“semesta punya alasan mengapa kita harus berpisah, dan semua alasan itu sudah ada waktunya”#hrfa~ 🌻”
Packing sudah siap, semua nya sudah siap begitu juga nara yg sebelumnya sudah di bangunkan ibra dan di beri tahu bahwa jam 20:00 malam ini lah ibra berangkat.
Nara berada duduk di depan meja rias nya.
Menatap lurus ke arah cermin, dipoles nya wajah nya senatural mungkin. Memakai dress berwarna navy selutut. Dan di gerai nya rambut sebahu nya itu.Perasaaan nya campur aduk, sedih, senang melihat abg nya semangat mengejar cita-citanya, tapi di balik itu ada kesedihan dimana tiap ruangan yg berada di rumah nya menjadi kenangan di saat bersama berkumpul dengan keluarganya. Kini salah satu dari keluarga itu harus pergi jauh untuk menempuh pendidikan nya.
Tokk.. Tokk tokkk... ttokkk..
“nara? ” panggil ibra
Nara tersadar dari lamunan nya, ia beranjak cepat mengambil tas selempang berwarna hitam nya. Lalu membuka pintu menuju ibra.
“eehh.. Iyah bang, yukk! ” jawab nya setelah membuka pintu
“nara sudah siapp belum? ” ucap sasmitha dari bawah“uda nih bun,”ucap ibra
Mereka berjalan menuju mobil, sepanjang perjalanan mereka hanya membahas tentang ibra ketika sudah di sana nanti, dan sesekali bercanda dan tertawa bersama.
“bang, abg nanti sering pulang kan? ” tanya nara pada ibra
Ibra yg sedang fokus ke layar ponsel nya kini fokus menatap adik kecil nya itu sambil mengacak rambut nara.
“iyah dong dek”jawab ibra dengan senyum manis milik nya.
“abg nanti bakal rindu nara gk? ” tanya nara lagi pada ibra
“pasti dong ra, abg tuh yah sayang banget sama nara, gk mau nara kenapa-kenapa, asal nara tau, abg itu sebenarnya lagi khawatir sama nara, takut nara disakitin orang lain” ucap nya dengan tatapan cemas ke arah nara dan di balas senyuman oleh naraSasmitha dan suami nya hanya bisa tersenyum melihat kedua anak nya yg sekarang sudah tumbuh dewasa.
Beberapa jam kemudian akhirnya sampailah mereka di bandara, bagi nara waktu yg di lalui tadi bukan lah lama baginya tapi malah begitu singkat, dan ini lah titik dimana nara harus berpisah dengan abg tersayang nya.
Ibra masih bersiap-siap berjalan menuju pesawat nya, ibra memeluk kedua orang tua nya, dan tak lupa juga dengan nara di peluk nya lama nara, nara yakin bahwa ibra menangis.
Nara melepaskan lembut pelukan ibra. Dan berkata pada abg satu-satu nya ini.
“bang ibraaa,, jangan nangis yahh, nara sayang sama bang ibra, sehat-sehat di sana yah bang, belajar dengan baik, fokus dengan apa yg abg ingin kan” ucap nara sambil menangis
“heii, adik ku yg cengeng, pasti itu dek, tapi yg lebih penting dari itu semua adalah nara, abg mau nara jaga diri yah, nara kan udh kelas 2 SMA, abg mau nara belajar dan berprestasi, jadi kebanggaan bunda sama ayah, dan abg yahh, pokok nya nara jaga diri dari hal-hal yg negatif yah sayang, abg sayang nara” ucap ibra sekali lagi memeluk tubuh kecil adik nya itu sampai akhirnya ia berjalan lurus menuju apa yg ia impikan dan fokuskan.✨✨✨✨
Sesampai nya di rumah nara langsung berjalan melewati tangga menuju kamarnya.Iya, kamar nara dan ibra letak nya berada di atas, dan letak kamar nara berada di depan pintu kamar ibra. Nara melihat pintu kamar ibra, entah dorongan dari mana yg ia dapat untuk memasuki kamar ibra.
Nara membuka pintu itu, muncul lah kamar dengan nuansa hitam dan abu-abu,
Ada gitar, beberapa buku, dan benda-benda khas cowok lainya.
Nara duduk di tepi tempat tidur ibra yg rapi, yah begitu lah ibra, cowok tapi kalo soal rapi mungkin ia bisa di beri nilai 99%.

KAMU SEDANG MEMBACA
NARA
AcakNara adalah sosok perempuan yg baik di kalangan keluarganya, teman-teman nya, serta di lingkungan dengan orang-orang sekitar. Dan sosok adik yg sangat-sangat di sayang oleh kakak cowok nya yg bernama ibra. Kelanjutannya boleh di baca dia wattpad...