Di sisi lain
Tom yg di penuhi dengan amarah namun tertutup oleh wajah nya yg dingin.
Tengah duduk di ruangan kerja,sembari menatap foto Siren yg pernah ia ambil,
Dengan tatapan penuh kebencian.
Hingga ia akhirnya tak bisa menahan emosi dan melampiaskannya dengan menghamburkan barang barang di atas meja.Ia bangkit dari tempat duduknya berjalan menuju cermin yg terpajang.
"Lihat saja, aku tak akan melepaskan mu. Dimana pun kau berada aku pasti akan mendapatkan mu kembali!! Argghh!!! (Cetar!)" Gerutu Tom di lanjutkan dengan meninju cermin hingga pecah.
*********************************
Jack berdiri di depan jendela balkon sambil termenung,terlihat dari raut wajahnya bahwa ia banyak pikiran, lebih tepatnya memikirkan nasib Siren kedepannya.
Ia berpikir, bagaimana mengembalikan Siren ke orang tuanya yg bahkan ia tidak tau asal muasal gadis itu.. Jikalau ia melapor ke polisi sudah di pastikan akan membuat kasus yg mengakibatkan terjadinya penyelidikan.
Di lain sisi ia masih melindungi sahabatnya, Tom. Ia tak tega jika Tom tertangkap, karena Tom begitu banyak berkorban jasa untuk dirinya dan perusahaannya.********** ************ ***********
Lalu Jack segera membuyarkan lamunannya dan berbalik badan berjalan ke arah Siren yg tengah tertidur pulas.
Ia duduk di samping Siren, seraya mengusap usap kening gadis itu,ia melakukannya berulang kali hingga matanya mulai terpejam.Pagi menunjukkan jam 06:30, Jack terbangun dari tidurnya, ia tertidur dengan keadaan duduk di samping Siren, dengan tangan masih menyentuh kening gadis itu,lalu ia mengangkat tangannya perlahan berharap Siren tak terbangun.
Ia pergi ke wastafel untuk membersihkan wajahnya,lalu di lanjutkan berjalan ke dapur.
Ia segera menyiapkan sarapan.Tak lama kemudian Siren terbangun, ia melihat sekeliling kamar mencari sosok Jack namun tak ada,segera ia beranjak dari tempat tidur dan berjalan ke luar kamar.
Ia mengintip (menyisakan setengah badannya tertutup tembok) di balik tembok yg menghubungkan ruang keluarga dan dapur.
Ia melihat pria itu mondar mandir di dapur untuk menyiapkan sarapan.Hingga akhirnya Jack menyadari kehadiran Siren.
"Kau sudah bangun rupanya, kemarilah silakan duduk" ucap Jack dengan ramah seraya menarik kursi makan.Siren dengan wajah polosnya menuruti apa yg diminta Jack. Ia segera duduk di meja makan.
Jack tersenyum memandangi gadis itu.
"SORRY BANGET YA LAMA GK NGELANJUTIN. AKU SIBUK KERJA SAMPE SAMPE GK INGAT KALAU AKU PUNYA KARYA 🙂
MAAF YA UDAH BIKIN NUNGGU LAMA BANGET..."
KAMU SEDANG MEMBACA
SIREN
Teen Fictionrintihan seorang gadis kecil begitu pilu, terpojok di sudut ruangan yg dingin dan gelap, luka lebam menghiasi tubuh mungilnya. Ia mendekap kedua lututnya. Pria paruh baya yg duduk di kasur seraya menatap bengis gadis malang itu. pria tersebut memeg...