Enam

966 69 5
                                    

Kehidupanku setelah itu berjalan lancar. Dengan Luffy juga tidak ada kemajuan ataupun kemunduran. Aku sendiri pun sudah lebih bisa menontrol perasaanku. Tidak usah move on segala, tapi aku sendiri juga tidak menginginkan hubungan kita yang lebih jauh. Biarkan Luffy dengan tingkah bodoh & tidak jelasnya itu, asalkan bisa melihatnya setiap hari aku sudah sangat bahagia. Bonusnya bisa mendengar ketawa renyahnya. Walaupun terkadang juga harus bertengkar dengan dia karena kejahilannya, entah kenapa itu membuatku malah senang. Baiklah, kadang memang sangat menyebalkan tapi aku suka. Bahkan sangat suka. Cukup dia berada di sekelilingku saja tanpa harus menjadi pasangan seperti Robin Franky. Tapi kalau ditakdirkan seperti Robin Franky ya aku tidak menolaknya juga siiiih. Hahaha kenapa sih aku ini?? Cinta memang membuatku menjadi bodoh.

Hari ini hari terakhir kita di Kerajaan Ryugu. Semuanya berpesta, menganggap kru topi jerami sebagai pahlawan. Sangat meriah & menyenangkan sekali. Jangan tanya bagaimana keadaan Sanji sekarang. Sudah pasti dia orang yang paling bahagia sekarang ini, melihat para duyung menari nari di depannya. Dasar laki laki genit. Dan kemana lelakiku? Ah maksudku Luffy, hahaha kalau sudah bertemu dengan makanan kujamin dia melupakan kita semua.
"Nami, boleh mengganggumu sebentar?"
Si duyung raksasa yang cantik, Shirahoshi tiba tiba mendekatiku.
"Ada apa Shirahoshi?" Jawabku santai.
"Aku boleh meminta tolong padamu? Tolong berikan ini pada Luffy setelah kalian meninggalkan pulau ini". Katanya malu.
Aku melihat sepucuk surat ditangan Shirahoshi. Apakah surat cinta ?
"Kenapa tidak memberikannya sendiri, Shirahoshi?"
Aku melihat wajahnya sudah merona, ah pasti ini surat cinta. Kenapa harus lewat aku siiiih? Ada Chopper atau Robin kaaaaan ?
"Aku malu Nami".
Benar kan? Ini pasti surat cinta. Setelah si Boa Hancock, tambah lagi satu sainganku.
"Iya baiklah nanti kusampaikan" aku mengambil surat itu begitu saja dan langsung meninggalkannya.
Cemburu? Sudah pasti. Shirahoshi ini sangat cantik, siapa sih yang mau menolaknya ?

Kita sudah meninggalkan pulau manusia ikan. Masih ada satu tugas dari Shirahoshi, boleh nggak sih aku membaca sedikit aja sebelum ku berikan pada Luffy? Tapi bagaimanapun juga ini bukan untukku. Baiklah, aku akan mengantarkan surat ini. Semoga setelah ini aku dalam keadaan baik baik saja.
"Oy Luffy"
Aku mengetuk pintu kamarnya.
Tidak menunggu waktu lama Luffy membukakan pintu untukku.
"Nami, ada apa?"
Melihat di kamar tidak ada satu orangpun, aku memutuskan untuk memberikannya di dalam kamarnya.
"Nih"
Luffy tampak bingung setelah menerima surat yang kuberikan.
"Bukan dariku. Shirahoshi menitipkan padamu sebelum kita pergi" jawabku.
Aku mendudukan pantatku di kasur Luffy, sebentar saja aku ingin disini. Siapa tau Luffy akan membukanya sekarang jadi rasa penasaranku terjawab.
"Ah terima kasih, Nami"
Aku tidak suka melihat Luffy tampak bahagia menerima surat dari Shirahoshi. Biasanya wajah seperti itu hanya akan ditunjukan kalau dia melihat masakan Sanji.
"Nami ?" Sambungnya lagi.
"Ya?"
"Kamu tidak pergi? Aku ingin tidur" katanya berdiri tepat di depanku.
Apa??? Dia mengusirku setelah mendapat surat cinta itu?? Luffy bodooooh cepat buka suratnya, aku mau tau isinya apaaaaa ..
"Ha ?" Jawabku bingung.
Luffy menarik tanganku, membawaku keluar dari kamarnya.
"Aku mau tidur. Daaa"
Luffy menutup pintu kamarnya tanpa mendengar jawabanku. Si bodoh iniiiiii !!

