Bag 2

6K 110 1
                                    

*Sepulang sekolah*

Siren mengayuh sepedanya bersama kedua temanya, Ana dan Eli.

Di jalan mereka berbincang bincang sambil tertawa,sampai akhirnya di perempatan jalan mereka bertiga berpisah.

"Bey Siren!" Ucap Eli seraya melambaikan tangan ke Siren, dan di balas lambaian dari siren.

Saat Siren sendiri, ia asik mengayuh sepeda nya dengan santai.

Tiba tiba dari arah belakang melaju mobil yg tadi pagi dan menabrak Siren hingga terpental sejauh 3m.
Sepeda yg di naiki Siren penyok/Hancur. Siren yg tergeletak tiarap di aspal tak berdaya untuk bangun, kepalanya mengeluarkan darah walau tidak deras. Dengan pandangannya yg semakin kabur, ia melihat sosok pria ber jas hitam mendekatinya. dan blurr..
Siren tak sadarkan diri (pingsan).

*Di rumah siren*

"Ini sudah sore dan kenapa Siren, tak kunjung pulang" pikir ibunya dengan wajah cemas.

Tak lama kemudian Ayah (Suaminya) pulang.

"Aku pulang!" Sapa suaminya.

"Pah, Siren belum pulang dia kemana ya??"
tanya istrinya dengan was was.

"Halah, paling dia sedang main kerumah temannya." Ucap suaminya berusaha menenangkan.

"Coba  ku telpon teman temannya ya pa"
jawab Mamanya

tanpa jawaban dari sang suami, ia langsung menelpon nomor rumah beberapa temannya.

"Halo eli! ini mamanya Siren, apa siren ada d rumahmu?"

"Maaf tante,Siren gk ada disini, terakhir kali,kami berpisah di perempatan jalan." jawab Eli dengan bingung.

sudah semua nomor teman Siren yg di hubungi, namun jawaban mereka selalu sama,yaitu "Tidak tau"

Dan itu menambah kekhawatiran orang tua siren semakin menjadi.

malam tlah tiba namun Siren belum juga pulang, tak lama kemudian suara bel rumah berbunyi, orang tua siren dengan antusias membuka pintu,berharap putri nya telah pulang.

"Maaf, pak bu telah mengganggu.."

"Eh Pak RT, ada apa ya.."
tanya ayah siren

"jadi gini pak, tadi saya menemukan tas dan sepeda milik anak bapak di perempatan. Dan keadaan sepeda anak bapak penyok penyok."
jawab Pak RT.

"Terus,anak saya dimana pak" tanya ibu siren dengan cemas.

"Waduh, kalo itu saya gak tau bu.., memangnya Putri bapak kemana?

jadi gini ia belum pulang sama sekali dari sekolahnya dan istri saya sudah menelpon beberapa temannya, tapi gk ada yg tau.
Jawab Ayah siren

"Mending,ibu bapak lapor ke pihak berwajib saja" usul pak RT

"Ya terima kasih infonya pak RT." jawab ayah siren.

"Kalo begitu saya pamit."

"Pah gimana ini, kita harus ke Kantor polisi"
usul Ibu siren dengan cemas.

"Gak bisa mah, ini belum 24 jam, kita tunggu sampai esok siang." jawab suaminya

"Tapi paaa" ucap istrinya sambil menangis.

                ***************

Warning! Adegan kekerasan akan kerap muncul,di bagian ini hingga seterusnya.🔞.

*di suatu tempat*

Siren yg masih tak sadarkan diri, terbaring lemah di kasur yg berukuran Qeen, dengan selimut (spring bed) berwarna gold menutupi separuh tubuh gadis itu, dengan perban di keningnya.
Pria misterius itu berjalan perlahan menuju Siren.
Ia mengelus lembut rambut siren, dan mengecup kening gadis tersebut.
lalu meninggalkan ruangan. (keluar)

Haii 😄 Gimana ni???

Tegang/sedih/atau terbawa suasana??
Sorry ya sekali lagi.. kasih saran/kritik/nilai.😍😘😘😘😘

SIRENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang