menghiraukan bunyi dering ponsel nya.
“brisik banget sih ahh!!! ” ucap nya dengan penuh emosi“halo nar... ” belum siap kyla ngomong akhirnya di potong oleh nara
“apa!! Apa lo nelpon" gue pagi" gini, gilak lo yee!!! ” potong nya.
“hehhh! Galak amat sihhh, nara lo ikut kita gk nanti? ” tanga kyla pada nara
“kemana, lagian lo gk liat apa hujan kayak gini? ” ucap nya dengan nada malas
“yah gk sekarang juga nara, makanya lo jangan bacot gitu dong!” ucap kyla
“iyah iyah, emang nya mau kemana? ” tanya nara dengan nada agak lembut kali ini
“gue sama tya mau ke cafe lo ikut gk? ” tanya kyla
“gk! Gue gk ikut!... ” ucap nara yg lasung memutuskan sambungan telpon nya.Tutttt... Tuttt...tuuttttt......
“nara-nara lo gk berubah yah dari dulu emosian mulu gimana mau dapet cowok cobak”~ batin kyla sambil menggelengkan kepala nya.
Nara masih stay di tempat tidurnya, dengan menggunakan piyama tidur nya. Mengecek ponsel nya lagi, kali ini ia hanya menscroll ig nya.
Suara ketukan pintu membuat nara memalingkan wajah nya kearah sumber suara tersebut. Dengan sekuat tenaga nara berjalan dengan malas menuju pintunya, lalu membuka nya.
Dilihat abang nya tengah berdiri dengan membawa kanvas dan beberapa cat.
“abg boleh numpang ngelukis di balkon kamu gk nar? ” tanya abg nara
“abg gk liat di luar masih hujan? ” jawab nara menunjuk ke arah balkon kamar nya.
“yah kan di balkon gk kena hujan nara” ucap abg nya masuk begitu saja dan langsung membuka pintu balkon tersebut .Nara memperhatikan gerak gerik abang satu-satu nya ini, nara mencoba memikirkan kan sesuatu.
Ia merasa bahwa ia kembali ke masa kecil nya dulu sewaktu SD, ia tau abang nya yg satu ini tak suka melukis, lantas apa yg di lakukan abangnya saat ini?Nara turun dari tempat tidur nya, beranjak menemui abang nya.
“bang, sejak kapan abang suka ngelukis? ” tanya nya pada Ibra.
“(bungkam, tak menjawab tatapanya hanya tertuju pada kanvas yg di coret" nya sedari tadi) ”
“abg kenapa? ” tanya nya lagi
“eee,, ehhhh,, hmm,,, gk adik abang yg manis” hanya kalimat itu lah yg keluar dari mulut ibra.Nara semakin bingung dan bergidik ngeri, apa yg sedang terjadi pada abang tersayang nya ini.
“masuk sana, di luar hujan dingin, nanti kamu sakit, siapa yg repot? Bunda, ayah, juga termasuk aku”ucap ibra pada adiknyaNara menatap tajam ke arah ibra, lalu tanpa aba" nara langsung memeluk ibra sambil berkata..
“abang knapa aneh gini sihh!! Abang kenapa? Emang nara ada buat salah? Atau jangan-jangan abang mau pergi jauh yahh? ” tanya nya sambil mengeratkan pelukan nyaTidak ada jawaban, nara yg kini mau memasuki sekolah mengengah atas, seakan-akan balik lagi ke nara yg masih kelas 1 SMP, masih lugu, dan masih polos.
Seperti anak kecil, ia menangis di pundak ibra. Akhirnya karna tak tega ibra melepaskan lembut pelukan itu, dan ia mulai sadar saat nya ia berbicara jujur pada adik tersayang nya ini.

KAMU SEDANG MEMBACA
NARA
RandomNara adalah sosok perempuan yg baik di kalangan keluarganya, teman-teman nya, serta di lingkungan dengan orang-orang sekitar. Dan sosok adik yg sangat-sangat di sayang oleh kakak cowok nya yg bernama ibra. Kelanjutannya boleh di baca dia wattpad...