Sudah malam, dan aku tidak bisa tidur. Hanya berguling guling di atas kasur. Otakku masih memikirkan tentang apa isi surat Shirahoshi. Apakah Luffy sudah membacanya ? Apa dia senang dengan isi suratnya? Atau dengan orangnya???? Tidak tidak. Luffy tidak seperti Sanji si mata kranjang. Pasti Luffy tidak mengerti isi suratnya. Iya, dia pasti tidak paham surat cinta itu. Dan pasti langsung dibuangnya. Dia kan tidak peka. Haha benar benar. Tapi kalau Luffy bertanya pada Franky atau Sanji, pasti salah satu dari mereka menjelaskan isinya. Dan pastinya lagi mereka akan mendukung Luffy dengan Shirahoshi. Aaaakkk kalau sampai terjadi, akan ku bunuh Sanji atau Franky. Apakah Luffy juga akan menjadi sang budak cinta seperti Franky? Atau seperti Sanji si penggila wanita ???? Berhentilah berpikir seperti itu Namiiiiii.
"Kalau tidak mau tidur, jangan buat teman sekamarmu tidak tidur juga, Nona" suara Robin membuatku berhenti berguling guling di dalam selimut.
"Robiiiiin, kamu belum tidur?" Kataku sembari mengintipnya dari balik selimut.
"Tadinya sudah, tapi sekarang belum. Apa yang kau pikirkan, Nami?" Tanya Robin.
"Ha ? Haha tidak ada Robin. Aku hanya belum mengantuk saja haha" jawabku dengan tertawa garing.
"Luffy lagi ya?" Tebaknya. Robin ini memang spesialis dukun percintaanku.
"Hahaha iya" jawabku dengan nada sedih.
Oh ya, Robin satu satunya orang yang sudah kuceritakan mengenai semua perasaanku terhadap Luffy. Bukan aku yang ingin bercerita, tapi dia selalu menebaknya selama ini. Karena kegigihannya, akhirnya aku mengiyakan semua tebakannya yang memang benar.
"Sirahoshi menitipkan surat cinta padaku untuk Luffy. Sudah kuberikan, tapi Luffy malah mengusirku. Katanya dia ingin tidur. Tapi mana mungkin, pasti dia ingin membacanya tanpa sepengetahuanku" ujarku panjang lebar.
"Oh ya? Makanya, cepat ungkapin perasaanmu Nami"
"Enak saja. Aku ini perempuan Robin. Mana bisa aku yang harus duluan ngungkapin".
"Ya sudah kalau gitu biarkan Luffy berpacaran dengan Shirahoshi saja".
Robin ini memang terlewat blak blakan. Ngomong sama dia harus siap sakit hati, dia itu tipe orang yang memang to the point.
"Robiiiiiiiin"
Aku melempar bantal kearahnya. Robin hanya tertawa mengejekku.
"Luffy itu orang baik. Setiap wanita yang bertemu dengannya pasti akan jatuh hati" tiba tiba saja Robin terdengar serius.
"Akupun jg sangat menyayanginnya, dia sudah kuanggap adikku sendiri" sambungnya lagi.

Aku hanya tidur 2 jam. Benar benar aku tidak bisa memejamkan mataku. Setelah bercerita panjang lebar dengan Robin, akhirnya aku mengantuk. Tapi baru juga 2 jam aku sudah terbangun mendengar suara keributan di luar. Siapa lagi kalau bukan Sanji dan Zoro, mereka ini seperti kucing dan anjing saja. Mencoba untuk tidur lagipun juga sudah tidak bisa, sialan mereka ini.
"Nami chaaaan, selamat pagi. Kenapa wajahmu kusut sekaliiiii" sambut Sanji.
"Aku baru tertidur 2 jam dan gara gara kamu aku tidak bisa tidur lagi"
"Apa yang telah kulakukan Nami chaan?" Tanya Sanji lagi.
"Keributanmu dengan Zoro. Kalian apakah tidak ingin hidup damai bahagia berdua? Ada saja yang kalian ributkan" 
"Tidak akan" jawab Zoro dan Sanji bebarengan.
Haaaa mereka selalu seperti ini.
"Pagiiiiiiiii" Sapa Luffy penuh semangat.
Ada apa ini? Apakah ini ada hubungannya dengan surat Shirahoshi??? Jadi Luffy sudah benar benar membacanya?
"Hai Luffy, kau semangat sekali. Ada sesuatu yang menyenangkan?" Jawab Zoro.
Luffy hanya tertawa menjawab pertanyaan Zoro.
"Dasar aneh" celetuk Zoro.

Oh ya sebelum menuju ke tempat selanjutnya, kita akan "mampir" ke pulau terdekat. Sanji menyarankan untuk mencari bahan makanan dulu, karena bahan makanan kita menipis. Dia kelupaan tidak mengecek selama di pulau manusia ikan kemarin. Karena tidak ada yang mau masuk ke hutan, seperti biasa kita harus mengundinya. 3 orang harus masuk ke dalam hutan. Semoga bukan aku. Kalaupun aku yang terpilih, semoga bukan Chopper dan Usop yang menjadi partnerku. Kita ini trio lemah, bisa bisa kita tidak bisa kembali ke kapal karena di makan monster hutan.

Kita semua harus mengambil gulungan kertas, 3 kertas bertanda merah itu artinya dia yang harus mesuk ke hutan. Sialnya, aku harus ke hutan bersama Franky dan Zoro. Tidaaaakkkkk .. bisakah aku bertukar dengan Robin saja? Aku ingin tidur di kasur empukku.
"Baiklah, silahkan untuk kalian bertiga mencari bahan makanan sebanyak banyaknya" kata Usop sambil mengejek kearahku.
"Robin, beneran tidak ingin bertukar?" Kataku mencoba meyakinkan Robin.
Robin tersenyum dan hanya menggelengkan kepalanya.
"Zoro awas sampai Nami terluka. Akan ku bunuh kau" sambung Sanji.
"Sebelum kau membunuhku, sudah ku bunuh kau alis kriting" jawab Zoro.
"Baiklah kita berangkat. Franky Nami ayo" sambung Zoro lagi.
Aku yang masih setengah hati, tiba tiba digandeng Zoro untuk berjalan disampingnya. Sampai akhirnya ada tangan yang ikut menggandeng juga.
"Aku ikut. Aku akan bosan kalau di kapal". Iya itu Luffy. Dia memanjangkan tangannya dan menggapai tanganku yang digandeng Zoro.
"Superrrrr. Ayo kita jalan" sambung Franky.
Untungnya ada Luffy yang ikut, paling tidak anggap saja aku berjalan jalan dengannya.

Luffy berjalan di paling depan. Zoro, Franky & aku mengikuti di belakangnya. Luffy memang terlihat bahagia hari ini. Biarlah, toh dia juga tidak akan bertemu dengan Shirahoshi lagi. Aku tidak ingin terlalu memikirkan itu semua.
"Loh dimana Zoro?" Tanya Franky.
Aku juga baru tersadar kalau Zoro yg tadi berjalan disampingku tiba tiba saja menghilang.
"Orang itu, sudah dibilang jangan sampai terpisah malah sudah menghilang saja. Apalagi dia kan buta arah, menjadi menghambat perjalanan saja kan?" Omelku.
"Ya sudah, Franky kau cari Zoro. Aku yang akan mencari bahan makanan bersama Nami" Sambung Luffy.
"Oke Luffy. Kau sudah tau pesanan Sanji kan?" Jawab Franky.
"Hmmm aku tidak mendengarnya dia meminta apa. Nami, kau tau kan?" Tamya Luffy.
"Dasar Luffy, kapan kamu mendengarkan orang kalau sedang bicara?? Ubah kebiasaanmu itu" jawabku.
Luffy hanya nyengir, kalian tau kan bagaimana wajahnya kalau sedang nyengir ? Seperti tanpa dosa saja.
"Franky, kalau sudah bertemu Zoro kita bertemu di sini lagi. Oke?" Sambung Luffy.
"Oke"
Franky sudah pergi mencari si bodoh Zoro.
"Nah Nami, ayo kita lanjutkan" kata Luffy yang tiba tiba menggandeng tanganku. Bukan menarik seperti biasa yg Zoro lakukan padaku, bukaaaan! Tapi benar benar menggandengku, jarinya bertautan dengan jariku. Bisa kalian bayangkan bagaimana aku sekarang ? Bagaimana cepatnya detak jantungku? Dan bagaimana kondisi wajahku yang sudah merah merona ini ? Hahaha untuk apa kecantikan Boa Hancock & Shirahoshi kalau denganku saja mereka kalah jauh? Sudah mending menjadi aku dengan tampang pas pasan tapi bisa merasakan hangatnya tangan Luffy hahaha ..

My Captain ! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang