Empat Belas

753 51 4
                                    

Kalau dipikiran kalian hubunganku dengan Luffy menjadi lebih baik, tentu saja itu salah. Aku terpisah lama dengan Luffy selama di dressrosa. Kita bertemu kembali, tapi apa yang terjadi ? Aku mendengar kabar kalau Luffy membawa kabur sang putri kerajaan, Rebecca. Sedih? Tentu saja. Aku menunggunya, tapi justru kabar ini yang kudengar. Ingin rasanya tak mempercayai, tapi semuanya membicarakan tingkah polahnya. Apa yang dipikiran Luffy saat itu? Kenapa dia tega melakukan ini semua padaku ?? Luffypun tak langsung menemuiku untuk menjelaskan ini semua. Haaa sudahlah, lagi lagi aku harus menghadapi ini.

"Kau masih memikirkan kabar itu?" Tanya Chopper membuatku sadar dari lamunan.
"Tidak. Sama sekali tidak" jawabku malas.
Aku memang benar benar sedang malas, malas memikirkan segala tentang Luffy.
"Kau tidak ingin melihat dia?" Sambung Chopper lagi.
"Tidak".
Harus aku yang menemuinya? Kenapa tidak Luffy yang datang padaku dan menjelaskan semuanya? Menjelaskan kenapa harus ada adegan dia menculik Rebecca?? Iya aku marah. Persetan dengan alasan dia membantu Rebecca atau apalah, aku tidak peduli.
"Dia sempat terluka parah, Nami" Kata Chopper yang masih saja membujukku untuk menemui Luffy.
"Tapi sudah sembuhkan?!! Mana ada orang sakit tapi repot repot menjemput sang putri raja, dan sepanjang perjalanan dia menggendong wanita itu???!!!!" Kataku marah.

Jederrrr!!
Aku keluar dari ruangan dengan membanting pintu. Siapa mengira ternyata Luffy berdiri di dekat ruangan tempatku berdebat dengan Chopper. Sudahlah, aku tidak ingin memperdulikan Luffy lagi. Aku benar benar sudah muak.
"Nami" panggilnya.
Aku bejalan begitu saja melewati Luffy tanpa menoleh ataupun menjawab panggilannya.
Aku tidak ingin berhenti. Aku tidak ingin lagi dipermainkan Luffy seperti ini.

"Kau tau dimana mugiwara?"
Aku menghentikan langkahku.
"Tadi aku berpapasan dengannya di dekat ruangan samping tangga"
Aku hanya menjawab pertanyaan Law seadanya & bermaksud untuk langsung pergi. Tapi tangan Law mencekal salah satu lenganku.
"Kau sama sekali tidak terlihat dari kemarin padahal semuanya menyambut kedatangan kita semua" sambung Law lagi.
"Aku kelelahan dan tertidur. Maafkan aku Law. Selamat ya misi kalian berhasil".
Aku tersenyum getir kearah Law yang sedari tadi hanya memperlihatkan wajah dinginnya.
"Kau tidak menyukaiku menumpang di kapal ini ?" Tanyanya lagi.
"Hahaha tidak tidak. Aku benar benar lelah. Bolehkah aku pamit ke kamarku? Aku ingin tidur".
Tidak ada angin tidak ada hujan, Law mengangkat tubuhku & menggendongku sampai kamar. Aku sama sekali tidak melawan karena benar benar aku lelah dengan kondisiku sendiri.

Law menurunkanku tepat di atas kasurku. Dia masih sama, hanya diam dan tak berekspresi.
"Kau tidak pergi?" Tanyaku pada Law.
"Kau tidak berterima kasih?".
"Haaaa baiklah. Terima kasih, Law. Sekarang keluarlah" jawabku.
Bukannya pergi, Law malah berkeliling kamarku. Ya semacam room tour lah.
"Apa yang kau lakukan?" Tanyaku lagi.
Law tidak menjawab dan masih saja melihat lihat isi kamarku.
"Law aku ingin tidur. Pergilah sekarang juga" protesku lagi.
Law melangkahkan kakinya mendekat ke arahku. Dia duduk dan memulai ceritanya. Cukup lama dia disini, katanya semenjak di dressrosa ditertarik dengan Robin. Aku tidak akan mengkhianati Franky, jadi kujelaskan pula kalau Robin sudah berpacaran dengan Franky.
Ditengah tengah Obrolan kita, tebaklah siapa yang tiba tiba membuka pintu kamarku? Ya, pahlawannya para wanita. Ekspresinya sedikit kaget, mungkin dipikirnya aku sedang berduaan dengan Law. Biarlah, aku sudah tidak peduli lagi.
"Mugiwara ya, aku mencarimu dari tadi"
"Ada apa torao?"
"Sebelum kalian mengobrol lebih lama, lebih baik kalian keluar dari kamarku. Aku ingin tidur" Kataku memotong percakapan mereka.
Terlihat Luffy mengurungkan niatnya untuk memasuki kamarku.
Aku mendorong tubuh Law agar dia keluar dari kamarku. Benar benar mereka menggangu sekali. Tapi tunggu, kenapa Luffy datang ke kamarku? Dia mencariku? Atau mencari Law yg kebetulan dia tau kalau Law sedang di sini? Hentikan Namiiiii.. Ingatlah, Apa yang telah Luffy lakukan pada Rebecca ??!!!?

Aku melewatkan makan malam karena tidur terlalu lama. Sekarang aku menyesal, haaaa aku sangat lapar ..
Dari kejauhan aku melihat Luffy yang sedang asik berbincang dengan Law dan Zoro. Wajahnya sama sekali tidak berubah, senyumnya tidak pernah luntur. Ternyata hanya aku yang merindukannya. Luffy? Malah menemukan perempuan lainnya. Tidak adil sekali :(

"Kau lapar?"
Aku terkaget mendengar suara yang sangat kukenal ini. Aku menoleh sebentar ke arah Luffy, lalu melanjutkan kegiatan makanku.
"Nami .." sambungnya lagi.
Aku berdiri dari dudukku, dan mulai beranjak pergi. Aku sangat malas mendengarkan suaranya walaupun sangat kurindukan.
"Aku merindukanmu" katanya lagi.
Aku mendengarnya tapi tidak mengurungkan niatku untuk pergi. Dasar laki laki seenaknya sendiri.
Baru dua langkah keluar dari ruangan makan, aku dibuat kaget lagi dengan Law yang tiba tiba di depanku. Dia melihatku tajam dan dalam. Lalu menarik tanganku, entah mau dibawa kemana lagi aku ini.

"Mugiwara menyukaimu????" Tanya Law to the point.
"Aku mendengarnya, katanya dia merindukanmu. Tidak bisa kupercaya" sambungnya lagi yang masih menggebu gebu.
"Lalu kalian berkencan?" Tambahnya lagi.
"Tidak Law" kataku malas.
Law memegang pundakku dengan kedua tangannya. Lagi lagi dia menatapku lama.
"Tidak bisa kupercaya. Mugiwara mendahuluiku lagi" kata Law.
Aku melepaskan tangan Law dari pundakku.
"Sudahlah kau ini bicara apa".
Aku bangkit dari dudukku dan beranjak untuk ke kamar. Ketika membalikan badan, aku melihat dari kejauhan Luffy melihatku dan Law lagi. Kenapa ? Kau tak suka aku berduaan dengan Law??? Kau yang membuatku menjadi seperti ini, Luffy !!!

Aku melihat Robin sudah tertidur di kasurnya. Karena baru bangun, sudah pasti aku akan terjaga semalaman. Aku mengambil buku yang sudah lama kupinjam dari Robin. Biasanya membaca buku membuatku sangat mengantuk, semoga saja ini bisa menjadi pengantar tidurku.
Aku yang tidak sadar karena membaca buku, atau Luffy yang kelewat cepat, tiba tiba saja dia sudah berada di samping kasurku. Duduk dengan menopang dagunya sambil melihat kearahku. Aku benar benar kaget hingga buku yang kubaca terjatuh.
"Kau gila?!??!!! Apa yang kau lakukan disini???!" Kataku dengan suara pelan namun dengan kata kata penuh penekanan.
"Kau marah padaku?" Katanya pelan.
Aku mengambil bukuku yang terjatuh dan menghiraukan Luffy.
Melihat Luffy sudah siap untuk menerkamku, ah maksudnya memelukku, aku memundurkan tubuhku.
"Jangan pernah sentuh aku lagi".
Luffy terdiam. Terlihat gurat penyesalan di wajahnya. Aku sebenarnya tidak tega dengan Luffy, tapi apa aku harus seperti ini terus??
"Pergilah. Keluar dari sini, kau menggangguku dan Robin" kataku masih dengan penekanan disetiap kata.
"Kau tak mau mendengarkan penjelasanku, Nami?" Tanyanya.
"Tidak. Pergilah" kataku lagi.
Luffy diam. Dia sama sekali tidak bergerak dari kursinya. Aku menyelimuti seluruh badanku hingga ke kepalaku. Semoga itu cara agar Luffy cepat pergi dari kamar ini.
"Nami .." katanya lirih. Benar benar aku baru sekali ini mendengar nada suara Luffy yang begitu sedih.
Aku tidak keluar dari selimutku. Aku harus kuat, aku tidak boleh luluh lagi dengan Luffy.
"Maafkan aku" katanya lagi.
Tidak tidak, aku tidak boleh membiarkan Luffy mengacak acak hatiku lagi.
"Namiiii .." Luffy masih dengan suara kecewanya. Itu sudah tidak mempan padaku.
"Hah !!!! Kalian berdua ini mengganggu tidurku ?!!! Aku akan keluar dan cepat selesaikan !"
Tiba tiba Robin bersuara dan kira kira dari yang kudengar, suara langkah Robin mulai menjauh dan Klik.
Jangan sampai Robin melakukan ini semua padaku. Jangan jangan dia mengunciku dan Luffy di kamar ini ???

Dengan cepatnya aku membuka selimutku dan berlari ke pintu dan memang benar, Robin mengunciku di kamar bersama dengan Luffy.
"Robiiiiin, apa yang kau lakukan????!!! Bukaaaaa" aku berteriak dari dalam kamar.
"Robiiiiin" teriakku lagi.
Haaaa ada apa sih Robin ini, kenapa dia malah menyulitkanku ??!
"Sudahlah, Nami. Kau berisik sekali. Nanti yang lain bisa terbangun" kata Luffy dengan santainya.
"Ini semua gara gara kamu. Demi Tuhan, aku membencimu Monkey D Luffy".

My Captain ! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang